Thirty Eight

581 21 0
                                        


"Hera ayo dong, sadar sayang. Jangan buat aku khawatir"

30 menit yang lalu, kondisi Hera tiba-tiba drop setelah mengetahui kabar adiknya menghilang. Kini dia terbaring di dalam kamarnya dengan jarum infus yang setia menancap di tangan kiri wanita berkulit pucat itu.
Suaminya yang seorang dokter dengan harap-harap cemas menunggu kepulihan sang istri tercinta. Kecemasannya bertambah dua kali lipat sebab saat ini Hera sedang mengandung anak pertama mereka. Bagaimana tidak, tak ada seorang suamipun yang akan tenang-tenang saja saat melihat sang istri dan calon anak mereka dalam bahaya seperti ini.

*****

Suara mobil yang mengerem mendadak menyedot perhatian banyak orang yang berkerumun di depan sebuah rumah sakit ternama di kota ini. Mereka memperhatikan sedikit lebih lama ketika penumpang mobil itu keluar.

Ketiga penumpang yang berada di dalam mobil itu saling berebut untuk berlari keluar dari mobil. Arah tujuan mereka tak lain adalah ruang ICU. Disana sudah tergeletak tak berdaya seorang gadis cantik yang setia menutup mata sejak dia tiba di rumah sakit ini.

Ruang ICU dibuka secara paksa oleh salah-satu dari ketiga orang itu yang langsung saja dihadiahi tatapan tidak mengenakan dari para dokter jaga. Akhirnya sudah dapat dipastikan bahwa mereka diusir keluar dari ruang ICU.

Rapalan doa terpanjatkan di hati setiap orang di depan ruang ICU. Tak lama empat orang pria datang dengan raut khawatirnya.

"Gimana keadaan lea?" Pria berambut pirang dengan wajah lebamnya langsung menyerobot bertanya pada Rezza.

"Gue gak tau, dokter masih nanganin dia" Rezza sampai menitikan air mata menyadari bahwa adik kesayangannya sedang terbaring lemah di ruangan dingin itu.

"I'm sorry, I'm sorry.. ini semua salahku. Harusnya.."

"Husstt, udah jangan dipikirkan lagi, Mom ngerti kamu gak salah. Mom tau yang sebenernya. Mending sekarang kita berdoa supaya lea cepet sadar" ucapan tenang Nadine sebenarnya berbanding terbalik dengan apa yang dia rasakan saat ini. Tubuhnya bergetar dan matanya merah. Perasaannya kalut gak bisa membayangkan kemungkinan terburuk dia akan kehilangan satu lagi putrinya.

Suasana masih mencekam sampai seorang dokter keluar dari ruang ICU yang langsung dikerubuni oleh para penunggu Julia Winata.

"Bagaimana keadaan anak saya, dok?"

"Mohon maaf bapak Thomas, anak bapak...."

****

"Breaking news, Julia Winata........" suara dari sebuah televisi di dalam kamar pria bertatoo yang sedang menontonnya berhasil membuat pria itu naik darah.

"Shit! Kenapa kecelakaannya sangat parah lea!" Zayn, pria bertatoo itu langsung pergi meninggalkan kamarnya dan memilih untuk segera pergi ke rumah sakit tempat Julia dirawat.

Polisi masih menyelidiki kasus kecelakaan yang menimpa Julia Winata. Banyak akun gossip, surat kabar bahkan berita yang mengabarkan kondisi yang dialami anak bungsu dari pengusaha tersohor Thomas Winata itu.

Sedikit keganjalan didapatkan polisi tentang letak ditemukannya Julia dan mobilnya, dan polisi masih mendalami hal itu. Mobil yang dikendarai Julia pun rusak parah. 'Kenapa Julia membanting stir masuk kearah hutan?'
'Apa dia ingin bunuh diri?'
'Apa ada yang membuntutinya?'
'Apa ada yang sengaja ingin membunuhnya?'
'Lalu siapa yang menabraknya hingga terluka parah?'
'Apa ini sejenis tabrak lari?'
Semua itu masih menjadi tanda tanya dibenak polisi yang menangani kasus ini.

****

3 hari sudah Julia terbaring di ruang ICU dengan berbagai alat menancap di tubuhnya. Keluarga dan teman-temannya secara bergantian menjaga Lea agar saat dia terbangun dia tidak sendirian.

2. FRIEND or MORE ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang