"Wah... tempat ini hebat! Ada banyak teknologi yang tidak kuketahui!" Teriak Aoi terkagum melihat sekeliling gedung.
"Apa benar Fuji-san yang memimpin perusahaan ini?!" Teriak Aoi terkagum.
"Ya... kakakku cukup pintar di dalam hal seperti ini..." Kata Akashi.
"Halo Akashi! Sudah lama tidak bertemu!" Panggil seorang perempuan yang umurnya sama dengan Fuji dan memakai jubah lab.
"Himari?" Tanya Akashi.
"Benar benar! kau masih ingat padaku, ya? Jangan jangan, apakah kau kangen padaku?! Aku yakin kau selalu melihatku di mimpimu! Dan laki laki sexy sepertimu seharusnya sudah punya pacar..." Kata Himari menggoda Akashi.
"Mimpimu. Aoi... ini adalah teman kakakku, Himari Katsuya. Dia bekerja dalam bidang Virtual." Kata Akashi jengkel.
"Uo...!!! Kau Aoi?! Fuji bilang kepadaku kau adalah perempuan yang cantik dan imut seperti anjing, tapi aku tidak menyangka kau akan seimut ini! Kau memilik pacar yang hebat, Akashi! Hebat... aku kira kau akan bersama Hinako... panggil aku Himari dan aku akan memanggilmu Aoi, bagaimana? Bagus." Kata Himari gembira.
"Ti... tidak... aku bukan pacar Akashi..." Kata Aoi mukanya merah melihat Akashi.
"Sudah cukup, sekarang tunjukan Virtual Device agar kami bisa berlatih." Kata Akashi menarik jaket lab Himari hingga terangkat.
"Ah...!!!! Aku tau kau tinggi, semua orang merasa pendek jika berdiri di sebelahmu!" Teriak Himari marah.
"Bahkan pacarmu juga merasa begitu, ya kan?!" Tanya Himari berusaha untuk melepaskan dirinya dari Akashi.
"U... um... tolong berhenti memanggilku pacar Akashi..." Kata Aoi mukanya sangat merah.
"Untuk sekarang, tunjukkan Virtual Devicenya dulu." Kata Akashi menurunkan Himari.
"Hmph... aku tidak akan memberikanmu Virtual Device!" Kata Himari marah.
"Kenapa? Kau marah hanya karena aku tinggi?" Tanya Akashi jengkel.
"Bukan, itu karena kita tidak akan menggunakan Virtual Stage!" Kata Himari jengkel.
"Hah? Bicara yang benar, aku tidak mengerti maksudmu." Kata Akashi marah.
"Kita akan memakai... Virtual World!" Teriak Himari dengan semangat.
"Virtual World?" Tanya Aoi kebingungan.
"Itu bukan tempat yang sama seperti Virtual Stage, semua tempat yang kau akan lihat disana, berbeda dari dunia kita. Tapi... kita tidak akan menggunakan Virtual Device, melainkan Portal." Kata Akashi menjelaskan.
"Apa kalian sudah menemukan cara untuk membuat portal dengan mudah?" Tanya Akashi.
"Belum... mereka berbeda dengan Virtual Device yang praktis dan bisa dibawa kemana saja. Portal masih terlalu susah untuk dikendalikan." Kata Himari menjelaskan.
"Aku tidak begitu mengerti..." Kata Aoi kebingungan.
"Hah... apakah kau pernah berpikir kenapa kita memanggil Grand Eden's Game? Eden adalah Virtual World, paling tidak itu adalah dunia buatan. Saat kita memasuki Grand Eden's Game, kita akan menggunakan portal untuk masuk ke dalam Virtual World." Kata Akashi.
"Dunia... buatan?" Tanya Aoi masih kebingungan.
"Eden adalah tempat kelahiran manusia yang paling pertama. Yaitu... Adam dan Eve. Proffesor Shibari Katsuya adalah pembuat Virtual World. Dia berusaha untuk membuat Virtual World berdasarkan Taman Eden, tempat dimana semua keajaiban masih ada." Kata Himari senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Grand Eden's Game
AcciónCerita tentang seorang perempuan yang mempunyai impian tinggi. Ia ingin menjadi pemenang 'The Grand Eden's Game'. Sayangnya... sekolahnya tak pernah masuk kejuaraan, ia ingin menjadi orang pertama yang masuk kejuaraan di sekolahnya dan menjadi pemen...