"Hah?! Sejak kapan kita membutuhkan pembantu?!" Teriak Akashi terkejut.
"Bagaimana? Apa kau mau?" Tanya Fuji tersenyum.
"Um... tapi, rumahku jauh dari sini..." Kata Aoi berpikir.
"Itu rumahmu...? Tempat seperti itu akan segera rubuh jika kau tinggal lebih lama disitu. Karena itu... kau boleh tinggal di kamar sebelahku, bagaimana?" Tanya Fuji.
"Apa kau sudah gila?!" Teriak Akashi agak kesal.
"Hm... boleh, aku juga lagi butuh pekerjaan!" Kata Aoi tersenyum.
"Kau bercanda, kan?!" Tanya Akashi jengkel.
"Kenapa tidak..? Lagipula... ini mempermudah kita untuk bekerja sama denganmu!" Teriak Aoi tersenyum lebar.
"Hah... bodoh..." Akashi menghela nafasnya karena sudah menyerah.
"Untuk sekarang, kau boleh kembali ke rumahmu dan mengambil apa yang kau perlukan." Kata Fuji sangat gembira akan keputusan Aoi.
"Baiklah, sampai ketemu lagi, Akashi!" Teriak Aoi tersenyum lebar dan meninggalkan apartemen Akashi.
"..... Apa yang kau rencanakan, kak?" Tanya Akashi dengan muka serius.
"Aku pikir... dengan membawa perempuan itu, aku bisa menganalisa semua kegiatan yang kau lakukan saat di sekolah." Kata Fuji.
"Aku tidak butuh pertolonganmu." Kata Akashi.
"Apa kau serius...? Jika kau ikut dia, rahasia kekuatanmu akan terbuka. Apa kau masih ingin ikut dengannya?" Tanya Fuji.
".... Ya, aku sudah muak bersembunyi." Kata Akashi.
"Oke... aku tidak bisa menghentikanmu pula, aku hanya berharap kau tidak menyesali perbuatanmu." Kata Fuji.
Akashi tidak mengatakan apa apa dan masuk ke kamarnya.
"Hah... Rin, kau mempunyai kakak yang keras kepala." Kata Fuji menghela nafasnya.
Keesokan harinya...
"Halo Akashi! Terima kasih karena sudah membiarkan aku menjadi pem--" Akashi menutup mulut Aoi.
"Shh...!! Jangan pernah berbicara keras keras tentang itu!!" Bisik Akashi dengan keras.
"Ta... tapi kenapa?" Tanya Aoi kebingungan.
"Hah... jika kau tinggal bersama laki laki, apa yang akan terjadi?" Tanya Akashi.
"..... Apa?" Tanya Aoi kebingungan.
"Hah... Kau ini bodoh sekali, aku menyerah..." Kata Akashi menghela nafasnya dan pergi masuk ke kelas.
"Hm? Apa yang akan terjadi?" Tanya Aoi berpikir.
Saat istirahat...
Akashi pergi ke kantin untuk beli minum.
"Hey Erica, apa yang terjadi jika perempuan dan laki laki tinggal di apartemen yang sama?" Tanya Aoi.
"Ghagh!! A... ada apa dengan pertanyaan itu?!" Tanya Erica terkejut.
"Hm? Ah... aku hanya bertanya saja..." Kata Aoi.
"Umm... mungkin... ini bisa menjelaskan." Kata Erica menunjukkan kaset DVD.
Sepulang sekolah saat di ruang tim...
Muka Aoi langsung merah dan tidak berani melihat Akashi.
"Oi Aoi." Panggil Akashi.
"Y.. YA!!" Aoi terkejut dan mukanya tambah merah.
"Ada apa denganmu...? Bodo amatlah... Ayo kita berlatih, seleksi akan segera datang." Kata Akashi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Grand Eden's Game
AcciónCerita tentang seorang perempuan yang mempunyai impian tinggi. Ia ingin menjadi pemenang 'The Grand Eden's Game'. Sayangnya... sekolahnya tak pernah masuk kejuaraan, ia ingin menjadi orang pertama yang masuk kejuaraan di sekolahnya dan menjadi pemen...