Part 16

1K 51 0
                                    

Frieska tiba dirumah saat hari sudah sore. Saat memasukkan mobilnya ke garasi, dia melihat mobil Melody digarasi. Dia langsung mengunci mobilnya dan masuk ke rumah. Perlahan dibukanya pintu rumah. Dia kaget saat Nabilah berlari menyambutnya dan menghambur ke pelukannya. Frieska langsung menggendongnya dan tersenyum.

"Hore, Kakak pulang." Sorak Nabilah.

"Kangen ya Dek." Sahut Frieska tersenyum.

"Iya Kak. Ayo masuk Kak. Kakak sudah masak buat kita." Ajak Nabilah.

"Iya Dek. Ayo kita makan."

Mereka berdua berjalan menuju dapur. Dilihatnya Melody sedang menata meja makan. Dia tersenyum melihat Frieska sudah pulang. Frieska menurunkan Nabilah dari gendongannya. Nabilah langsung berlari ke meja makan.

"Kamu baru pulang Dek? Mandi sama ganti baju dulu terus kita makan." Kata Melody.

"Iya Kak. Aku mandi dulu ya." Frieska meninggalkan dapur menuju kamarnya.

Dia menaiki tangga menuju kamarnya. Sampai dikamarnya, Frieska menaruh tasnya ke kapstok dikamarnya lalu mengambil handuknya menuju kamar mandi. 10 menit kemudian, Frieska sudah mandi dan mengganti bajunya dengan baju santai.

"Frieska, ayo makan dulu." Teriak Melody dari luar.

"Iya Kak sebentar." Sahut Frieska.

Frieska menjemur handuknya dan berlari keluar. Saat sampai didapur, Melody dan Nabilah sudah dikursinya masing-masing. Dahinya mengerut saat menyadari Beby tidak ada didapur. Dia duduk disebelah Nabilah.

"Beby kemana Kak?" Tanya Frieska.

"Tadi dia telfon Kakak katanya pulang telat. Dia mau ketemu temannya dulu." Sahut Melody.

"Begitu ya." Frieska mengangguk.

"Kakak, aku mau itu." Rajuk Nabilah menunjuk ayam goreng.

"Ini. Makan yang banyak ya." Kata Frieska sambil menaruh ayam dipiring Adiknya.

Melody tersenyum. Frieska merapihkan serbet yang dipakai Nabilah. Mereka makan dengan lahap. Melody menuang susu ke gelas Nabilah. Setelah selesai makan, Nabilah turun dari kursi lalu berlari menuju ruang keluarga. Melody membereskan piring lalu mencucinya. Frieska menyusul Adiknya.

Mereka menonton TV dalam diam. Nabilah memeluk boneka kelinci yang dibelikan Melody. Frieska memangku Adiknya sambil mengelus lembut kepala Adiknya. Sesekali mereka tertawa melihat acara komedi yang mereka tonton.

Tak lama kemudian, Melody bergabung dengan mereka. Frieska menatap wajah Kakaknya yang penuh lelah. Tapi bibirnya selalu dihiasi senyum khas seorang Ibu. Jauh didalam hatinya, dia sangat menyayangi Kakak dan Adiknya. Dan dia berharap, kebahagiaan seperti ini akan terjadi selamanya.

***

Sementara itu, Beby berdiri dijembatan bersama Shania. Mereka berdua diam menatap danau yang tenang. Ini adalah tempat mereka bermain dulu. Kemudian, Beby membimbing Shania duduk disampingnya. Shania tidak menolak dan duduk disampingnya.

Mereka berdua memang sudah berteman sejak mereka masih kecil. Banyak kenangan ditempat itu yang tak akan mereka lupakan. Setelah lama terdiam, Beby menoleh ke arah Shania.

"Tempat ini belum berubah ya Shan." Ujar Beby.

"Iya Beb. Aku masih inget pas kita ketemu disini dulu." Sahut Shania.

"Iya sampai kamu harus pergi keluar kota."

"Tapi akhirnya aku kembali lagi kan?"

"Iya. Aku senang pas kamu kembali."

Perlindungan, Peperangan, Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang