Hai reader, jadi ini update untuk part selanjutnya. silahkan dibaca...
eiitsss, sudah semakin mendekat ke ending niihhh... kepoin terus yaa..
*******
"sudah berhari-hari aku berada dirumah ini tapi kenapa aku tidak bisa menemukan satupun telepon" batin Julia.
"selamat siang nona, ada yang bisa saya bantu? Kenapa anda terlihat kebingungan?" tanya Axel.
"eh? Tidak apa-apa. Hmmm apa aku bisa bertanya sesuatu padamu?" tanya Julia
"tentu nona" jawab Axel dengan sopan.
"bisakah aku meminjam ponselmu? Aku tidak menemukan satupun telepon dirumah ini yang bisa aku gunakan. Aku rindu keluargaku. Bisakah kau membantuku?" pinta Julia dengan memelas.
Beberapa detik Axel hanya diam, dia terlihats edang mempertimbangkan apakah mengijinkan Julia untuk menggunakan ponselnya.
"ada apa? Tidak boleh ya?" wajah Julia seketika berubah menjadi sedih.
"ah tidak nona, ini, anda bisa menggunakan ponsel saya. Saya akan ke ruang kerja tuan sebentar untuk mengambil berkas yang tertinggal, sementara itu anda bisa menggunakan ponsel saya" kata Axel
"ah ya, silahkan."
Axel berjalan menuju kearah ruang kerja Marvel. Dalam hati ia merasa was-was jika gadis tawanan tuannya pergi. Sementara Julia masih berusaha mengingat nomor telepon rumahnya.
"ah ayo dong Jules, masa iya sih tiba-tiba lupa. Berapa yaaa, aduuuhhh!!" kata Julia sambil mondar-mandir di tempatnya.
"ah ya, aku ingat" dengan segera Julia mengetikkan nomor telepon diponsel Axel.
Tuuuttt... tuuuutt... "ayolaah masa iya gaada yang angkat teleponnya sih" kata Julia dengan tidak sabarnya.
"Halo? Siapa disana?" suara dari seseorang di ujung telepon berhasil membuat senyum di pipi Julia merekah.
"Halo, I'm Julia. I'm alive. Who are you? Can I speak to Mrs. or Mr. Winata?" tanya Julia. Matanya berkaca-kata dan jantungnya berdegup 100x lebih cepat dari biasanya. Namun suara diseberang hening tak menjawab sedikitpun.
"Halo?" tanya Julia lagi memastikan apakah teleponnya masih tersambung.
"ah? Oh? Maafkan saya, tapi anda mungkin salah sambung. Disini kediaman keluarga Ludwig bukan keluarga Winata"
"tapi saya yakin saya tidak salah, nomor ini adalah nomor milik keluarga Winata" kata Julia dengan emosi nya yang mulai naik. Julia mulai panik karena ia merasa mulai kehilangan arah untuk bertemu dengan keluarganya.
"mohon maaf miss, tapi anda benar-benar salah sambung. Permisi" setelah itu hanya suara telepon terputus yang terdengar. Julia mencoba menghubungi kembali tapi tidak bisa. Dia menangis sesenggukan di sofa tak menyadari bahwa Axel sudah berdiri di belakangnya.
"ada apa nona Julia?" Julia yang ingat bahwa ada seseorang lain dirumah ini reflek langusng menghapus air matanya dan berdiri.
"tidak, aku tidak apa-apa. Ini ponselmu. Terimakasih banyak. Oh iya, apa kau sudah menemukan berkasnya?"
"sudah miss. Anda yakin baik-baik saja?" tanya Axel sekali lagi memastikan.
"ya, aku baik-baik saja."
"baiklah kalau begitu saya akan kembali ke kantor. Permisi miss" setelah mengatakan itu Axel kemudian berjalan menjauh. Tak berapa lama suara deruman mobil terdengar menjauh menandakan bahwa dia benar-benar pergi.
Sementara itu Julia berjalan menuju kamarnya lalu merebahkan tubuhnya diatas kasur berukuran Queen size itu. Dia kembali memikirkan tentang telepon yang tadi dilakukannya, apa benar dia salah sambung? Tapi dia memang mengetik kan nomor yang benar jadi tidak mungkin salah karena seumur-umur keluarganya tidak pernah mengganti nomor telepon.
