Chapter 2: Tantangan

732 52 6
                                    

"Hahh.... Akhirnya... aku sudah bebas!" Kata Aoi sambil memijit pundak kirinya sendiri.

"Kau seharusnya tidak melakukan itu, Aoi... kau tahu kita harus menaati peraturan sekolah untuk bisa masuk seleksi juga." Kata Erica khawatir kepada Aoi.

'Ini teman Aoi dari SMP, Erica Kirijo. Dia satu satunya teman Aoi yang setia. Sayangnya... dia tidak mempunyai kekuatan seperti anak lain. Karena itu, dia mulai belajar perbisnisan.'

"Aku punya teman! Berhenti menjelek jelekan karakter buatanmu sendiri!" Teriak Aoi jengkel.

"Aoi... kau bicara dengan siapa?" Tanya Erica.

"Ahaha...! Tidak ada! Tapi... aku tidak menyangka kita akan sekelas, Erica." Kata Aoi tersenyum kepada Erica

"Aku juga tidak menyangka kita bisa sekelas." Kata Erica tersenyum.

"Sekarang... aku hanya butuh 2 orang lagi!" Aoi mengepal tangannya.

"2 orang? Kau sudah mendapatkan seseorang?" Tanya Erica terkejut.

"Yap!" Jawab Aoi tersenyum lebar dan bertolak pinggang.

"Siapa? Dan kapan? Kau kan dihukum dari pagi." Tanya Erica penasaran.

"Kuguha Shindou! Dia anak OSIS dan dia yang menghukumku. Ehehe..." Aoi tertawa sedikit bahwa anggota timnya sendiri yang menghukum ketuannya.

"Kuguha Shindou..? Ah... dia. Dia yang terkenal akan jadi ketua OSIS di tahun kedepan. Banyak perempuan yang menyukainya dan dia selalu tersenyum ke semua orang. Nilainyapun juga bukan bercanda dan nilai dia cukup tinggi sebagai Cyber User. Lebih tepatnya... dia idaman semua perempuan di sekolah ini." Kata Erica terkejut.

"Senyumannya? Senyuman dia membuatku merinding..." Kata Aoi memeluk dirinya sendiri.

"Senyuman siapa yang membuatmu merinding?" Tanya kuguha dari belakang Aoi. Bulu kudung Aoi langsung berdiri semua setelah mendengar suara Kuguha tepat disebelah kupingnya.

"Kuguha Senpai..! Kenapa kau disini?" Tanya Aoi ketakutan.

"O... tidak ada... aku hanya mengobservasi ketuaku yang baru. Apakah ketuaku pantas untuk bisa ikut seleksi?" Kata kuguha tersenyum.

"O... Tentu saja! Aku kan berjanji akan membawa tim kita ke Grand Eden's Game!" Teriak Aoi meninju udara.

"Begitu... aku selalu menyukai semangatmu." Kata Kuguha dan mengelus kepala Aoi.

"Senpai, kenapa ada banyak perempuan yang sedang melihat ke arah kita?" Tanya Aoi kebingungan.

"Ah... itu, aku sebenarnya tidak hanya mengobservasimu. Aku juga terpaksa kesini supaya perempuan yang ada disana tidak akan masuk kesini." Kata Kuguha dan menggaruk kepalanya sedikit.

"Kenapa? Mereka tidak boleh masuk ke kelas lain?" Tanya Aoi kebingungan.

"Ya... kami membuat peraturan untuk tidak boleh masuk ke kelas lain sembarangan selain OSIS. Karena pasti akan buat keributan." Kata Kuguha.

"Wah... jadi OSIS enak juga ya." Kata Aoi melihat kuguha dengan penuh kehormatan.

"Apa kau mau ikut? OSIS terbuka untuk anggota baru." Kata kuguha tersenyum.

"Hehe... maaf senpai! Tapi aku hanya punya satu tujuan dan selalu akan menjadi tujuanku sampai itu tercapai. Yaitu memenangkan Grand Eden's Game!" Kata Aoi dengan tegas.

"Begitu ya... aku sudah tau kau akan menolak. Karena kau bukan tipe orang yang begitu." Kata Kuguha mengelus kepala Aoi lagi.

"Kau punya kesenangan dalam mengelus kepala orang lain ya, senpai?" Tanya Aoi curiga.

The Grand Eden's GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang