Jadi ini adalah part ke 40 special buat jov_vica , makasi udah nungguin kelanjutan partnyaa.
Happy reading!!!Sunyi dan sepi.
Dua kata itu cukup menggambarkan keadaan di gubuk yang ditinggali Julia saat ini.
Kalau dikira-kirakan, sepertinya pagi ini baru pukul 4 atau 5 subuh karena sekilas dari celah-celah dinding bambu, diluar masih terlihat gelap.Lolongan serigala terdengar sangat dekat dengan gubuk kecil yang berada di tengah hutan. Salah satu penghuni gubuk itu sampai terbangun secara tiba-tiba.
Seorang wanita cantik dengan kulit putih dan pipi kemerahannya. Sekilas dia menghela nafas panjang. Hari ini tepat satu minggu yang lalu dirinya ditemukan di depan gubuk kecil ini. Mungkin Tuhan masih memberi kesempatannya untuk hidup dibandingkan mengambil nyawanya saat itu juga.Perlahan tubuh dan juga tenaganya semakin pulih berkat ramuan yang setiap hari diberikan oleh keluarga barunya.
Dalam sunyi pikirannya menerawang tentang kejadian demi kejadian yang beberapa hari lalu dilalui nya. Tentang dia yang tertawa bahagia di meja makan, saat dia masih bisa bercanda dengan Harry, hingga kejadian yang menyebabkannya berada disini. Dia terlalu ceroboh dan egois, hanya memikirkan diri sendiri. Kabur karena sakit hati melihat Niall, orang yang paling dicintainya berciuman dengan Selena, gadis lain.
'Apa kedua orang tuanya khawatir saat ini?' Tentu saja, pikirnya.
Bagaimanapun, dia harus segera pulih dan kembali pulang menemui keluarganya dan meminta penjelasan kepada Niall. Ya, itu harus!Namun tanpa Julia ketahui, di tempat lain keluarganya sedang bersuka cita karena hari ini, seseorang yang dianggap sebagai dirinya sudah diperbolehkan untuk meninggalkan Rumah Sakit setelah satu minggu lamanya ia dirawat disana.
Nadine tengah berberes-beres seluruh perlengkapan milik Ana ubtuk dibawa pulang. The boys, Rezza, Dimas, Hera, kedua orang tua serta kakek dan neneknya sudah berada si ruang inap Ana.
Beberapa hari yang lalu, kakek dan neneknya bahkan ngotot langsung terbang ke London saat mengetahui cucu mereka kecelakaan."Kita akan pulang?"
"Ya, tentu saja. Kau tidak mungkin terus berada disini kan? Kau kira Rumah Sakit ini hotel?" Jawab Harry dengan ketus.
"Harry" Nadine memberi oeringatan kepada Harry yang baru saja menggoda Ana.
"Ish dasar rambut keriting" balas Ana. Harry hanya memeletkan lidahnya saat itu, tak ingin menentang Nadine.
"Juliaa" kali ini Ana yang diberi peringatan oleh Nadine.
Setelah mengurus berkas-berkas Rumah Sakit dan menerima jadwal kontrol, mereka semua meninggalkan Rumah Sakit menuju kediaman keluarga Winata.
Nadine, Marchel, Hera dan Ana berada di satu mobil. Sangat terasa suasana canggung diantara mereka berempat. Entah apa penyebabnya.
"Bagaimana keadaan baby mu, Nak?" Tanya Nadine kepada Hera
"Dia baik-baik saja mom" Hera menjawab sambil mengelus perutnya yang mulai membuncit.
"Jaga baik-baik cucu pertama kami" kali ini Marchel yang berkata sambil melirik Hera dari kaca mobil.
"Ay ay captain" selalu seperti itu jawaban Hera saat merasa setuju dengan apa yang dikatakan Daddynya.
Sementara itu, Ana sedaribtadi hanya mrlihat kearah luar jendela. Melirik setiap gedung-gedung yang menjulang tinggi di kota itu yang dia lalui menuju rumah barunya. Ya, kata mereka dia akan pulang kerumahnya. Tapi anehnya dia sama sekali tidak mengingat apa-apa mengenai rumah, keluarga, ataupun teman, bahkan pacar seperti yang mereka katakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
2. FRIEND or MORE ?!
RomansaAku dapat berbohong di depan semua orang kalau aku baik-baik saja, tapi sebenarnya hatiku tidak baik-baik saja. Pria yang aku cintai telah pergi. Ini semua yang merubah hidupku. Adakah pasangan hidupku diluar sana? Atau tuhan memang menciptakanku u...