"Keadaan yang dialami Julia ini sangat jarang terjadi Mr. Winata. Tidak seperti kembarannya yang setelah sadar sudah mulai berangsur-angsur membaik, tapi Julia kembali mengalami koma. Menurut pemeriksaan CT-scan dan lain-lainnya menunjukkan kondisi Julia sudah sangat membaik dan tidak ada gangguan apa-apa.""Lalu apa langkah selanjutnya yang harus diambil Dr. Scott?" Kali ini Nadine lah yang buka suara.
"Sepertinya dari alam bawah sadar Julia sendiri masih belum siap untuk kembali, Mrs. Winata. Hanya Tuhan dan Julia sendiri yang tahu kapan dia akan siap untuk kembali. Sering-seringlah mengajaknya berbicara atau membacakan cerita yang memotivasi untuknya segera kembali. Sementara hanya itu yang dapat kita lakukan Mrs. Winata"
"Ah, dan saya ingin mengucapkan selamat. Perkembangan putri Anda, Annastasya, sangat pesat. Dari terapi terakhir yang dijalani sudah menunjukan kemajuan untuk penguatan masa otot dan aktivitasnya. Dan dengan perkembangan ini, Annastasya sudah boleh pulang kerumah namun tetap harus menjalani 1 atau 2 kali terapi lagi. Anda sudah bisa mengurus administrasinya dan segera akan saya buatkan jadwal terapi Annastasya yang berikutnya"
"Syukurlah, terimakasih Dr. Scott"
"Sama-sama"
*******
Sudah tiga minggu berlalu semenjak Julia pertama membuka matanya dan menutupnya kembali entah sampai kapan.
Jiwanya tertarik kembali kealam mimpi abadi yang dibuat oleh pikirannya sendiri, disaat semua orang mengharapkan kehadirannya, canda tawanya, dan keriwehannya di dalam keluarga kecil Winata.Hal itu juga yang dirasakan oleh kembarannya, Anastasya. Anastasya yang sudah mengetahui keseluruhan cerita kisah hidupnya merasa syok, kesal, sekaligus kasihan pada saudara kembarnya. Dia syok karena tidak pernah terbayang sebelumnya akan memiliki seorang kembaran yang dia ajak berbagi tempat di rahim sang mommy. Dia juga kesal dengan segala fasilitas, kemewahan, hingga kasih sayang yang berhasil di dapat oleh Julia disaat dirinya harus hidup pas-pasan dan dikekang oleh berbagai khayalan yang dibuatnya sendiri. Selain itu dia juga merasa kasihan karena jauh dilubuk hatinya pun, Annastasya merasakan sakit yang pasti dirasakan oleh Julia. Ikatan anak kembar memang tak bisa dibohongi.
Semenjak pulang kerumah, Annastasya diperlakukan bak tuan putri. Dia sangat dimanjakan oleh Marchel dan Nadine, juga keluarga yang lainnya.
"Welcome home, honey"
"Wow, its amazing"
"Now, if you need something, you can ask the maid to help you. And you can choose your own room darling"
"Really?" Anna kemudian berjalan berkeliling rumah dengan disaksikan oleh senyum dari semua keluarganya.
"How if this room?"
"Actually that is Lea's room, Ann. Maybe you can choose another one" kali ini Rezza yang buka suara.
"Oh really? But can I come in? I wanna see my twin' "
"Sure," jawab Marchel.
Lamgkah demi langkah Annastasya mulai membawany memasuki kamar Julia. Dilihatnya semua foto yang tedgantung di dinding kamar kembarannya itu. Rasa cemburunya sedikit timbul lagi saat dia melihat foto Julia bersama dengan kedua kakak mereka. Sangat akrab.
Foto keluarga, foto dengan sahabat, hingga foto dengan personil band favoritnya, One Direction. Annastasya memang sudah tahu bahwa kembarannya itu memiliki hubungan dengan orang yang paling diidolakannya. Tapi mau bagaimana lagi, dia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Mom, Dad, can I sleep here for a while? At least until Julia come. I wanna feel my twin here with me and I wanna know her closer"
Semua terdiam untuk beberapa saat setelah mendengarkan pernyataan Annastasya yang terlalu mengejutkan itu. Rasa tidak enak hati untuk menolak karena dia baru saja kembali kerumah menyeruak dihati semua orang yang ada disana.
"Oke, you can use this room until Julia come. Now take your time, you need to take a rest and we will meet again at dinner time"
********
Selain itu, tanpa melupakan anak ketiga mereka, silih berganti keluarga Winata juga datang kerumah sakit untuk melihat perkembangan Julia.
Satu persatu dari mereka tak pernah bosan untuk datang dan menceritakan kisah-kisah yang pernah mereka alami bersama dengan julia. Ya, seperti kata dokter dimana mereka harus merangsang otak Julia untuk bisa bekerja kembali dengan cara mengembalikan memori-memori terbaik dalam hidupnya melalui cerita-cerita dari orang terdekat.
Keluarga itu dengan kompak silih berganti mengurus anggota keluarga tersayang mereka tanpa mengorbankan satu apapun. Harapan mereka hanya satu, harapan mereka masih sama, yaitu segera melihat Julia sadar, mengajaknya untuk pulang kerumah dan menjelaskan tentang kembarannya. Kemudian mereka bisa hidup bahagia bersama.

KAMU SEDANG MEMBACA
2. FRIEND or MORE ?!
RomantikAku dapat berbohong di depan semua orang kalau aku baik-baik saja, tapi sebenarnya hatiku tidak baik-baik saja. Pria yang aku cintai telah pergi. Ini semua yang merubah hidupku. Adakah pasangan hidupku diluar sana? Atau tuhan memang menciptakanku u...