97. Realize

291 88 16
                                    

Selama seharian Haruhi kemana-mana selalu digendong Barou. Bagaimana tidak? Berdiri saja gadis itu masih seperti anak kucing yang baru lahir. Mana mungkin Barou meninggalkan gadis itu sendirian. Sungguh keputusan yang tepat membawanya ke Ubers.

Hari kedua, Haruhi diajak ke tempat latihan Ubers. Tentu saja Haruhi hanya menonton mereka.

"Barou, jika kau lelah kau bisa mengoper Haruhi-chan padaku" ujar Aiku pada Barou yang baru sampai di ruang latihan.

"Tidak perlu. Karena dia berat, jadi dia cocok sebagai latihan angkat beban" ujar Barou yang langsung mendapat hujan pukulan dari Haruhi. Gadis itu juga menggigit kepala Barou karena geregetan seperti anak bayi.

Barou mendengus dan tersenyum kala merasakan serangan Haruhi tidak berdampak apa-apa padanya. Dasar bocil.

"Haah!" Semua orang yang melihat itu terkejut, termasuk Snuffy.

Mendengar suara aneh, Barou mendelik tajam dan mengangkat sebelah alisnya heran. "Apa?"

"Weh, dia barusan senyum, kan?" tanya Aiku pada Niko yang punya kemampuan mengamati yang tinggi. Lelaki itu mengangguk kaku karena syok.

Ternyata Barou bisa senyum juga.

Barou pun menurunkan Haruhi dengan lembut di kursi samping Snuffy. "Aku titip dia, jangan dijahatin. Soalnya masih bocah. Tolol pula. Berdiri sendiri aja dia gak bisa. Dah."

Setelah mengatakan itu Barou langsung pergi pemanasan, mengabaikan Haruhi yang protes di samping Snuffy.

"Namamu Haruhi, kan? Aku menonton pertandinganmu. Kau nekat juga, memprovokasi Noah seperti itu. Yah, setidaknya kau berhasil membungkamnya" puji Snuffy pada Haruhi.

"Aku akui permainanku kemarin sangat liar. Aku tidak boleh melakukan hal seperti itu di pertandingan sebenarnya" ujar Haruhi.

"Kau benar. Kalau mencuri skill teman sendiri nanti keseimbangan timmu bisa hancur. Kau lebih bagus jika bermain sebagai gelandang tengah, jadi menara yang bisa mengumpan ke segala arah" ujar Snuffy.

Haruhi terdiam mendengar itu. Pasalnya ia disini sebagai striker. Jadi mendengarnya agak...

Peka dengan keheningan ini, Snuffy kembali angkat bicara. "Kau bagus di posisi manapun. Bertahan, gelandang, penyerang, kau punya poin unggulan di setiap posisi. Aku hanya merasa kau mirip sepertiku dan cocok untuk menyusun taktik tim. Makanya aku bilang kau cocok sebagai gelandang tengah. Karena semua operan berpusat disana."

Haruhi manggut-manggut paham. Diam-diam ia berpikir keras. Apakah ia lebih baik jadi gelandang tengah saja? Kenapa rasanya mirip Sae? Jadi malesin.

"Ngomong-ngomong, kau tau kan kalau kau tidak bisa menghajar Noah di World Cup?" celetuk Snuffy.

"Hah? Kenapa?" tanya Haruhi bingung.

"Kan sepak bola pria dan wanita dipisah dalam pertandingan resmi, apalagi World Cup. Kau bisa bermain disini karena ini pertandingan Exhibition, tidak resmi" ujar Snuffy yang membuat rahang Haruhi terjatuh ke bawah karena syok.

Apa Barou bilang? Sebenernya Haruhi itu tolol.

"Kalau begitu, aku akan menyamar seperti yang biasa kulakukan!" ujar Haruhi. Selama pertandingan Haruhi biasanya memakai pembebat dada. Ia sudah terbiasa semenjak menyamar ketika awal-awal program Blue Lock dimulai. Apalagi sekarang rambut Haruhi pendek.

"Mana mungkin bisa. Orang-orang sudah tau penampilanmu saat berambut pendek seperti ini. Berusaha keraslah di pertandingan wanita" ujar Snuffy.

"T-Tapi, bagaimana dengan klub yang memberikan tawaran padaku?" Tanya Haruhi.

[Thief] Blue Lock x Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang