Holla, maaf updatenya lama yaa.
Maklumilah anak kuliahan semester 4 akhir ini diubek-ubek final project.
Selamat menikmati ceritanya. Jangan lupa di vote yaa******
Seluruh penjuru ruangan keluarga Winata dihinggapi oleh kesunyian. Tak ada yang ingin memulai pembicaraan seakaan-akan mereka sedang bertarung dalam pikirannya masing-masing. Hanya dentingan suara garpu dan sendok yang saling beradu saat tuannya menyendokkan makanan yang tersuguh.
“kenapa makanmu dikit sekali Ley?” tanya Liam
“hey, banyak-banyaklah makan. Kamu sedang sakit, tidak usah berdiet seperti itu”
“baik grand ma” Ana kini mulai terbiasa dengan orang-orang disekitarnya dan nama panggilan mereka.
******
Ana sedang berbaring di tempat tidur queen aizenya. Disaat yang lain sudah tertidur dengan pulasnya, dia masih memikirkan tentang bayangan ingatan yang tadi menghantuinya. Seorang gadis yang mirip dengannya ditabrak sebuah mobil Range Rover putih seperti yang terparkir di garasi rumah ini. Dengan susah payah dia mencoba mengingat kembali sepintas bayangan yang diingatnya tadi. Pertama gadis itu berjalan sendirian lalu sekilat cahaya menyilaukan menghampirinya dengan suara klakson kencang dan tiba-tiba dia tubuh gadis itu melayang lalu jatuh keatas aspal dengan kencangnya. Darah dimana-mana tapi mobil itu melaju kencang memasuki hutan.
Pusing yang luar biasa mengharuskan Ana berhenti mengingat. Tapi satu hal yang dia ingat, plat kendaraannya. Ya, dia sempat melihat plat kendaraan mobil itu.
“Áku harus memastikannya. Harus!”
Dengan bergegas, Ana turun dari ranjangnya dan berjalan kearah pintu. ‘ceklek’ saat baru membuka pintu “aaaaarggghhhh!!! Heh dasar! Kau ini! Mau apa malam-malam di depan kamarku?”
“tidak, aku hanya. Ingin mengucapkan selamat malam, hehe” Niall menyengir sambil mengatakan alasan konyolnya.
“ini sudah sangat malam. Kenapa tidak tadi saja?”
“entah, aku tidak bisa tidur dan tadi aku lupa mengucapkannya. Mungkin setelah aku mengucapkan selamat malamaku bisa tidu?”
“yasudah cepat katakan selamat malam”
“selamat malam Julia, aku mencintaimu” blush. Pipi kedua anak manusia itu seketika memerah.
“ya, selamat malam Niall” setelah itu Niall pergi berlari menuju kamarnya.
Sebentar Ana terdiam di di depan kamarnya. Setiap berhadapan dengan the boys terutama Niall dia merasa sangat bahagia walaupun dia seakan menutupinya karena dia masih belum bisa mengingat apapun kenangan yang pernah dia lewati bersama mereka.
Teringat dengan misinya, dia melanjutkan langkah kakinya menuruni setiap anak tangga menuju ke sebuah pintu yang menghubungkan rumah dengan garasi bawah tanah di rumah ini. “huh” sebuah desahan keluar dari mulut manisnya saat menyadari bahwa pintu tersebut tidak dikunci.
Gelap.
Itulah yang pertama kali dia lihat saat memasuki garasi. Berjalan mengendap-endap seperti pencuri dan tiba-tiba semua pencahayaan hidup. Ana langsung kaget dan melihat sekitar, namun tidak ada siapa. Kemudian dia baru menyadari bahwa pencahayaan yang terpasang di garasi ini otomatis. Banyak mobil-mobil berderet terparkir dengan rapihnya.
Sambil mengedarkan pandangannya, Ana mulai mencari dimana mobil Range Rover putih itu terparkir.
Beberapa menit kemudian, sepertinya keberuntungan sedang berada di pihaknya karena dia berhasil menemukan mobil Range Rover Putih itu. Saat akan melihat plat nomor kendaraannya “Julia? Sedang apa kau disini?” kini ia merasa keberuntungan hanya menghinggapinya sebentar saja.
“siapa? Siapa disana?”
“hmm ini aku, hazz”
“hazz?”
“ya, harry. Kau biasa memanggilku hazz untuk menyingkat namaku. Hazz for harry styles”
“oh, maafkan aku, aku tidak ingat tentang itu”
“baiklah, aku mengerti. Tapi yang tidak aku mengerti adalah untuk apa kau kemari ditengah malam seperti ini? Kau ingin kabur lagi? Apa kau masih sakit hati dengan Niall?”
