Bab 44 - Romantic!!!

1.9K 127 7
                                    

Yuki menggeliatkan tubuhnya di bawah selimut yang menutupi seluruhtubuhnya. Ia mengerang pelan sambil meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasapegal. Yuki terdiam sejenak, ia merasakan deru napas seseorang. Perlahan iamembuka kedua matanya dan melihat Stefan masih tertidur sambil memeluknya. Yukitersenyum kecil. Ia melepaskan pelukan Stefan pelan, takut Stefanterbangun.

Setelah berhasil lepas dari pelukan Stefan, Yuki pun langsung beranjakdari dari duduknya. Lalu ia berjalan ke arah jendela yang memancarkan cahayamatahari dari celah-celah sempitnya. Yuki membuka jendela itu, lalu menghirupnapas panjang. Segar dan dingin.

Yuki menikmati pemandangan pagi Ausie. Ia memejamkan kedua matanyasambil menengadahkan wajahnya. Membiarkan sinar matahari menerpa wajahnya.Hmm... Gumaman manja terdengar di telinganya. Yuki tersenyum kecil saat keduatangan Stefan melingkari pinggangnya. Entah sejak kapan suaminya itu bangun,Yuki tidak menyadari kedatangan Stefan.

"Morning," bisik Stefan.

"Morning," balas Yuki. Stefan sedikit menunduk, lalu menatapperut Yuki sambil menyentuhnya pelan.

"Selamat pagi si kecil," ucap Stefan sambil tersenyum senang.Yuki tersenyum getir.

"Oh ya, nanti mungkin gue akan pulang sampe malam. Ada proyektugas. Jadi, hari ini gue ngga bisa nemenin lo makan siang. Ada restoranPerancis di depan, lo makan aja di sana. Dan makan malamnya, lo makan duluanaja, ngga usah nungguin gue." ujar Stefan panjang lebar. Yuki tersenyumgeli mendengar ucapan Stefan yang panjang lebar itu.

"Hei," kesal Stefan.

"Iya, gue tahu. Gue akan nunggu lo, kita makan malam bareng."ucap Yuki. Stefan tampak berpikir, sedetik kemudian ia mengangguk pelan.

"Oke, kalo gitu gue siap-siap dulu." ucap Stefan serayaberjalan menuju kamar mandi. Yuki terus memandangi Stefan hingga lelaki itumenghilang di balik pintu kamar mandi. Perlahan Yuki memegang perutnya.Mengusapnya lembut.

"Si kecil? Heh..." gumam Yuki sambil tersenyum pahit.

Beberapa menit kemudian, Stefan keluar dari kamar mandi. Lalu iaberkemas untuk pergi melanjutkan tesnya. Sebelumnya berangkat, ia membuatsarapan untuknya dan Yuki. Setelah selesai sarapan, Yuki mengantar Stefansampai di depan pintu.

"Gue berangkat ya," pamit Stefan. Yuki melambaikan tangannya.Baru beberapa langkah, Stefan berbalik lagi. Dengan gerakan cepat ia menciumbibir Yuki singkat. Yuki melongo. Stefan tersenyum kecil.

"Mulai sekarang, itu yang akan kita lakuin saat salah satu darikita akan pergi." ucap Stefan pelan. Ia pun berjalan meninggalkan Yukiyang masih bengong. Beberapa detik kemudian, Yuki tersenyum malu. Ia tidakmenyangka kalau Stefan akan melakukan hal manis seperti itu.

* * *

Al keluar dari mobilnya. Ia langsung berjalan menuju kelas Yuki. Inisudah dua hari ia tidak melihat gadis itu. Kemana sebenarnya Yuki pergi? Iatidak mungkin bertanya pada Gio, karena sudah dapat dipastikan Gio tidak akanmemberitahunya. Al tiba-tiba menghentikan langkahnya karena Kimberly berdiritepat di hadapannya. Ia menatap Al lekat. Memperhatikan Al dengan seksama.Mengamati setiap inci bagian tubuh Al. Al mengernyitkan dahinya. Apa yangdilakukan gadis itu? Al tersenyum pada Kimberly. Namun, Kimberly membalasnyadengan tatapan tajam.

"Hai," sapa Al berusaha ramah.

"To the point aja, gue minta sama lo...jangan ganggu my baby Yuki,karena dia udah punya Stefan. Dan gue mau lo mundur dari perjodohan itu,"ucap Kimberly. Al menatap Kimberly lekat. Sedetik kemudian ia tersenyum kecil.

"Kenapa aku harus mundur?" tanya Al. Kimberly menarik napaskesal.

"Karena lo akan ngerusak hubungan Stefan dan my baby Yuki. Dan guengga mau itu terjadi, ngerti?" ujar Kimberly tajam. Al terkekeh pelan.

A Little Thing Called LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang