Special Part 4

658 40 0
                                    

Ditaman yang berseberangan dengan danau, terlihat 2 remaja sedang duduk menghadap danau.Satu diantaranya duduk dikursi roda. Dan yang satu lagi duduk disebelahnya.Yang duduk dikursi roda tampak memakai kaus trendi berwarna biru, celana jins belel, sepatu nike keren dan kemeja coklat yang disampirkan dibahunya.

Disebelahnya tampak memakai baju kuning bergambar panda dan celana jins ketat. Tangannya menggenggam tangan kanannya orang disebelah nya dengan hati-hati.Dia hanya tersenyum.Nobi yang masih duduk dikursi roda mengenggam Sinka.

"Kan tangan aku udah sembuh.Gak perlu takut." Ujar Nobi.

"Tetap aja aku takut. Lagi pula kan tangan kamu masih proses penyembuhan." Tukas Sinka.

"Iya aku tahu.Tapi udah gak sakit lagi kok." Hibur Nobi.

Sinka menegakkan tubuhnya.Dia menatap Nobi yang mulai menatapnya serius.Disentuhnya pipi Nobi lalu dielusnya lembut. Nobi tersenyum sambil menyentuh tangan Sinka.

"Terima kasih." Ujar Sinka tulus.

"Untuk apa?" Tanya Nobi.

"Untuk semuanya." Jawab Sinka.

"Anything for you Sinka.Anything for you."

Mereka mendekatkan wajahnya masing-masing lalu mencium bibirnya dengan lembut dan hati-hati. Sinka mengacak rambut Nobi yang berantakan. Nobi mendekatkan ciumannya dan Sinka dengan senang hati menerimanya.

Setelah beberapa lama, akhirnya mereka saling melepaskan ciumannya. Nobi menatap Sinka dengan tatapan penuh cinta. Sinka juga menatapnya dengan tatapan yang sama. Nobi menepuk pahanya menyuruh Sinka duduk.Dia ragu-ragu karena luka diperut Nobi belum kering sepenuhnya.

"Gak apa-apa. Ayo duduk disini." Kata Nobi.

"Tapi luka kamu." Balas Sinka.

"Tenang aja.Aku bakal baik-baik aja kok." Ujar Nobi.

Akhirnya Sinka duduk dipangkuan Nobi.Setelah duduk disana, Nobi langsung memeluk gadis penyuka panda itu erat.Sinka juga balas memeluknya. Angin berhembus meniup wajah mereka. Rambut Sinka yang hitam berkilau tampak tertiup angin.

Nobi menatapnya sambil memeluk pinggang Sinka. Sambil tetap membiarkan Nobi memeluknya, Sinka memutar tubuhnya menghadap Nobi. Nobi menatap Sinka yang menatapnya dengan penuh sayang.

"Aku boleh nanya sesuatu gak Bi?" Tanya Sinka.

"Boleh aja." Balas Nobi.

"Nama kamu Novinta Dhini kan?" Tanya Sinka lagi.

"Iya. Kamu masih inget aja nama aku."

"Ingetlah. Terus kenapa nama kamu jadi Nobi?"

"Kamu mau tahu alasannya?"

Sinka mengangguk.

"Kamu tahu Nobita kan dikartun doraemon?" Tanya Nobi.

"Iya aku tahu." Sahut Sinka.

"Dulu aku itu kayak Nobita. Aku itu anak pemalas. Makanya aku selalu dipanggil Nobi."Jelas Nobi kalem.

"Tapi sekarang kamu gak begitukan?"

"Ya gaklah.Aku kan udah tua. Masa males terus."

"Bagus deh.Awas aja kalau kamu males kayak dulul agi."

Nobi hanya tertawa. Mereka pun kembali menatap danau.Setelah perang usai, hidup mereka kembali damai.Hanya ketenangan yang mereka rasakan. Setelah melewati situasi dimana mereka merasakan tetesan darah, luka dan cedera hanya ini yang mereka harapkan.

Perlindungan, Peperangan, Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang