Chapter 5: Keluarga

529 57 8
                                    

Di ruang UKS...

"Aoi?" Panggil Akashi.

"Ah... Akashi?!" Sahut Aoi tersenyum.

Akashi menatap tubuh Aoi yang diperban hampir di seluruh bagian tubuh.

"Aku menang! Hehehe...!" Teriak Aoi dengan semangat dan tersenyum lebar.

"Apa? Kau pikir dengan tubuhmu yang babak belur seperti ini, bisa dibilang kemenangan?" Tanya Akashi sedikit marah dan duduk dikursi di sebelah kasur Aoi.

"Hmph! Karena aku tidak ingin kalah darimu!" Teriak Aoi jengkel dan membuang mukanya dari Akashi.

"Hah... Aoi, kapan kau bisa pulang?" Tanya Akashi lelah.

"Entahlah..." Kata Aoi berpikir.

"Kenapa kau tidak menyerah?" Tanya Akashi mengingat.

"Apa?" Tanya Aoi kebingungan.

"Kau baru saja hampir mati, tapi kau tetap tidak menyerah. Kenapa?" Tanya Akashi marah.

"Karena aku tidak ingin kalah darimu." Kata Aoi menjawab dengan cepat.

"Itu tidak ada gunanya jika kau mati, bodoh!" Teriak Akashi marah.

"...... Aku mungkin tidak akan mati jika menyerah, tapi jiwaku akan mati jika aku kehilangan impianku." Kata Aoi tersenyum.

"........ Seberapa besar kau ingin memenangkan Grand Eden's Game?" Tanya Akashi menggaruk kepalanya.

"Hehehe... aku yakin kau sudah tau jawaban dari itu." Kata Aoi tersenyum lebar.

"Hah... kau ini memang mirip dengannya..." Bisik Akashi dan menghela nafasnya.

"Apa?" Tanya Aoi mendengar sesuatu.

"Kau perempuan gila..." Kata Akashi tersenyum.

"Apa kau bilang?!" Tanya Aoi marah sekaligus jengkel.

"Oiya! Akashi, maukah kau masuk ke timku?!" Tanya Aoi penuh dengan semangat.

"Kenapa tiba tiba?" Akashi terkejut.

"Aku melihat kau bertarung melawan golem besar itu! Itu keren sekali! Kau bahkan tidak perlu menggunakan senjata untuk bisa mengalahkan Golem besar itu!" Teriak Aoi terkagum kagum mengingat Akashi menyelamatkannya.

"Tidak mau." Kata Akashi tanpa pikir panjang.

"Eh... Kalo begitu... Ayo kita main game lagi!" Teriak Aoi wajahnya mendekati Akashi.

"Apa? Kau tidak kapok setelah apa yang baru saja terjadi padamu?" Tanya Akashi menjauh sedikit dari wajah Aoi, namun dia terus mendekat.

"Hehe... aku pasti akan menang!" Teriak Aoi penuh semangat.

"Hah... kau tidak akan menyerah ya? Sampai berapa game yang kita mainkan, kau pasti akan tetap tidak menyerah, ya kan?" Tanya Akashi menghela nafasnya.

"Yup!" Jawab Aoi tersenyum lebar.

"Baiklah... aku akan masuk ke timmu." Kata Akashi tidak mempunyai banyak pilihan.

"Terima kasih, Akashi! Aku berjanji akan membawa kita ke Grand Eden's Game dan menang!" Teriak Aoi dan mukanya lebih mendekati Akashi sampai hampir bersentuhan dengan hidung Akashi.

"Ya.. ya..." Jawab Akashi lelah.

"...........Hey... Akashi... matamu memang aneh ya?" Tanya Aoi memperhatikan mata Akashi dari jarak yang sangat dekat.

"Menjauhlah sedikit..." Kata Akashi melirik ke tempat lain, berharap Aoi tidak memperhatikan matanya terus.

"Aku tidak pernah tau beast mempunyai mata yang aneh." Kata Aoi masih penasaran.

The Grand Eden's GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang