Part 24

1.1K 48 2
                                    

Sebuah mobil sedan putih berhenti disebuah rumah besar. Melody membuka pintu mobilnya sambil membawa tas kerjanya. Tubuhnya sangat lelah setelah mengurus proyek besar. Karena jalanan macet, Melody baru pulang saat hari sudah malam. Diketuknya perlahan pintu rumahnya. Pintu terbuka dan terlihat Frieska memakai piyama.

"Kakak? Kakak udah pulang?" Tanya Frieska.

"Iya Dek. Gak pada bandel kan disini?" Tanya Melody setelah masuk dan menaruh tas kerjanya diruang kerja.

"Gak kok Kak."

"Nabilah mana?"

"Dikamar Kak. Udah tidur. Kakak istirahat aja. Kakak kelihatan lelah banget."

"Iya Dek. Kamu juga tidur ya."

"Iya Kak."

"Oh iya. Beby udah tidur?"

"Udah Kak. Dia tadi abis beresin rumah."

Melody mengangguk paham. Frieska langsung menuju kamarnya. Melody mengganti baju kerjanya dengan piyama. Ditaruhnya boneka dan oleh-oleh yang dibelinya ke kamarnya. Tangannya mengambil boneka kelinci ukuran besar untuk Nabilah lalu dia menuju kamar Nabilah.

Melody membuka pintu kamar Adiknya perlahan. Ruangannya sangat temaram. Hanya menyisakan lampu tidur disebelah ranjang Nabilah. Dengan langkah perlahan, Melody menghampiri Nabilah yang tertidur lelap sambil tersenyum.

Dia mengelus lembut kepala Adiknya. Dia mencium lembut kening Adiknya dengan penuh sayang lalu berbaring disebelah Nabilah. Dipeluknya erat tubuh kecil Adiknya dan Nabilah balas memeluk Melody. Melody akhirnya ikut terlelap.

***

Hari sudah pagi. Sinar matahari bersinar menembus tirai jendela kamar Nabilah. Nabilah terbangun dan mengucek perlahan matanya dengan tangan kecilnya. Dia kaget saat melihat Kakaknya tertidur disampingnya. Nabilah langsung memeluk tubuh Kakaknya hingga Melody terbangun.

"Kamu udah bangun?" Tanya Melody dengan suara serak.

"Aku kangen Kakak." Jawab Nabilah.

Melody mengelus punggung kecil Nabilah. Lalu perlahan bangkit sambil menggendong Adiknya. Ditelusurinya kamar Nabilah sambil terus menggendongnya. Nabilah terus membenamkan wajahnya ke pundak Melody. Nabilah sangat merindukan Kakaknya sampai tidak mau diturunkan dari gendongannya.

Akhirnya mereka turun menuju lantai 1 untuk sarapan. Frieska dan Beby sedang menata meja makan. Melody memutuskan mengajukan cuti untuk menemani Adik-adiknya. Beby tersenyum melihat Kakaknya sudah pulang. Melody duduk dimeja makan sambil memangku Nabilah.

"Pagi Kak." Sapa mereka berdua.

"Pagi Dek. Kalian yang masak?" Tanya Melody.

"Iya Kak. Ini ucapan selamat datang dirumah untuk Kakak."

"Kalian ini kayak apa aja. Ya udah ayo makan."

Saat Nabilah ingin dipindahkan ke kursi lain, Nabilah langsung meronta. Dia tidak mau diturunkan dari pangkuan Melody. Akhirnya Melody kembali memangku Nabilah sambil menyuapinya makan. Nabilah sangat lahap memakan sarapannya. Mereka juga memakan sarapannya dengan lahap. Setelah selesai, Beby membawa piring bekas makannya ke tempat cuci piring.

Melody membawa Nabilah menuju kamarnya untuk memberikan oleh-oleh dari luar kota. Saat Nabilah melihat boneka kelinci berukuran besar, dia langsung melonjak girang. Melody tersenyum lembut sambil mengelus puncak kepala Nabilah.

"Terima kasih Kakak." Kata Nabilah riang sambil memeluk bonekanya.

"Cium Kakak dulu dong." Ujar Melody sambil berlutut hingga tingginya sejajar dengan Nabilah.

Perlindungan, Peperangan, Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang