"Aoi?" Panggil Akashi membuka pintu kamar Aoi.
"Ada apa, Akashi? Kenapa kau masih bangun? Kita akan melawan 5 tim sekaligus, itu akan menjadi pertarungan kita yang paling menyusahkan..." Kata Aoi yang sedang berusaha untuk tidur.
"Bodoh, kau sendiri tidak tidur." Kata Akashi.
"Itu karena aku tidak bisa tidur..." Kata Aoi jengkel.
"Ada apa? Apa kau gugup untuk besok?" Tanya Akashi.
"..... Bukan begitu....." Kata Aoi memeluk erat bantal gulingnya.
"Jadi karena apa?" Tanya Akashi.
"Kaulah sebab dari aku tidak bisa tidur..." Kata Aoi mukanya merah dan menutup mukanya dengan bantal guling.
"Aku? .... Hah.... apa ini tentang tanduk yang muncul dari kepalaku?" Tanya Akashi menghela nafasnya.
".... Begitulah... aku... aku sudah menggapmu sebagai anggota keluargaku, tapi... aku hanya tau sedikit tentangmu..." Kata Aoi dengan pelan.
"Sama denganku... aku juga tidak tau banyak tentangmu..." Kata Akashi.
"Tapi... aku merasa gagal untuk mempertahankan situasi kita..." Kata Aoi sedih.
"Aku bilang, itu tidak bermasalah bagi kita. Lagipula, aku sudah berjanji tidak akan meninggalkanmu." Kata Akashi tersenyum.
".........."Aoi hanya bisa diam dan berpikir.
"Tidurlah... besok adalah hari yang besar untuk kita." Kata Akashi meninggalkan Aoi.
"..... Akashi bodoh... kenapa kau selalu menutup dirimu sendiri?" Dalam hati Aoi ngambek.
Keesokan harinya...
"Baiklah... aku hanya akan menjelaskan game ini, dan akan kubuat ini cepat. Team brawl, 6 tim harus saling melawan satu sama lain, dan jika kalian tidak dapat melanjutkan, katakan Game Over. Masing masing, dikirim ke tempat yang acak, jadi berhati hatilah... kalian bisa saja di dekat musuh. Jangan paksakan dirimu jika kau kalah, tidak ada gunanya membuang nyawamu, karena masih selalu ada kesempatan kedua." Kata Guru.
"Baiklah, itu saja! Game... Start!" Teriak Guru dan tempat mereka bermain, adalah Dead City.
"Shin, apa kau sudah menemukan yang lain?" Tanya Aoi melalui Virtual Chat.
"Dia belum menjawab, artinya di belum menemukanku." Kata Aoi berhati hati dan bersembunyi.
"Aoi!" Teriak Akashi.
"Akashi?! Jangan mengejutkanku!" Teriak Aoi marah.
"Aku tidak bermaksud, ayo kita cari yang lain." Kata Akashi menggaruk kepalanya.
"Hm... apa kau dapat mendengar mereka?" Tanya Aoi.
"Aneh... sepertinya game ini agak ribut..." Kata Akashi sambil mendegar.
"Apa maksudmu?" Tanya Aoi.
"Seperti ada 8 orang di tempat yang sama, tapi mereka tidak bertarung..." Kata Akashi berpikir.
"Yuu dan Kuguha ada di depan, ayo kita kesana secepat mungkin." Kata Akashi berlari.
"Kenapa? Bukankah kita harus pelan pelan agar tidak bertemu dengan musuh?" Tanya Aoi ikut berlari.
"Mereka sudah diserang musuh, dan aku tidak yakin mereka akan baik baik saja." Kata Akashi sambil berlari.
"Tapi... Kuguha cukup hebat, dan Hinako bisa mengurus dirinya sendiri, kau sendiri yang bilang itu, kan?" Tanya Aoi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Grand Eden's Game
ActionCerita tentang seorang perempuan yang mempunyai impian tinggi. Ia ingin menjadi pemenang 'The Grand Eden's Game'. Sayangnya... sekolahnya tak pernah masuk kejuaraan, ia ingin menjadi orang pertama yang masuk kejuaraan di sekolahnya dan menjadi pemen...