Chapter 13: Bunuh atau Dibunuh

417 44 1
                                    

"Oi Kuguha." Panggil Akashi.

"Ya?" Tanya Kuguha tersenyum.

"Apa urusan kalian?" Tanya Akashi.

"Apa maksudmu?" Tanya Kuguha tersenyum.

"Jangan pura pura bodoh, aku tau kau adalah Asassin." Kata Akashi.

"............." Kuguha langsung menyerang Akashi dengan pisau. Tetapi Akashi tidak menghindarinya dan hanya berdiri biasa.

"Ho... Apa yang membuatmu yakin aku tidak akan membunuhmu?" Tanya Kuguha tersenyum.

"Pertama, jika kau ingin membunuhku, kau pasti sudah membunuh empat pelajar itu. Kedua, kau adalah tipe orang yang sangat mematuhi peraturan dan tidak akan menggunakan senjata, kalopun benar kau menyerangku dan hanya untuk melumpuhkanku, pisau ini hanyalah pisau biasa dan tidak akan bisa melukaiku. Percuma saja jika kau mengeluarkan kehausan darahmu padaku, jika aku sudah mengetahui orang seperti apa kau." Kata Akashi dengan tenang.

"Begitu... Hahaha...! Pisau ini memang bukan senjataku, kau benar tentang itu." Kata Kuguha tersenyum.

"Pantas saja kau kalah dengan Aoi, kau bukan tipe orang yang melawan musuh secara langsung, tapi kau adalah tipe orang yang kuat melawan musuh secara diam diam." Kata Akashi.

"Observasi yang bagus, Akashi. Tolong jaga rahasiaku, ya." Kata Kuguha tersenyum.

"Kenapa kau disini? Apa urusanmu?" Tanya Akashi.

"Aku lelah membunuh, itu saja." Kata Kuguha tersenyum.

"Tapi itu tidak menjelaskan kenapa kau tiba tiba ingin masuk ke tim Aoi." Kata Akashi.

"Entahlah... saat aku pertama kali melihatnya, dia berbeda dari semua orang. Hatinya hangat, semangatnya tidak ada habisnya, dia adalah orang yang mengingatkanku pada seseorang yang merubahku untuk menjadi seperti sekarang." Kata Kuguha tersenyum.

"Aku sudah berhenti menjadi Asassin cukup lama, aku tidak ada urusan apa apa." Kata Kuguha tersenyum.

".......... Kalo begitu, kita tidak ada masalah." Kata Akashi.

"Terima kasih sudah mempercayaiku." Kata Kuguha tersenyum.

"Ya... Hm? Ada seseorang..." Kata Akashi.

"Siapa?" Tanya Kuguha tersenyum seperti biasa.

"Di belakang... apakah ada orang yang mengintip mereka?" Tanya Akashi berusaha mendengar.

"Mengintip?" Tanya Kuguha tersenyum.

Akashi melompati gedung dan menemukan Shirou ada di belakang gedung.

"Apa yang kau lakukan?!" Tanya Akashi melihat Shirou.

"A... aku tidak melihat apa apa!" Teriak Shirou terkejut.

"Ada orang?!" Teriak Aoi terkejut.

Shiroupun kabur dan Akashi berusaha mengejarnya.

"Siapa disa-- Oh... Aka-kun, tenang Aoi, itu hanya Aka-kun." Kata Hinako ekspresinya langsung berubah.

"Apa maksudmu tenang?! Lagipula aku tidak mengintip!" Teriak Akashi kesal.

"Akashi?! Tenang?! Dia baru saja mengintip! Ada apa dengan kau?!" Teriak Aoi kesal dan memakai bajunya lagi.

"Aku tidak masalah diintipi Aka-kun, justru aku senang!♡" Kata Hinako gembira.

Beberapa saat kemudian...

"Akashi! Kau berani sekali mengintip!" Teriak Aoi kesal dan mukanya merah.

"Ahaha... Akashi ternyata mesum." Kata Kuguha tersenyum.

The Grand Eden's GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang