"Apa yang kau lakukan?" Tanya Akashi melindungi dirinya dari ciuman Hinako dengan tangannya.
"Mmph!" Hinako kesal karena gagal mencium Akashi.
"Kau tau kita sudah besar, kan? Menyerahlah... kau selalu melakukan ini untuk kesenanganmu, Yuu..." kata Akashi.
"..... Aku tau itu..." kata Hinako ngambek.
"Dan?" Tanya Akashi.
"....... Aku hanya tidak ingin sahabat lamaku direbut orang lain..." kata Hinako ngambek.
"Heh... aku akan selalu menjadi sahabatmu, Yuu..." Kata Akashi tersenyum.
"Yuuka jahat... kau hanya baik pada Akashi..." Kata Aoi jengkel.
"Tentu saja! Itu karena Aka-kun adalah milikku!♡" Teriak Hinako memeluk lengan Akashi. Tapi karena tubuh Hinako *ahem* athletik, *ohok* dadanya menekan lengan Akashi.
"Wah... dadamu besar sekali, Yuuka..." Kata Aoi mengukur miliknya dengan Yuuka.
"........ Ini tidak adil....." Kata Aoi depresi melihat punyanya bahkan tidak mencapai rata rata *ahem* dada perempuan.
"Kenapa kalian ingin punya dada besar pula?" Tanya Akashi kebingungan.
"Diam!" Teriak Aoi masih depresi.
"Hehe... kenapa? Cemburu ga punya badan kayak aku?" Tanya Hinako menggoda.
"Hmph... badanmu itu besar dan gemuk! Tentu saja aku tidak mau menjadi sepertimu!" Teriak Aoi tersipu.
"Apa maksudmu gemuk?! Ini sexy tau! Memangnya kau ringan?!" Teriak Hinako tersipu juga.
"Itu memang benar, Aoi pernah menibanku dan aku tidak merasakan apa apa. Rasanya seperti kertas yang jatuh di atasmu." Kata Akashi mengingat malam itu.
"Menibanmu?! Apa yang kau lakukan pada Aka-kun?!" Tanya Hinako marah.
"Ya... itu terlalu memalukan, aku tidak mau menceritakan malam itu. Hehe..." Kata Aoi bingung mau mengatakan apa.
"GHAGHH!!! MALAM ITU?!?! MEMALUKAN?!?!?" Hinako langsung muntah darah.
'Imajinasi Hinako sama persis dengan Erica, karena itu saya tidak mau menulis lagi.'
"Argh...!!!!! Ini tidak mungkin!!!" Hinako mengamuk.
"Yuu, tenanglah." Kata Akashi.
"Aka-kun! Aku mau menibanmu sekarang!!" Teriak Hinako.
"Ke... kenapa?" Tanya Akashi bingung apa yang harus dia lakukan.
"Untuk melakukan sesuatu yang sama persis dengan yang kau lakukan pada Aoi!!!" Teriak Hinako penuh dengan semangat.
"Sesuatu yang sama persis? ....................... Seperti apa?" Tanya Akashi kebingungan.
"Argh!!! Aoi, kau akan membayar ini!!" Teriak Hinako marah pada Aoi.
"Apa yang telah kulakukan?! Dan siapa yang bilang kau boleh menyebut nama depanku?" Tanya Aoi kebingungan.
"Aku tidak peduli! Sekarang... Aka-kun, berbaringlah dan biarkan aku menibanmu!" Teriak Hinako menunjuk jarinya ke Akashi.
"............ Um.... aku ingin ke kantin." Kata Akashi langsung keluar dari kelas.
"Eh?! Tunggu, Aka-kun! Jangan kabur!" Teriak Hinako mengejarnya.
"Hah... mereka pergi, itu pertama kalinya aku melihat Akashi kabur dari seseorang." Kata Aoi berpikir.
"Aoi, kau sekarang sudah punya bekal?!" Tanya Erica terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Grand Eden's Game
AçãoCerita tentang seorang perempuan yang mempunyai impian tinggi. Ia ingin menjadi pemenang 'The Grand Eden's Game'. Sayangnya... sekolahnya tak pernah masuk kejuaraan, ia ingin menjadi orang pertama yang masuk kejuaraan di sekolahnya dan menjadi pemen...