im gone

960 32 1
                                    

REVISI!

Mungkin ini yang terbaik, aku belum siap menghadapi kenyataan. Aku mencintaimu, tapi kau merusak segalanya. Maafkan aku. Aku pergi ~ moonback_

*********

Aku terbangun di suatu ruangan. Sebentar-sebentar, ini kamarku. Ya, ini kamarku. Terlihat banyak foto-fotoku yang tertempel di dinding, hiasan bintang di langit-langit, tempelan kupu-kupu berwarna hitam di dinding. Tidak salah lagi, ini kamarku. Tapi bagaimana bisa aku terbangun di sini? Bukankah tadi aku masih di hotel? Dan kejadian yang aku alami tadi. Oh shit, air mataku keluar lagi. Kenapa ini terasa sangat sakit?

Ku hapus air mataku dengan kasar lalu mengikat rambutku asal sambil berjalan kearah kamar mandi. MONSTER. itu yang pertama kali aku lihat di cermin. Separah inikah keadaanku tadi? Melihat keadaanku yang seperti ini kuputuskan untuk langsung mandi saja.

30 minutes later

Aku keluar dari kamar mandi dan menuju walk in closet ku mengoleskan lotion diseluruh tubuh dan menggunakan pelembab pada wajahku. Untuk pakaian pilihanku jatuh pada kaos biru lengan panjang dan hotpans putih pendek, lalu menyisir rambutku yang kusut.

"Perfect" gumamku

Keluar dari kamar aku menuju ruang tamu, samar-samar aku mendengar suara kegaduhan. Semakin kakiku melangkah mendekat ke ruang tamu suara itu semakin keras dan saat aku menuruni tangga, jreng jreng jreng pantas saja sangat ribut. Ternyata mereka semua berkumpul disini.

"Hai semuaa" sapaku sebahagia mungkin. Aku tidak mau lagi menunjukkan kesedihanku didepan mereka. Mereka serempak menoleh kearahku dan menunjukan senyum khas mereka masing-masing.

Dari kejauhan aku melihat kak eza menepuk tempat kosong disebelahnya tanda menyuruhku untuk duduk disana. Dengan segera aku menuju kearah sana, tapi saat tiba diujung tangga

"Lea awass" teriak ele. Aku yang tidak mengerti apa-apa hanya terdiam ditempat lalu sepersekian detik kemudian aku merasa tubuhku ditabrak sesuatu. Tubuh bagian kiriku mendarat dengan mulus dilantai ditambah dengan niall yang menindihku. Eh? Niall?

Belum sempat lagi aku berpikir, aku merasakan beban yang menindihku bertambah. Menoleh keatas aku melihat harry saat yang menindih niall. Jadi disini posisiku yang paling bawah. Aku kemudian melihat sekeliling, chips bertebaran di lantai. Apa mereka memperebutkan makanan lagi?

"Niall! Harry! Cepat bangun! Damn it! Kalian sangat beraatt!!"  setelah meneriakkan itu perlahan aku merasa beban yang menimpaku berkurang.

"Language baby gurl"

"Whatever blonde"

"Sorry babe" kata harry yang mengekor dibelakang ku

"Yeaa"

"Mbak lenii, tolong bersihin lantainyaa" kata kak hera dan sedetik kemudian asisten rumah tangga kami langsung datang dan membersihkan lantai dari chips yang bertebaran. Jangan heran lagi, the boys memang seperti ini. Rumahku sudah seperti rumah mereka. Opa omaku juga orang tuaku dan kakak-kakakku sudah seperti saudara mereka. Kapanpun mereka ingin menginap disini, pasti selalu mendapatkan ijin keluargaku. Tapi yaa gitu, sifat kekanakan mereka kadang membuat kami kewalahan.

"Kalian ini, sudah besar masih juga berebut makanan. Kalau kurang kan tinggal ambil di kulkas lagi" kata opa

"Si kriting yang merebut chipsku opa"

"Apa salahnya berbagi niall? Kau ini pelit sekali!"

Pletakk!!

"Kau ini berani menjitakku! Ingat yaa aku lebih tua setahun dari kau"

2. FRIEND or MORE ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang