"Pagi... Akashi..." Kata Aoi mukanya merah dan tidak tau harus melakukan apa.
"Iya..." Kata Akashi tersipu yang sedang makan rotinya di meja makan.
"Situasinya tegang..." Dalam hati Aoi mukanya merah dan memakan rotinya.
"Apakah... kita perlu memberitahu yang lain?" Tanya Aoi mukanya merah.
"......." Akashi tidak mengatakan apa apa.
"Beritahu apa?" Tanya Fuji tersenyum.
"Ada apa dengan kalian? Sepertinya sesuatu terjadi..." Kata Fuji dan duduk di kursi sambil memakan rotinya.
"...." Aoi dan Akashi melihat satu sama lain dan bersiap untuk mengatakan sesuatu kepada Fuji.
"A... ada apa? Kenapa situasinya tegang...?" Tanya Fuji merinding saat dilihat Aoi dengan tajam.
"Kami sudah berpacaran!" Teriak Aoi dengan muka yang sangat merah. Mereka sudah berbicara semalaman, dan memutuskan untuk memberitahu ini kepada kakaknya.
Fuji terkejut dan keselek dengan roti dan susunya.
"Ohok! ohok! Hah... hah... aku kira aku akan mati kaget..." Kata Fuji memegang dadanya dan bernafas pelan pelan.
"Apa... kalian serius?" Tanya Fuji dengan serius.
"I... iya..." Kata Aoi mukanya merah.
".... Baiklah... aku tidak keberatan Akashi jatuh cinta padamu, lagipula aku menyukaimu." Kata Fuji tersenyum.
"Te.. terima kasih, Fuji-san!" Teriak Aoi gembira dan menundukkan kepalanya.
"Ayo cepat, kalian harus pergi ke sekolah." Kata Fuji memberikan senyuman yang hangat.
"Ayo, Aoi." Kata Akashi membawa tasnya dan keluar dari apartemennya.
"Aoi... tolong jaga Akashi..." Kata Fuji tersenyum tapi sedih.
"Eh?" Aoi kebingungan dengan reaksi Fuji yang tampak sedih.
"Apa itu barusan...?" Tanya Aoi masih kebingungan.
"Apa Akashi... menyembunyikan sesuatu dariku?" Tanya Aoi berpikir.
"Oi! Aku akan meninggalkanmu!" Teriak Akashi jengkel.
"I.. iya!" Teriak Aoi mengejar Akashi.
Saat sudah sampai di sekolah...
"Halo Erica!" Teriak Aoi gembira.
"Pagi Aoi!" Kata Erica tersenyum.
"Sepertinya sesuatu terjadi padamu. Kau terlihat gembira..." Kata Erica tersenyum.
"Ah... itu... um... tolong jangan terkejut..." Kata Aoi mendekatkan mukanya ke Erica.
"Aku... berpacaran dengan Akashi..." Bisik Aoi di sebelah kuping Erica.
"HAAAAAHHHH?!?!?!?!" Teriak Erica hingga satu kelas kedengaran.
"Te... tenang..." Kata Aoi menenangkan Erica.
"........ Bisakah kau ulangi lagi?" Tanya Erica tersenyum, tapi membuat Aoi merinding.
"Ya... begitulah..." Kata Aoi membuang mukanya.
"Ini tidak bisa diterima..." Kata Erica marah.
"Hinako! Mana Hinako?!" Teriak Erica mencari Hinako dan menemukannya sedang duduk di kursi.
"Ada apa?" Tanya Hinako kebingungan.
Erica membisikkan tentang Aoi dan Akashi, tapi Hinako tidak terlihat begitu terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Grand Eden's Game
ActionCerita tentang seorang perempuan yang mempunyai impian tinggi. Ia ingin menjadi pemenang 'The Grand Eden's Game'. Sayangnya... sekolahnya tak pernah masuk kejuaraan, ia ingin menjadi orang pertama yang masuk kejuaraan di sekolahnya dan menjadi pemen...