"Begitu ya..." Kata Akashi duduk di kursinya.
"Jadi... kakakmu tidak suka bersosialisasi, dan kau disini untuk menjaganya." Kata Hinako menghela nafasnya.
"Maafkan kekasaran kakakku... karena itu aku harus disini menjaganya..." Kata Haruka membongkokkan badannya.
"Dengar ini Ruka, dia sangat kuat! Bertarung dengannya sangat menyenangkan!" Kata Mitsuki menunjukkan jarinya pada Akashi.
"Benarkah?! Apa dia kuat?! Mungkin aku juga harus mengajaknya bertarung!!!" Teriak Haruka tersenyum dan terkagum pada Akashi.
"..... Ahem... Maksudku, itu salah kakak... kau harus menjaga sikapmu..." Kata Haruka berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri.
"Aku tidak yakin dengan ini..." Hinako tertawa sedikit dengan sikap mereka berdua.
"Apa menurutmu, Aoi?" Tanya Akashi.
Aoi menatap mereka berdua, lalu mulai berpikir.
"........ Aku tidak melihat masalah dalam ide ini..." Kata Aoi.
"..." Akashi hanya diam saja, tidak menolak keputusan Aoi.
"Untuk turnamen, kita akan masuk ke Eden." Kata Kuguha tersenyum seperti biasa.
"Eden? Waktu berjalan cepat ya..." Kata Haruka tersenyum, mengingat dia pernah masuk ke Eden.
"...." Akashi terlihat jengkel pada sesuatu. Dia terlihat marah saat nama Eden dikatakan.
"Um... baju untuk bertarung untuk yang lain sudah selesai, tapi untuk ukuran kalian, masih belum selesai... karena itu, berusaha untuk hindari game di bagian pertama dan kedua." Kata Shin dengan gugup sambil membetulkan kacamatanya.
"Hmph... baju pelindung hanyalah untuk pengecut." Kata Mitsuki tersenyum dengab sombong.
"Mitsu, Ruka, kalian akan menggantikan kami jika salah satu dari kita cedera. Dan juga Mitsu, tolong jangan gunakan kekuatan sebesar itu lagi." Kata Aoi dengan suara yang tenang dan tanpa emosi.
"Kita mengikuti turnamen, bukan membunuh. Tolong ingat itu." Kata Aoi.
"Baik, kami akan mengendalikan kekuatan kami!" Teriak Haruka menundukkan kepalanya.
"Tch..." Mitsuki membuang mukanya dan jengkel karena tidak dapat mengeluarkan semua kekuatannya.
"Kakak." Haruka ingin kakaknya untuk berjanji.
"Baik baik..." Kata Mitsuki jengkel.
Terdengar suara ketukan pintu dari luar.
"Permisi, ada sesuatu yang harus kuberitahu kepada kalian semua." Kata Hiiro membuka pintu.
"Tentu saja." Kata Aoi duduk di kursinya lagi.
"Pertama, aku ingin berterima kasih kepada kalian semua karena sudah bertekad untuk masuk ke dalam turnamen. Aku lihat kau sudah merekrut anggota tim lagi." Kata Hiiro berdiri di depan ruangan. Dia menatap Haruka dan Mitsuki untuk pertama kalinya di ruangan ini.
"Ini akan menjadi turnamen termudah. Banyak kontestan lemah untuk tahun ini." Kata Mitsuki dengan sombong.
"Aku harap tahun ini akan mudah, tapi sayangnya, teman lamaku akan ikut dalam turnamen ini." Kata Hiiro menghela nafasnya.
Hiiro menunjukkan data seorang laki laki berambut kuning dengan mata seperti harimau.
"Nama dia adalah Taiga Seijuro. Dia pernah masuk ke dalam Grand Eden's Game, dan dia mendominasi semua pertarungan dengan mudah." Kata Hiiro, menatap yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Grand Eden's Game
ActionCerita tentang seorang perempuan yang mempunyai impian tinggi. Ia ingin menjadi pemenang 'The Grand Eden's Game'. Sayangnya... sekolahnya tak pernah masuk kejuaraan, ia ingin menjadi orang pertama yang masuk kejuaraan di sekolahnya dan menjadi pemen...