Part 37

873 53 0
                                    

Sebuah mobil berhenti didepan rumah megah yang tampak sepi. Pintu terbuka dan terlihat Beby membawa ransel dan koper yang besar. Shania ikut turun setelah mengeluarkan barang bawaannya lalu mengikuti Beby yang langsung menuju rumahnya.

Shania menatap halaman rumah yang mewah. Sebuah ayunan, halaman penuh bunga, kolam renang besar dan kandang kelinci yang terletak didekat kolam renang. Disana ada sekitar 3 ekor kelinci yang sangat gemuk berwarna putih, coklat dan abu-abu. Beby mengetuk pintu rumahnya. Tak lama kemudian, pintu terbuka dan terlihat Melody didepannya. Beby langsung memeluk Melody erat.

Melody juga balas memeluk Adiknya dengan penuh sayang. Melody melepas pelukannya lalu menatap Shania. Shania juga memeluk Melody sejenak.

"Akhirnya kalian pulang. Ayo masuk. Kakak masak banyak nih." Ajak Melody.

"Nabilah kemana Kak?" Tanya Beby.

"Ada dikamar. Sebentar lagi juga keluar." Sahut Melody.

"Kak Frieska?"

"Dia lagi ada tugas kuliah. Besok baru pulang. Ayo masuk dulu. Kita makan."

Mereka mengangguk lalu menuju dapur. Shania menatap seisi rumah Melody yang sangat megah. Perabotan modern dan klasik berjajar rapi dan membuatnya terlihat nyaman. Diruang keluarga ada TV flat berukuran besar dan sofa besar. Shania melihat sebuah kamar yang pintunya terbuka. Dia menebak bahwa kamar itu pasti ruang kerja Melody. Terlihat dari tumpukan dokumen dan computer yang terlihat dari sana.

Rumah Shania juga besar. Tapi rumah Melody lebih besar. Juga lebih megah. Dia langsung tersenyum dan bersyukur Beby diadopsi oleh Melody. Tapi Shania yakin Beby mau diadopsi oleh Melody bukan karena Melody kaya. Tapi karena Beby merasakan kasih sayang yang besar dari Melody dan Adik-adiknya. Beby yang melihat Shania masih diam diruang tengah langsung menariknya ke dapur.

"Ayo kita makan Shan. Kamu bengong aja sih." Kata Beby.

"Loh Kak Melody kemana Beb?" Tanya Shania.

"Lagi ke atas ngajak Nabilah makan. Ayo duduk."

Akhirnya mereka duduk dikursi. Melody menyusul Nabilah ke atas untuk mengajaknya sarapan. Sambil menunggu, mereka mengobrol sebentar. Sesekali Shania tertawa sambil mencubit perut Beby. Beby hanya tertawa. Melody tiba sambil menggandeng tangan Nabilah. Nabilah yang melihat Beby dan Shania sudah pulang langsung berlari ke arah mereka.

"Kak Beby." Sorak Nabilah senang sambil berlari.

Beby menoleh lalu menyambut Nabilah yang langsung memeluknya sambil tersenyum. Shania juga ikut mencium pipi gembul Nabilah dengan lembut. Beby langsung mengangkatnya ke gendongannya.

"Kamu kangen ya?" Tanya Beby.

"Iya Kak." Sahut Nabilah.

"Sama aku gak kangen nih?" Tanya Shania pura-pura marah.

"Aku juga kangen sama Tante Shania."

Mereka tersenyum. Nabilah meminta digendong oleh Shania. Shania langsung menyambutnya lalu menggendongnya sambil mengelus kepala anak manis itu.

"Ya udah ayo makan. Kalau dingin gak enak loh." Kata Melody.

"Iya Kak." Sahut mereka.

Akhirnya mereka makan bersama. Nabilah duduk disebelah Melody sambil memakan sarapannya. Sementara Shania selalu duduk disebelah Beby. Setelah sarapan mereka habis, Beby dan Shania membantu Melody merapikan meja makan sementara Nabilah menuju kandang kelinci yang berada didekat kolam renang.

Setelah semua beres, Beby menyusul Nabilah yang tampak berjongkok didekat kandang kelinci. Nabilah memegang wortel besar yang sedang dilahap kelinci-kelinci miliknya. Shania menyusul dan duduk disebelah Beby. Nabilahyang melihat Beby berada disampingnya langsung memeluk Beby. Beby tertawa kecil lalu memeluknya balik.

Perlindungan, Peperangan, Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang