EXTRA CHAPTER II

436K 13.6K 925
                                    

6 Bulan Kemudian

Pagi hari yang sangatlah cerah bahkan bisa dibilang panas ini terdapat sejumlah murid-murid yang sedang berdoa bersama tepatnya hanya murid kelas 3 yang akan melaksanakan Ujian Nasional.

Salah satunya Natasha Dea Ika Trilova, dia kini sudah kelas 3 SMA dan ikut berdoa untuk kelancaran Ujian Nasional yang dilaksanakan esok hari.

Tasha sangatlah semangat karena dulu waktu Ujian Kenaikan Kelas 3 nilai-nilainya mulai mengalami peningkatan dan itu berkat kerja kelompok yang diadakan setiap harinya.

Ketika kelas 3 SMA tiba dirinya mulai sadar karena dengan waktu yang singkat ini ia harua semakin berubah. Tiap hari dia belajar untuk mengejar ketertinggalannya sebelum-sebelumnya.

Pulang sekolah dia selalu mengajak sahabat-sahabatnya untuk belajar di perpustakaan setelah itu dilanjutkan kerja kelompok di rumah Tasha terkadang di rumah Devan.

Sekarang Tasha sudah berada di lapangan yang digelar karpet untuk siswa-siswi yang mengikuti doa bersama.

Saat seorang guru sedang ceramah dan membacakan doa dia mulai menangis.

Ia menangis karena dirinya sangatlah ingin membanggakan orang tuanya Papa dan Mamanya yang selalu sayang padanya.

Disampingnya terdapat Dinda yang juga menangis sepertinya bahkan seluruh murid pun menangis tapi kecuali anak lelaki karena mereka hanya menunduk.

Acara ini sudah sedari tadi dimulai dan sekarang sudah memasuki penutupan acara dan semua murid memanfaatkannya dengan ikut merenung.

---

Kantin

Selesai acara dibubarkan Tasha dan sahabat-sahabatnya memutuskan untuk menuju ke kantin karena tidak adanya pelajaran juga ingin refreshing sejenak.

Mereka berjalan menuju kantin sambil mengobrol santai. Ada hal yang berbeda dari biasanya yaitu kehadiran Devan yang ikut bersama mereka tepatnya berjalan disamping Tasha.

Kini sudah jadi hal yang umum dan semua pun sudah mengetahui bagaimana hubungan Devan Tasha dan kisah kasih mereka berdua bahkan mereka kini tak sungkan lagi untuk memakai cincin pertunangan mereka jadi ucapkan selamat tinggal untuk kalung cincin penyamaran.

Di jam istirahat mereka selalu pergi berdua dan duduk kekantin berdua jika tidak bersama sahabat-sahabatnya. Mereka pun rutin ke Perpustakaan berdua kalau tidak berangkat bersama mereka akan saling menunggu satu sama lain.

Bahkan sekarang ketika kelas 3 SMA Tasha selalu rutin untuk datang dan pulang bersama Devan.

Sedihnya adalah ketika Tasha mulai merindukan saat-saat Devan yang menjadi Ketua Osis karena kini dia sudah tidak lagi menjadi Ketua Osis karena sudah pensiun. Hihi.

Tetapi keuntungannya adalah Devan jadi lebih punya banyak waktu untuknya.

Kembali ke masa kini.

Tetlihat beberapa murid perempuan yang sedang duduk di pinggir koridor kelas kini  memandang Tasha iri karena bisa memiliki seorang Devan yang selalu menjadi idaman.

Saat sudah tiba di kantin mereka berhenti sebentar karena kantin kini ramai sehingga menbuat mereka menatap sekeliling untuk mencari tempat duduk.

Akhirnya Diko menunjuk tempat kosong yang berada di pojokan dan mereka pun setuju lalu menghampiri tempat kosobg di pojokan tersebut.

Saat sudah duduk mereka mulai menghela nafas lega dan berbagai perasaan yang berkecamuk di hati mereka terutama gugup karena besok pagi sudah Ujian Nasional.

BACKSTREET !!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang