REVISI!!
Suara langkah kaki seorang gadis menderu di seantero lorong rumah sakit. Sorot kelelahan terpancar jelas dimatanya yang tajam.
Julia POV
'Yaa tuhan!! Kenapa rumah sakit ini besar sekali sihh' batinku..
Aku sedang berlari di lorong rumah sakit setelah naik ke lantai 5 bangsal ibu dan bayi. Kenapa aku berlari kesini? Kalian semua pasti sudah tau alasannya. Aku rela langsung terbang ke Bali, melewati berjam-jam waktu di pesawat plus transit hanya untuk menemui keponakanku.
Clara sudah melahirkan saudara-saudara dan saya sudah menjadi tante prok prok prok
Tak terasa aku telah berlari sampai di depan kamar VIP tempat clara di rawat usai melahirkan. Aku sempat syok mendengar kalau clara sampai-sampai mengalami pendarahan hebat saat melahirkan.
Aku hendak masuk ke dalam kamar tapi ternyata ada orang yang juga membuka pintu kamar dari dalam bersamaan denganku yang membuka dari luar. Hal yang pertama kali aku lihat adalah mata yang selama ini mampu meneduhkanku. Beberapa detik aku terpaku dengan mata itu, sampai aku mengingat tujuan utamaku datang kesiniii..
"Eh..emmm, haii ren? Apa kabar? Gimana keadaan clara? Udah membaik? Trus anak kalian gimana? Sehat kan?" Tanyaku saking gugupnya takut ketahuan memandang matanya tadi
"Hahaha... tanyanya santai aja dong mbak. Satu-satuu... iya aku baik, kamu gimana? Clara baik-baik aja, dia udah ngelewatin masa kritisnya. Anakku juga sehat, walaupun dia lahir mendahului jadwal. Yuk masukk aja, kamu temenin clara bentar yaa. Aku mau cari makan" dia menyingkir sedikit dari pintu menyediakan jalan untukku masuk ke kamar rawat istri dan anaknya.
"Aku juga baik.. Ohh iya silahkan, aku masuk yaa" jawabku yang dibalas dengan anggukannya. Tegas. Entah kenapa aku merindukan anggukan kepala itu. Aargggghhh mungkin aku sudah gila..
Ada apa dengan perasaanku? Bukankah saat mereka menikah aku sudah tidak merasakan apa-apa lagi terhadap rendra? Tapi kenapa sekarang......"Haloo bunda" kataku saat aku melihat clara terduduk di ranjangnya. Kenapa disini sepi sekali? Kemana keluarga clara dan rendra? Bukannya mereka seharusnya disini menemani cucu baru.
"Aaaaa hallo aunty" teriak clara dan dengan segera aku berlari memeluknya.
"Congrats yaa sist, akhirnya jadi bunda juga"
"Thankyou sissy"
"Oh iya, ini gue bawain sedikit perlengkapan baby buat anak lo. Jauh-jauh nih gue bawain dari london"
"Judes amat buk ngasinya. Iklas gak nih?"
"Hahaha becanda doang sih. Ya tentu aja iklas"
Hoeeeekkkk... hoeeekkkk...
"Yah babynya nangis. Gara-gara kita ribut kali yaa"
"Yaiyalah gara-gara bundanya teriak batu ngeliat tante cantik"
"Narsis lo ley. Tolong gendong baby dong, gue susah bangun nih"
Tanpa menjawab aku langsung berjalan mendekati box bayi yang berada tidak jauh dari ranjang clara. Disana aku bisa melihat seorang bayi mungil yang cantik sedang menangis.
"Cup cup cup sayang, jangan nangis lagi yaa. Masa aunty jenguk kamunya nangis" setelah aku mengeluarkan kata-kata itu sambil tak lupa menggoyang-goyangkan sedikit tubuhnya, baby langsung berhenti menangis dan kemudian menguap.
"Wiih gila, langsung diem sama lo ley"
"Iyaa dong. Juliaaa" kataku membanggakan diri
"Eh ngomong-ngomong namanya siapa ra?"

KAMU SEDANG MEMBACA
2. FRIEND or MORE ?!
RomanceAku dapat berbohong di depan semua orang kalau aku baik-baik saja, tapi sebenarnya hatiku tidak baik-baik saja. Pria yang aku cintai telah pergi. Ini semua yang merubah hidupku. Adakah pasangan hidupku diluar sana? Atau tuhan memang menciptakanku u...