✰BAB 59🔞✰

41 1 0
                                    

          Dengan tenang, Kaires mengangguk dan memandang Irina, seolah-olah ini adalah hal yang biasa baginya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan tenang, Kaires mengangguk dan memandang Irina, seolah-olah ini adalah hal yang biasa baginya. Irina hanya tersenyum kecil, menikmati momen itu, meskipun masih sedikit terkejut dengan semua yang berlaku.

"Abang, pasal coklat tu... kenapa abang tak ambil? Abang tak nak belikan ke?" tanya Irina dengan nada sedikit kecewa. Dia sangat menyukai coklat, dan ketika melihat Kaires seperti tak peduli, hatinya jadi murung.

"Taklah, sayang," jawab Kaires sambil tersenyum menenangkan. "Nanti bodyguard abang yang ambil." Dia segera mengambil telefon untuk memesej bodyguard-nya, memastikan coklat itu akan dihantar ke hotel mereka.

Irina menghela napas lega, namun lelah mulai terasa setelah seharian berjalan-jalan. "Okay, sekarang Irina rasa nak balik dah. Penat lah, lagipun ni dah malam," katanya sambil menarik tangan Kaires dengan manja.

Kaires menarik Irina lebih dekat, senyum nakalnya semakin lebar. "Tapi abang nak reward sebab abang dah belikan sayang coklat," katanya sambil memandang wajah Irina.

Irina yang sudah menjadi istri Kaires, melihatnya dengan mata berbinar. "Reward apa?" tanyanya dengan nada polos, meskipun mereka sudah pernah berbagi momen intim sebelumnya.

Kaires mendekat, suaranya menjadi lebih dalam. "Abang rasa kita sudah cukup dekat, dan sudah saatnya untuk merayakan cinta kita lagi. Mungkin kita boleh melakukannya sekali lagi, seperti sebelum ini."

Irina merasakan debaran di dadanya, kenangan manis dari pengalaman sebelumnya berputar di benaknya. "Tapi... adakah kita sudah bersedia untuk itu lagi?"

Kaires mengangguk, matanya penuh keyakinan. "Kita sudah menikah, sayang. Setiap momen yang kita bagi adalah cara kita menunjukkan cinta kita. Abang janji, kali ini akan lebih istimewa."

Irina tersenyum, hatinya bergetar dengan rasa cinta dan keinginan. "Baiklah, abang. Selagi kita saling mencintai, sayang rasa kita mampu melakukannya lagi."

"Memang kita kan nak anak made in Switzerland" kata Kaires dengan nada bergurau.

Mereka segera pulang ke hotel itu dengan gembira. Dah senyuman di wajah tidak lagi hilang.

Kaires segera mengangkat Irina kearah katil. Dia meletakkan Irina perlahan-lahan.

Kaires segera melumat bibir mungil Irina dan juga bermain di payudaranya. Irina mencium Kaires dengan brutal.

Kaires tidak sangka kali ini Irina membalas ciumannya. Kaires makin memperdalamkan ciumannya. Dia juga bermain lidah didalam ciuman itu.

Kerana terlalu lama mereka berciuman bibir Irina menjadi sedikit bengkak. Kaires segera turun di leher Irina dia menghisap dan menghidu wangi dari isterinya.

Bau wangi yang hanya ada pada isterinya membuatkan dia semakin bergairah.

Kaires menggigit leher itu dan membuat kiss mark disitu. Irina hanya menerima perilaku itu dengan kenikmatan mereka juga sudah menikah jadi tidak apa-apa.

Kaires segera menghisap payudara Irina dengan menyedut. Irina yang tidak tahan langsung mendesah lagipula bilik hotel mereka mempunyai peredam suara.

"Good girl" Kaires yang tadinya lembut dan tidak nakal tiba-tiba pada malam ini dia nakal. Tapi Irina memberikan badannya juga kerana dia ingin mempunyai anak yang cute dari suaminya.

Kaires membuka zip seluarnya dengan ganas kalau boleh zip itu sudah tercabut. Dia menghulurkan miliknya di mulut Irina.

Irina yang tidak tahu mahu membuat apa hanya membukakan mulutnya menerima milik Kaires.

Kaires yang merasakan hangatnya mulut Irina langsung menggoncang didalam mulut Irina sampaikan dia klimaks pertama didalam mulut Irina.

🍄ᵕ̈ 𝑽𝑶𝑻𝑬 𝑨𝑵𝑫 𝑭𝑶𝑳𝑳𝑶𝑾 𝑭𝑶𝑹 𝑺𝑼𝑷𝑷𝑶𝑹𝑻 𝑨𝑼𝑻𝑯𝑶𝑹ᵕ̈🍄

🪄ꨄ 𝐓𝐎 𝐁𝐄 𝐂𝐎𝐔𝐍𝐓𝐈𝐍𝐄ꨄ🪄

𝐿𝐸𝑇 𝐿𝑂𝑉𝐸 𝑆𝑃𝐸𝐴𝐾 •ᴄ•Where stories live. Discover now