Chapter 23: Beneath the Lake

333 41 2
                                    

Aoi bermain main dengan Whitey, si lumba lumba putih dan Akashi hanya melihatnya dari jauh.

"Hm... ada sesuatu yang tidak kumengerti... kenapa bajuku tidak basah?" Aoi berpikir.

"Akashi! Ayo kita bermain!" Teriak Aoi dengan semangat dan tersenyum lebar.

"Tidak mau." Kata Akashi tanpa pikir panjang.

"Hah?! Aku tidak kedengaran!" Teriak Aoi dari jauh sambil menunggangi Whitey.

Akashi jengkel dan duduk menyandar ke pohon.

"Dia tidak mau..." Kata Aoi ngambek.

"Hey Whitey! Ayo kita berpetualang ke bagian dalam laut ini!" Kata Aoi dengan semangat.

Whitey mengangguk dengan senang hati dan menyelam ke dalam.

"Untung saja aku bisa bernafas di dalam sini... danau ini memang penuh dengan keajaiban!" Teriak Aoi gembira.

Aoi dan Whitey, terus menyelam kedalam. Sampai akhirnya... dia menemukan pohon di permukaan.

"Wah...!!!! Ada pohon pisang, pohon kelapa, pohon semangka, dan lain lain! Tunggu dulu... pohon semangka? Hmm... danau ini sudah cukup aneh, jadi mungkin ini normal." Kata Aoi berpikir melihat banyak buah buahan yang berbentuk aneh.

Whitey menggoyangkan tubuhnya karena tidak sabar akan sesuatu.

"Ada apa? Apa kau mau menunjukkanku sesuatu?!" Tanya Aoi penasaran.

Whitey mengangguk dengan senang dan menyelam ke dalam Gua yang menuju ke tempat yang lebih dalam lagi.

"Disini cukup gelap..." Kata Aoi tidak bisa melihat apa apa.

Tanpa sadar... semakin dalam mereka menyelam, semakin terang guanya.

"Ada suatu tempat disana..." Kata Aoi menutup matanya dengan tangannya karena cahaya yang sangat terang.

Whitey berhenti dan membiarkan Aoi melihat sesuatu yang ada di sisi lain dari Gua itu.

"Tempat apa itu...?" Tanya Aoi penasaran.

"Ada... pohon apel raksasa..." Kata Aoi terkagum.

Aoi mulai merasa pusing.

"Namamu adalah Aoi..." Aoi mengingat masa lalunya.

"Na......mu ........ah Aoi Ki....shima." Aoi mengingat masa lalunya lagi.

"Aoi!" Teriak Akashi menyadarkan Aoi.

"Eh...? Akashi?" Tanya Aoi baru sadar.

"Kenapa kau kesini?! Aku kira kau tenggelam...!" Teriak Akashi marah.

"Hah... tapi setelah aku menyelam, aku sadar aku bisa bernafas disini." Kata Akashi lega.

"Akashi, apakah kau melihat ini?" Tanya Aoi menunjukkan sesuatu di sisi lain.

"Lihat apa? Yang aku lihat hanyalah jalan buntu." Kata Akashi kebingungan.

"Hah? Kau tidak dapat melihat ini?!" Teriak Aoi terkejut.

"Aku tidak dapat melihatnya, Aoi. Mataku cukup bagus, dan aku tetap tidak melihat apa apa." Kata Akashi kebingungan.

"Hah... ayo kita kembali... ini sudah malam." Kata Akashi.

"Malam? Sudah berapa lama aku disini?!" Tanya Aoi terkejut.

"Kau sudah disini tiga jam lebih, bodoh. Cukup lama untukkku menemukan tempat ini juga." Kata Akashi jengkel.

"Hah?! ...... Maafkan aku, kita tidak latihan cukup banyak untuk hari ini." Kata Aoi merasa bersalah.

"......Kau tidak salah, lagipula mengetahui dunia ini juga merupakan strategi untuk kita di Grand Eden's Game." Kata Akashi mengelus kepala Aoi.

The Grand Eden's GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang