S2 Chapter 21: The World

275 24 7
                                    

"Dan setelah itu, AKU AKAN MENIKAHINYA!!!" Akashi berteriak itu, seolah sengaja untuk membuat orang lain disekitarnya untuk mendengarnya.

Kesunyian mengisi waktu, menunggu yang lain untuk memproses apa yang sebenarnya terjadi.

"Eh?" Aoi terkejut dengan kalimat Akashi.

"EEEHHHHHH?!?!?!?!" Aoi terkejut lebih dari apapun saat Akashi mengatakan itu. Wajahnya memerah semerah tomat dalam sekejap, dan asap terus muncul dari kepalanya.

Aika yang sedang menjadi senjatapun kembali menjadi bentuk manusianya sambil tertawa terbahak bahak.

"HAHAHAHAHA...!!!!!! ITU BAGUS!! ITU BAGUS!!! AKU HAMPIR MEMPERCAYAINYA!!!!" Aika tertawa sampai dia terjatuh di tanah dan memegang perutnya kesakitan. Air matanya sampai keluar karena dia masih tertawa.

"SERIUSLAH?! AKASHI?? MENIKAH??? DUNIA PASTI SUDAH LAMA BERAKHIR!!!!" Aika masih tertawa terbahak bahak.

"Tu-- tunggu dulu... itu hanya bercanda?" Aoi yang wajahnya masih merah, masih belum bisa mengendalikan dirinya sendiri.

"Hah... apa aku perlu mengulanginya lagi...??" Akashi menghela nafasnya dengan wajah yang serius.

"AKU AKAN MENIKAHI AOI KIRISHIMA SETELAH AKU BERHASIL MENEPATI JANJINYA!!!" Akashi berteriak sekali lagi dan kali ini menatap Aoi di mata.

Aoi panik dan kebingungan tentunya. Dia mungkin tidak terlalu mengerti dalam hal 'menikah', tapi dia tau keputusan ini akan mengubah hidupnya. Apalagi Akashi dan Aoi baru berpacaran selama sebulan, dan Akashi sudah melamarnya.

"Aoi," Akashi menghampiri Aoi. "Maukah kau menikahiku setelah aku menepati janji kita?" Tanya Akashi dan berlutut di depan Aoi seperti dia sedang melamar, walaupun niatnya memang ingin melamar, tanpa cincin tunangan.

"Au... ag... hage.... wa..." Wajah Aoi semerah tomat. Dia masih panik.

Aika sendiri tidak percaya apa yang dia lihat.

Adam tidak menyukai dirinya tidak diperdulikan dan mulai menyerang mereka.

"Ggh!" Akashi melindungi Aoi dengan kedua tangannya saat Adam menebas pedang katananya yang panjang dan Akashi terpental jauh seperti boneka.

"Akashi!" Aoi kembali sadar dan berteriak namanya dengan khawatir.

Akashi berlari dengan cepat dan meninju Adam. Serangannya berhasil menghantam Adam, tapi sepertinya, Adam menghentikan tinju Akashi dengan jari telunjuknya.

Akashi lebih dari apapun terkejut saat dia melihat ini. Mengetahui kekuatannya jauh lebih besar dari sebelum sebelumnya.

Jari Adam mengeluarkan gelombang cahaya, dan membuatnya Akashi terpental lagi.

"Tch..." Akashi marah, tubuhnya terbakar dengan api yang panas.

Aoi dan Aika mulai menyerang Adam. Aika sebagai senjata, dan Aoi sebagai petarung, mereka mulai menyerang.

"Adam! Pikirkan masa masa kita bertiga! Tolong pikirkan masa lalu kita saat bersama!"

"Diam! Tau kedudukanmu!" Adam murka. Dia menebas pedangnya, dan Aoi menghindari serangan dari Adam.

Serangan yang dibuat Adam membelah segalanya, termasuk pohon apel terlarang. Akashi dan Aoi cukup beruntung untuk tidak terhantam gelombang dari setiap serangan Adam.

Akashi meninju Adam lagi, dan kali ini berhasil menghantam wajah Adam. Serangan Akashi membuat air di belakang Adam terbakar hangus karena kekuatannya, tapi serangannya sama sekali tidak mempengaruhi Adam sedikitpun.

Adam menyentil wajah Akashi dan membuatnya terpental jauh lagi. Aoi yang masih berusaha menunggu gerakan Adam yang selanjutnya, bersiap.

Adam menebas pedangnya lagi, dan Aoi melindungi dirinya sendiri dengan merubah sayap yang ada di belakangnya menjadi bola yang melindunginya. Serangannya tidak membelah Aoi, tapi daerah sekitarnya mulai hancur.

The Grand Eden's GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang