Hallo para readers ku tercinta. Apa kabar kalian semua? Masih inget kan sama ceritaku yang satu ini? Semoga kalian enggak lupa deh ya.. writer mengucapkan mohon maaf lahir dan batin karena slow updatenya yang ngamveettt. Oke without waiting any longer yaa langsung aja caw ke part selanjutnya….“Aku mau beli yang ini”ucap seorang pria
“eh yang ini saja deh” kata pria itu lagi
“haduuh lebih enak yang mana ya?Menurutmu lebih enak yang mana?” pria itu bertanya lagi dan lagi kepada temannya
“yasudah kau beli yang itu saja” jawab temannya dengan acuh
“tapi yang ini juga enak” jawab si pria sambil menunjukkan makanan di tangan kanannya
“yasudah kalau begitu beli yang ini saja” temannya mulai malas meladeni tingkah si pria
“tapi pengen coba yang ini juga” kata si pria lagi sambil merengek menunjukkan makanan yang ada di tangan kirinya
“yasudah beli keduanya saja apa susahnya sih?” kata si teman sambil menunjukkan wajah bosannya
“ah ada benarnya juga, thanks ana, aku akan membelli keduanya saja tapi kau yang bayar yaa.. hahaha” kata si pria akhirnya sambil mencium pipi sahabatnya itu…
Flashback off
Seorang gadis berjalan melewati setiap bangunan menuju ke salah satu university yang ada di New York. Headset terlihat menggantung dengan setia menutup kedua indra pendengaran gadis itu, menyalurkan musik yang mengalun lembut dari handphonenya. Suara ketukan sepatu mengiringi setiap langkah kaki jenjang sang gadis.
“ana?” Gadis yang bernama ana menoleh kearah sumber suara yang memanggilnya.
“hai, ada apa Barbara?”
“datanglah ke pesta ulang tahunku nanti malam, aku harap kau benar-benar datang dan aku tidak mau mendengar adanya kata penolakan karena kau sudah sangat sering menolakku”
“kau ini selalu saja memaksa ku”
“tentu saja, dan jangan lupa ajak martin juga yaa.. aku menungu kedatangan kalian. Byeee” gadis yang bernama Barbara melangkah meninggalkan tempat dimana ana berdiri
“haruskah aku datang bersamanya?” Tanya ana
“tentu saja kau harus, pokoknya datang saja yaa”
“baiklah-baiklah” semua orang memang sudah tau kalau Barbara menaruh hati kepada martin, hanya saja martin yang kadang bersikap biasa-biasa saja dengan kehadiran Barbara. Seluruh siswa sudah mendapatkan undangan pesta ulang tahun Barbara yang akan diadakan di sebuah club ternama di New York. Maklum saja pergaulan seorang Barbara yang sangat sosialita didukung dengan pekerjaan kedua orang tuanya menjadikan Barbara seorang gadis yang selalu mengikuti perkembangan zaman.
“kau akan datang?” Tanya martin kepada ana
“tentu saja” jawab ana yang sedang membaca novel kesukaannya
“tumben?” martin heran kenapa sahabatnya mau datang keacara ulang tahun barbara, bukannya bagaimana hanya saja martin tau betul bagaimana seorang ana. Ana tidak akan mau datang ke pesta yang diadakan di dalam club.
“yah, aku hanya ingin mencoba suasana baru?” jawaban sekedar dari ana membuat martin geregetan
“kau akan pergi dengan siapa?” Tanya martin lagi, dia bak seorang pacar yang menginterogasi kekasihnya.
“menurutmu?” kali ini ana menjawab sambil menoleh kearah martin
“jangan coba-coba kau pergi ke tempat seperti itu sendirian, aku tidak akan mengijinkanmu. Aku akan pergi bersamamu. Akan ku jemput kau dirumahmu. Ingat, jangan pergi sebelum aku datang” Ana yang mendengar sahabatnya mengoceh tanpa henti itu hanya bisa tertawa, ini memang sudah menjadi kebiasaan martin menjaga Ana dengan over protektif.
“hahahaha ayay captain” jawab Ana sambil menunjukkan kedua jempol tangannya dan disatukan di bawah dagu
“kau sangat manis saat seperti ini, Ann” batin Martin sambil tangannya mengusap manja puncak kepala Ana.
Bukan hal yang tabu lagi, seantero kampus sudah mengetahui persahabatan dekat antara seorang Anastasya dengan Martin, mereka sudah tak risih lagi apabila melihat keduanya bermesra-mesraan di depan umum. Hhh benar-benar best friend goals.
***
Malam harinya ana sudah siap dengan pakaiannya, mini dress berwarna hitam pekat yang sangat pas di badannya yang tinggi semampai itu.
“my beautiful daughter”
“hello mom”
“pergi dengan Martin?”
“of course, dia selalu menghantuiku kemanapun aku pergi hhh”
“dia baik, mom setuju jika dia jadi pacarmu”
“mooommm..” saat Ana sedang merajuk digoda leh ibunya, tiba-tiba “tiinn tiiinn”
“Martin datang mom, bye aku pergi” Ana langsung berlari keluar rumah dan langsung masuk ke mobil Martin.
“kenapa buru-buru sekali?” Martin kaget melihat Ana yang keluar rumah dengan ngos-ngosan
“yeahh, biasalah, mom. Sudahlah, ayo pergi”
Mobil martin melaju ditengah ramainya suasana malam kota New York menuju ke club yang berada tepat di pusat kota. Tak perlu waktu lama untuk sampai di club tersebut karena tempatnya yang sangat mudah untuk di temukan. Suasana dari luar club sudah banyak di penuhi dengan mobil-mobil, Ana dan Matin melangkahkan kaki mereka keluar dari mobil yang menghantarkan mereka sampai ke club dan memasuki tempat dengan dentuman musik yang menggema itu bersama-sama.
Baru selangkah memasuki club yang terlihat adalah muda-mudi yang berseliwaran dengan gelas di tangan mereka. Tak terlihat sama sekali sang empunya acara karena saking ramainya orang seperti lautan manusia.
“hei kalian ternyata sudah disini, ayoo ayoo masukk nikmati acara malam ini” tiba-tiba Barbara datang entah dari mana langsung memeluk Ana dan Martin dari belakang.
“happy birthday, Barbara” ucap Ana
“happy birthday, Bar” ucap Martin sekedarnya. Sebenarnya Martin tidak memiliki masalah pribadi dengan Barbara, hanya saja dia memang tidak terbiasa berbicara dengan gadis lain selain Ana
“thanks Ana and thanks Martin” saat mengucapkan terimakasih untuk Martin, Barbara mengedipkan matanya dengan nakal dan itu membuat Martin “sedikit” jijik dengan Barbara.
“kau yakin mengajakku datang ke acara seperti ini Ann?” Tanya Martin, dia heran entah musim apa yang datang sehingga Ana tumben-tumbennya mau datang ke acara party yang di adakan di tempat hiburan seperti ini, secara selama 3 tahun persahabatan mereka Martin paham betul kalau Ana adalah gadis yang tidak pernah datang ke tempat-tempat seperti ini
“yaah Martin, aku yakin. Aku hanya ingin membantu seorang teman yang ingin menyapaikan cintanya, itu saja” jawab Ana sambil menyunggingkan senyumnya
“siapa???" Martin tak dapat menahan rasa penasarannya....
-to be continued
*********************
Semoga kalian masih inget sama cerita ini yaaa, all the love -moonback

KAMU SEDANG MEMBACA
2. FRIEND or MORE ?!
RomanceAku dapat berbohong di depan semua orang kalau aku baik-baik saja, tapi sebenarnya hatiku tidak baik-baik saja. Pria yang aku cintai telah pergi. Ini semua yang merubah hidupku. Adakah pasangan hidupku diluar sana? Atau tuhan memang menciptakanku u...