Part 44

850 40 4
                                    

"Nobi? Apa yang kamu lakukan disini?" Tanyanya heran.

Nobi masih mematung saat melihat siapa yang ada didepannya saat ini. Dia mendekat sambil tetap memegang mawar merahnya. Dia masih mengenali sosok didepannya walaupun mereka sudah lama sekali tidak bertemu.

Air matanya keluar dan dia langsung memeluknya erat. Orang yang dipeluk Nobi hanya diam sambil tersenyum sambil mengelus punggung kekar Nobi. Nobi masih menangis dipelukannya.

"Kak Naomi." Lirih Nobi.

"Iya ini aku. Kamu masih inget ya sama aku." Ujar Naomi.

Nobi kembali menangis. Naomi melepas pelukannya perlahan lalu menatap Nobi yang masih menangis dan menundukkan kepalanya. Perlahan dinaikkannya wajah Nobi lalu menatapnya lembut. Mata yang menatapnya dengan penuh kasih sayang. Mata yang selama ini dirindukan oleh Nobi.

"Kamu hebat Nobi." Kata Naomi bangga.

"Maafin aku Kak." Balas Nobi.

"Untuk apa kamu minta maaf?" Tanya Naomi heran.

"Aku gak mampu jaga Sinka. Malah dia benci banget sama aku."

"Gak kok. Kamu gak salah. Sekarang ayo ikut Kakak."

Naomi menarik tangan Nobi dan dia hanya mengikutinya. Naomi terus berjalan sambil tersenyum bahagia sementara Nobi tampak memandang heran ke sekililingnya karena merasa asing. Naomi terus berjalan hingga mereka sampai ke sebuah bukit.

Saat sampai disana Nobi tidak langsung duduk. Dia terpukau melihat keindahan alam disana. Naomi duduk dirumput sambil menyilangkan kakinya. Matanya tampak senang saat menatap pemandangan didepannya. Naomi yang sadar tidak ada orang disebelahnya langsung menoleh. Nobi masih tampak terpukau dengan pemandangan disebelahnya. Naomi hanya tersenyum.

"Ayo duduk Nob." Ajak Naomi sambil menepuk tempat disebelahnya.

"Iya Kak." Nobi langsung duduk disebelahnya.

"Bagus ya Kak." Ujar Nobi.

"Kamu suka ya?"

Nobi mengangguk mantap. Naomi mulai mengangkat kakinya lalu memeluknya. Dia juga menaruh dagunya ke lututnya. Nobi menatap hamparan rumput hijau yang membentang indah disana. pohon-pohon tampak indah dan bunga-bunga bermekaran dengan sempurna.

Disana-sini pun Nobi bisa mencium aroma harum yang nyaman. Naomi menatap mawar merah yang masih dipegangnya sedari tadi. Sejak kecil Naomi memang sangat menyukai mawar merah. Bahkan dia sangat senang saat Yona menghadiahkannya mawar merah dalam jumlah banyak.

Saat mengingat Yona, air matanya langsung mengalir. Dulu dia masih bisa bersama Yona sepanjang waktu. Tapi dia sadar. Sekarang dunianya dan Yona sudah sangat berbeda. Begitu juga dengan Sinka adik kesayangannya. Sekarang disinilah tempatnya. Bukan tempat Yona. Bukan tempat Sinka. Dan juga bukan tempat Nobi. Itu masih jauh.

Naomi menatap Nobi yang masih diam sambil merasakan aura nyaman disana. Inilah saatnya membawa Nobi kembali kesana. Batin Naomi. Naomi berdiri dari duduknya dan menatap Nobi. Nobi ikut berdiri sambil menatapnya. Naomi menaruh tangannya yang dingin ke bahu Nobi.

"Kak, ini tempat apa?" Tanya Nobi.

"Ini tempat Kakak biasanya merenung. Tempat ini cocok untuk itu." Sahut Naomi.

"Apa aku boleh tinggal disini Kak?" Tanya Nobi.

"Pulanglah Nob. Ada yang menunggumu." Suruh Naomi.

"Tapi aku mau ikut Kakak."

"Bodoh. Terlalu cepat untuk ikut aku. Belum waktunya. Itu masih jauh." Naomi marah.

"Tapi Kak."

Perlindungan, Peperangan, Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang