Suara berisik terdengar disalah satu rumah. Tempat itu sudah bukan rumah tapi sudah disulap menjadi bengkel kendaraan sport dan non sport. Para montir tampak mondar mandir dengan wajah kotor karena oli mesin sambil membawa perkakas.
Disalah satu mobil sport yang sedang diservis, seorang wanita bertubuh kecil berambut pendek memakai kaus tanpa lengan tampak sedang menservis dengan wajah serius. Tangannya tampak memegang kunci pas.Ya dia adalah Yona. Lidya yang biasanya membantunya sedang pergi ke luar kota untuk mengurus bisnis.
Dimobil sport lain, Ayen tampak sedang menggenjot dongkrak mobil dan masuk ke bawah mesin dengan tempat tidur beroda. Dibarisan motor sport, tampak Okta sedang sibuk menservis motor besar.Tangan kanannya masih terbalut perban putih. Disebelahnya Desy tampak sedang membersihkan mobil sport yang sudah diservis.
Hanna seperti biasa membawa suku cadang baru ke dalam bengkel.Acha tampak sibuk dimeja kasir sambil menghitung dengan kalkulator.Viny yang baru sembuh dari sakit langsung menghampiri Okta yang mulai membersihkan motornya.Karena merasa diperhatikan, Okta mendongakkan wajahnya dan mendapati Viny berdiri dihadapannya.
Okta langsung berdiri dan menaruh lapnya dijok motor.Dia berdiri berhadapan dengan Viny.Viny tersenyum saat Okta memandangnya dengan tatapan polos khas anak kecil.
"Ada apa Kak?" Tanya Okta.
"Tangan kamu udah sembuh?" Tanya Viny balik.
"Udah kok. Cuma masih harus pakai perban." Sahut Okta.
"Terima kasih ya kamu udah mau nolong Kakak.Dan ini yang kedua kalinya."
"Sama-sama Kak."
"Kamu udah selesai servis motor ini?"
"Udah.Tinggal dibersihin aja."
Viny mengangguk.Dia pamit meninggalkan Okta yang langsung melanjutkan pekerjaannya. Kaki Viny melangkah menuju tumpukan baju bengkel. Dia memakainya dan langsung membantu Yona yang tampak repot. Dengan langkah pelan, dia mengambil kotak perkakas dan menghampiri Kakaknya.
Saat melihat punggung Kakaknya yang penuh dengan luka bakar, dia langsung ingat dengan kecelakaan Kakaknya dulu. Dia juga melihat luka gores yang membekas ditangan Kakaknya. Sambil membawa kotak perkakas, Viny menepuk bahu Yona.Yona menoleh dan mendapati Adiknya tersenyum sambil memegang kotak perkakas.
"Ada yang bisa aku bantu Kak?" Tanya Viny meniru perkataan Kakaknya saat ada orang yang akan menyervis mobil atau motor.
"Apaan sih kamu Dek?" Kata Yona tertawa.
"Aku bantu ya Kak." Tawar Viny.
"Kamu yakin bisa? Kamu kan biasanya servis motor."
"Sekalian aku belajar aja Kak.Kan Kak Lidya juga lagi pergi."
"Ya udah.Ayo sini.Perhatiin Kakak ya."
Viny mengangguk dan mulai memperhatikan Kakaknya yang sedang menservis mobilnya.Yona menservis sekaligus menjelaskan apa-apa saja yang harus dia perhatikan saat menservis mobil. Dia menjelaskannya dengan detail dan Viny mengangguk paham.
Mereka terus menservis mobilnya sampai Yona menyuruh Viny untuk menyalakan mesin mobil.Viny masuk ke bangku kemudi dan menyalakan mesinnya.Saat Viny menyalakan mesin mobil, Yona memperhatikan mesin mobilnya.Dia langsung mengacungkan jempol dan Viny mematikan mesin.
Dengan sigap, Yona mengambil kain dan membersihkan mobilnya.Viny menulis apa-apa saja yang dijelaskan Yona tadi dengan detail dan lengkap. Akhirnya Yona selesai membersihkan mobilnya dan mengelap tangannya yang terkena oli.Dia duduk disebelah Adiknya yang sudah selesai menulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perlindungan, Peperangan, Cinta (END)
ActionSetelah mereka yang sangat aku sayangi pergi, aku akan berusaha melindungi mereka. Walaupun aku harus melanggar janji yang aku ucapkan -Frieska-