Chapter 4

435K 17.5K 270
                                    

Esok harinya

Sekolah sedang mengadakan senam dan kerja bakti rutin satu sekolah, setiap sabtu memang seperti itu. Disekitar sekolah pun ramai murid-murid yang telah memakai baju olahraga.

Sebagian murid memakai baju yang longgar ada juga yang memakai seragam olahraga yang dikecilkan pas dengan tubuh masing-masing.

Ya, kalian pasti langsung akan berfikir yang memakai baju olahraga dikecilkan atau press body itu pasti Tasha dan pada kenyataannya memang benar Tasha. Ditambah musuh-musuh Tasha yang memilih ikut-ikutan mengecilkan seragam olahraga sedangkan murid lain tidak akan berani seperti itu.

Saat ini Lina dan Sheyla dua sahabat Tasha itu sedang berjalan akan menuju lapangan untuk kumpul karena senam akan dimulai. Tetapi tiba-tiba dari jauh Sheyla melihat Tasha sedang berbicara berdua dan yang lebih mengejutkan lagi itu dengan Dion, Dion Kurniawan yang kata kasarnya ia tengah menjabat sebagai ketua osis cadangan jika Devan sedang absen.

Kenapa bisa seperti itu? Jawabannya karena Dion dan Devan itu mempunyai kecerdasan dan kedisiplinan yang sama. Hanya saja sifat mereka yang berbeda jauh sekali.
Dion terkesan sopan,ramah, baik hati. Hal itu juga yang menyebabkan banyak guru-guru menetapkan Devan sebagai ketua osisnya karena sifatnya yang super disiplin , galak, dingin, cuek dan bertanggung jawab.

Tapi memang dasar seorang cewek dikarenakan Devan yang sangat tampan malah kelewat tampan dan tubuhnya yang proposional itu masih saja memuji dan mengidolakan Devan. Walaupun mereka tau devan selalu bersikap ia membenci cewek apalagi cewek yang kurang disiplin. Sedangkan Dion berbeda dia sopan pribadi yang tenang dan lemah lembut.

"eh na, liat tuh Tasha berduaan sama Dion. Wah!! Ngapain tasha bergaul sama anak osis macem Dion"

Lina yang kaget dengan sentakan Sheyla akhirnya mengikuti arah pandang Sheyla.

"Wah iya ya ngapain tuh anak" gumam Lina berkerut kening. Ia bisa melihat Tasha mengobrol santai sesekali tertawa. Mereka berdua bisa dilihat sedang berdiri didepan pintu toilet cewek. Apalagi keadaan yang sedang sepi karena semua murid sedang di lapangan.

Mereka berdua akhirnya bersiap-siap menyudahi obrolan. Tasha yang tampak pamit dan berlari menjauh dari Dion yang sedang tersenyum sambil menoleh ke kanan kiri melihat situasi sekeliling.

"MENCURIGAKAN!!hmmp.. " Sheyla hampir berteriak kalau tidak Lina yang membungkamnya.

"Buset. Suara loe jangan keras keras napa, tapi nih ya kok Tasha biasa-biasa aja nggak pernah cerita ke kita-kita pula. Malah dia kek jones yang terbiasa sendiri tapi yang naksir bejibun" Lina berpendapat panjang lebar.

Sheyla memutar mata dan mendengus "Duh, sekarang jamannya Backstreet tau"

Lina hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Ah tau' ah . Kapan-kapan aja kita tanya. Sekarang ayo ke lapangan tinggal kita sendiri nih yang belum kesana"

--
Lapangan

Semua ramai berkumpul berbaris di lapangan menunggu senam bersama dimulai. Cuaca hari ini memang sangat cerah sehingga sebagian tempat memang silau oleh terangnya sinar matahari pagi.

Sialnya Tasha kebagian di tengah lapangan hal itu yang membuat Tasha tampak kesal dan berusaha menutupi wajahnya yang terkena silau matahari dengan Tangannya.

"Ck. Ini kenapa jadi gue yang melipir di tengah sih mana silau pula, lagian Dinda Lina Sheyla juga pada kemana" gumam Tasha sambil menoleh kanan kiri mencari keberadaan ketiga sahabatnya dan akhirnya ketemu. Ia melihat ketiga sahabatnya itu tampak tertawa-tawa mengobrol dan bercanda. Apalagi mereka mendapat tempat teduh.

"Yaelah, gue disini ngenes mereka malah ketawa-ketiwi. Huu dasar Combro' " Tasha mendengus.

"Perhatian semuanya, yang masih didalam kelas silahkan keluar dan yang masih duduk-duduk di pinggir lapangan silahkan berdiri dan berbaris!!" Ucap sang ketua osis yang sekarang tengah berdiri di panggung sana atau lebih tepatnya bukan panggung biasa ini panggung milik sekolahan yang dibuat khusus permanen. Agar bisa digunakan ketika ada acara-acara contohnya seperti ini.

BACKSTREET !!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang