Haruhi bersenandung ceria sambil menggoyangkan kakinya dengan asik di kedua sisi tubuh Barou. Mendengar adiknya dalam keadaan mood yang bagus, Barou tersenyum tipis. Sangat tipis. Setipis tisu dibagi 100.
"Oiya, Aniki, tadi aku tidur berapa lama?" tanya Haruhi.
"15 jam" jawab Barou yang disahuti seruan kaget Haruhi. "Kukira kau sedang hibernasi."
"Wah ngeri juga. Berarti Aniki nungguin aku selama itu?" tanya Haruhi.
"I— Enggak. Kebetulan saja kau terbangun pas aku datang" bohong kakak tsundere itu.
Haruhi diam-diam tersenyum di balik kepala Barou. Tentu saja gadis itu mendengar satu huruf pertama yang disebutkan Barou itu.
"Oiya, sebelum ke Ubers aku mau ambil barang di kamar, ya?" pinta Haruhi yang disusul dengan deheman Barou.
"Aku juga mau mandi. Habis pertandingan kan aku langsung pingsan, belum mandi" ujar Haruhi.
"... Mandinya pas di Ubers aja" ujar Barou yang kesal mengingat kejadian yang lalu, saat Ness menerobos kamar mandi saat Haruhi ada di dalam. Haruhi pun mengangguk mengiyakan.
Saat sampai di stratum Jerman, mereka harus melewati kantin untuk menuju kamar Haruhi. Dan kebetulan, sekarang jam sarapan hampir selesai. Dua bersaudara itu pun menjadi tontonan orang-orang. Haruhi sih sebenarnya malu, cuman karena ia yakin kakaknya lebih malu makanya ia jadi tidak terlalu memikirkan rasa malunya.
Isagi, Raichi, dan anak-anak Blue Lock lainnya syok melihat Barou sedang menggendong Haruhi di punggungnya.
"Haruhi-chan, apa tubuhmu baik-baik saja?" tanya Isagi khawatir.
"Kata Anri aku harus banyak-banyak istirahat, tidak boleh beraktivitas berlebihan. Jujur saja seluruh tubuhku masih nyeri. Beruntungnya aku punya Aniki yang sangat bisa diandalkan~" ujar Haruhi iseng menekankan kalimat terakhirnya di telinga Barou.
Barou hanya diam dan menahan amarahnya. Ia melototi Isagi yang hampir tertawa. "Apa liat liat?"
Bused judes banget.
"Keadaanmu sendiri bagaimana?" tanya Haruhi pada Isagi. Lebih tepatnya, pada kemampuan Isagi.
"Ah, aku juga kelelahan, tapi tidak sampai pingsan sepertimu. Selain itu, sebelum sarapan tadi aku mencoba melakukan two gun volley dan berhasil. Apa kau hanya mencurinya sebentar, Haruhi-chan?" tanya Isagi bingung sekaligus lega karena senjatanya tidak benar-benar hilang.
"Mungkin? Kau percobaan pertamaku, jadi aku belum terlalu tau. Makasih informasinya" ujar Haruhi.
Ya, Emperor eye milik Haruhi masih belum sempurna. Kemampuan orang lain yang dicuri hanya akan tidak berfungsi di saat pertandingan saja, itupun harus memenuhi beberapa syarat tertentu terlebih dahulu. Ketika pertandingan berakhir, pemilik kemampuan bisa menggunakan kemampuan mereka kembali. Memang kemampuan yang mematikan sekaligus merepotkan. Makanya sangat menguras stamina.
"Sudah, kan? Kita pergi" ujar Barou pengen cepat-cepat menyudahi percakapan mereka.
Kruyuukkk~
"Astaga, apa kau buru-buru karena lapar, Aniki?" ujar Haruhi mengisenginya lagi. Padahal itu suara perutnya sendiri.
"Itu suara perutmu, bocah!" sahut Barou kesal sambil melanjutkan langkahnya menuju kamar Haruhi.
Di lorong, kebetulan mereka berpapasan dengan Kaiser dan Ness. Keduanya tersentak kala melihat bombastic side eye Barou yang seakan bisa melumat mereka. Agak trauma. Alhasil keduanya kicep dan tutup mulut sampai Barou menghilang dari pandangan mereka. Lalu di saat yang bersamaan, keduanya menghembuskan nafas lega karena tidak sadar telah menahan nafas.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Thief] Blue Lock x Female
FanfictionHaruhi, perempuan yang mulai menyukai sepak bola karena kagum dengan permainan seseorang. Namun ia tidak diperbolehkan ikut bertanding di klub sekolah hanya karena dia seorang perempuan. Haruhi juga sangat menyukai karuta. Telinganya sangat tajam da...