“wow, pertanyaanmu banyak sekali, dude! Tenang saja aku tidak akan kabur kemana-mana. Bukankah ini rumahku? Dan tentang Niall, walaupun aku tidak ingat apa yang telah bocah itu lakukan kepadaku dan aku juga tidak yakin apakah yang dia ceriatakn itu dapat dipercaya atau tidak. Tapi yang jelas aku kemari adalah untuk meyakinkan sesuatu yang ada di pikiranku”
“apa itu?”
“adadeh”
“beritahu aku”
“tidak”
“ley”
“tidak”
“Julia”
“No”
“kau tidak pernah menyembunyikan apapund ariku sebelumnya, ley”
“benarkah?”
“hmm”
“oh itu dulu sebelum aku kehilangan ingatanku. Sekarang aku sedang kehilangan ingatanku dan aku tidak bisa mempercayaiu. Apakah kau berkata jujur atau tidak. Siapa yang tahu?”
“aku berkata jujur, Julia” Ana memandang kedua mata hijau Harry. Ya, memang disana tidak ada kebohongan yang terlihat.
“apa kau bisa kupercaya”
“tentu saja adik kecil”
“baiklah” Ana mengisyaratkan Harry untuk ikut duduk di lantai bersamanya “sejak tadi pagi aku seperti melihat beberapa bayangan ingatan tapi aku tidak tahu apa itu. Lalu saat aku memaksakan diriku untuk mengingat aku melihat seorang gadis mirip denganku sedang berjalan ditengah hutan sendirian lalu sebuah mobil range rover putih menabraknya hingga terpental dan mobil itu melaju kencang ke dalam hutan. Aku ingat dengan plat kendaraan mobil itu dan aku kesini sekarang ingin memastikan apakah plat mobilnya sama atau tidak”
“sudah kau pastikan?”
“belum”
“saat aku baru saja akan melihat platnya kau tiba-tiba datang, eh iya. Kenapa kau bisa disini?”
“aku tadi terbangun karena haus dan aku kedapur dong mau ngambil air, tp saat saat aku akan kembali ke kamar aku melihatmu mengendap-endap seperti pencuri berjalan kearah sini jadi aku ikuti saja. Oh ya, berapa plat mobilnya?”
“JU 87 LEY” dengan lantang Ana menyebutkan plat nomor kendaraan yang tadi terlintas diingatannya
“kau yakin?”
“ya harry, aku sangat yakin. Memangnya ada apa?”
“kau lihat sendiri nomor plat mobil dibelakangmu”
Setelah mendengar petunjuk itu, Ana memutar tubuhnya melihat kearah dimana mobil range rover putih tadi terparkir, dan apa yang dilihatnya tadi membuatnya terkejut luar biasa. Plat nomornya sama seperti yang dia katakan tadi ‘JU 87 LEY’
“apa arrtinya ini?” tanya Ana kepada Harry “kalau mobilku sendiri yang menabrakku, lalu siapa yang mengendarai mobil itu? Apa ini persekongkolan? Apa ada yang ingin membunuhku?” badan Ana mulai gemetar dan matanya memerah.
“bukan tidak mungkin jika tidak ada yang ingin membahayakan nyawamu ley, bahkan nyawa keluargamu sekalipun. Karna apa? Karna saingan bisnis ayahmu sangat banyak. Tapi tenang saja, banyak yang akan melindungimu, terutama aku”
“aku takut harry, aku sekarat dan hampir meninggal kemarin. Bagaimana jika mereka masih mengincar nyawaku?”
“sudah kau tidak usah memikirkan itu, kami akan melindungimu.”
“tapi ada satu hal yang ingin aku tanyakan kepadamu sissy”
“what’s that?”
“apa kau menyukai salada?”
“kurasa iya, karena rasanya enak. Kenapa kau bertanya seperti itu?”
“tidak, aku melihat kau lahap tadi memakan salada. Padahal dulu kau tidak suka itu”
“benarkah? Berarti aku yang dulu sangat menyedihkan karena tidak menyukainya”
Mungkin saja. Hilang ingatan membuatmu berubah Julia. Aku berjanji akan membantumu untuk segera mengingat semua kenangan-kenangan yang terhapus dari memorimu. Batin Harry.*******

KAMU SEDANG MEMBACA
2. FRIEND or MORE ?!
RomanceAku dapat berbohong di depan semua orang kalau aku baik-baik saja, tapi sebenarnya hatiku tidak baik-baik saja. Pria yang aku cintai telah pergi. Ini semua yang merubah hidupku. Adakah pasangan hidupku diluar sana? Atau tuhan memang menciptakanku u...