"ah iya, kenapa aku tidak menelepon ke nomor ponsel ku saja? Ah bodoh sekali aku" kata Julia pada dirinya sendiri sambil memukul kepalanya. "so how can I make a call?" tanyanya lagi. "apa aku meminjam ponsel pada Marvel saja? Apa dia akan meminjamkan nya?" banyak sekali pertanyaan yang Julia lontar kan pada dirinya sendiri sampai-sampai ia tertidur.
*******
Tok.. tok.. tok..
Sebuah pintu berwarna abu di salah satu perusahaan ternama di ketuk dari luar. "Masuk" perintah sang empunya ruangan.
"permisi tuan, ini surat-surat yang anda minta" kata si pengetuk pintu lalu meletakkan surat-surat yang dibawanya diatas meja sang tuan.
"kenapa kau lama sekali Axel?"
"mohon maaf tuan, tadi saat saya sampai dirumah saya bertemu dengan nona Julia dan nona memohon untuk meminjam ponsel saya. Nona juga sempat menanyakan tentang telepon rumah"
"ya, aku tau semua itu. Aku sudah melihatnya. Kau melakukan pekerjaanmu dengan baik, kau boleh keluar Axel."
"tapi tuan, apa tidak sebaiknya kau segera melakukan rencanamu lalu mengembalikannya kerumah?"
"aku juga berencana seperti itu, tapi ada sesuatu yang ingin aku ketahui darinya terlebih dahulu Axel"
"apa itu tuan?"
"kau akan tau nanti"
"baik tuan, saya permisi"
Setelah kepergian Axel, Marvel kembali menatap ke layar mac nya. Disana terlihat Julia yang sedang tertidur dengan pulas nya. Marvel mulai merasa tertarik dengan kepribadian Julia selama dua minggu kebersamaan mereka. Marvel kembali berpikir untuk mempercepat pertemuan Julia dengan mama nya.
*****
Sementara itu, dilain tempat di kota London, seorang gadis terlihat sangat cemas di kediaman kedua orang tuanya. Keringat dingin mengucur dari dahi sang gadis sementara jantungnya berdegup kencang dan kedua tangannya berkeringat.
"bagaimana ini? kenapa dia kembali? Tidak tidakk, tidak ada yang boleh tau kalau aku Ana. Aku Julia, aku yang Julia asli. Dia hanya bayangan" kata gadis itu pada dirinya sendiri.
"hey babe, kenapa lama sekali? Loh? Kamu sakit? Kenapa pucat sekali?" tanya seorang pria berambuut pirang yang tiba-tiba datang menghampirinya.
"eh? Tidak aku hanya merasa sedikit pusing. Mungkin hanya kepikiran tugas-tugas kampus" elaknya.
"aku tau kau ingin cepat lulus agar kita bisa segera menikah tapi kau juga harus tetap memperhatikan kesehatanmu, hon" Ana langsung bisa mengontrol dirinya untuk terlihat baik-baik saja.
"memangnya aku mau meniikah denganmu?" goda Ana
"kau tidak mau? Lalu kenapa kau mau bertunangan denganku?" Niall mulai merajuk dengan jawaban yang diberikan Ana.
"hahahaha, kau ini sangat mudah dibodohi yaa. Aku hanya bercanda sayang. Aku mencintaimu" kata Ana lalu tersenyum kepada Niall.
"I love you more babe"
Niall terlihat sangat bahagia bersama dengan Ana yang bahkan setelah hampir dua tahun dia tidak menyadari bahwa yang ada di depannya adalah Anastasia bukan Julia. Tak hanya Niall, bahkan keluarga besar Winata dan teman-teman Julia tak ada yang menyadari kalau sampai saat ini Julia masih berada jauh dari rumah. Hanya takdir yang tau kapan Julia akan benar-benar bisa kembali kerumah.
![](https://img.wattpad.com/cover/54731242-288-k266905.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
2. FRIEND or MORE ?!
RomanceAku dapat berbohong di depan semua orang kalau aku baik-baik saja, tapi sebenarnya hatiku tidak baik-baik saja. Pria yang aku cintai telah pergi. Ini semua yang merubah hidupku. Adakah pasangan hidupku diluar sana? Atau tuhan memang menciptakanku u...