Chapter 40

251K 12K 266
                                    

Esok harinya

Pagi ini. Yah, pagi ini.

Hari keberangkatan Devan ke Jerman untuk menjalankan tugasnya memimpin rapat di cabang perusahan milik keluarganya yang berada di Jerman.

Devan tampak sudah rapi dan tampan serta wangi.

Ia menyiapkan segala hal yang dibutuhkan ke dalam koper.

'Klinting'

Tiba2 sebuah kalung terjatuh .

Kalung cincin bertuliskan namanya yang seharusnya dipakai Tasha kini berada di genggamannya.

Ia menatap nanar kalung itu.

Beribu harapan dan doa tak lelah diucapkannya. Harapan agar Tasha bisa tersenyum lagi dan memaafkanya juga harapan agar Tasha datang ke bandara nanti.

----

Sedangkan Tasha kini sedang berada di apartemen barunya. Berkeliling dan menata barang2nya.

Walaupun masih pagi akan tetapi Tasha sangatlah bersemangat untuk menuju pribadi yang mandiri.
Tetapi dia juga berka-li-kali menengok jam karena ketika pukul 9 nanti tepat keberangkatan Devan sedangkan sekarang sudah pukul 8 pagi tinggal satu jam lagi.

Ia bingung haruskah ia datang.

Jujur. Dirinya rindu sekali dengan iio. Sangat.

----

Devan yang sudah rapi kini mulai memasuki mobilnya walau waktunya selisih satu jam lagi tapi cukup untuk perjalanan.

Dirinya kini terlihat sangat tampan ketika memakai sweater hitam berturtle neck dan jas hitam mahal.
Mobil dari Bodyguard2 Devan mengekor di belakangnya.

Di dalam mobilnya, Devan tampak tidak tenang dan berka-li-kali menghela nafas.

Sopir yang menyupirnya tampak khawatir.

Devan tidak tenang karena ia akan meninggalkan negeri ini selama 2 minggu terutama ia akan meninggalkan gadisnya.

Ia ingin menemui gadisnya sekarang juga tapi ia sadar diri bahwa gadisnya itu pasti tidak akan mau menemuinya.

Devan membuka ponselnya. Ia membuka kunci layar ponselnya dan menuju ke galeri.

Ia membuka foto Tasha yang ada di galerinya dan memandangi dengan pandangan melembut.

Ia ingin dia yang ada disini bukan fotonya.

Jauh-jauh hari ia sudah membayangkan akan ada perpisahan romantis di bandara ditemani Tasha. Tapi apalah daya sebuah kejadian tidak terduga datang dan sanggup menghancurkan angan-anganya.

---

Tasha berjalan mondar mandir sambil menggigit kukunya gugup.

Bohong jika ia tidak ingin menemui Devan. Ya itu kebohongan besar karena dirinya sangat ingin menemui Devan akan tetapi ia gengsi karena mengingat betapa marahnya dia dengan Devan.

Tiba-tiba sebuah pesan masuk berbunyi.

Dari Devan.

'Kebahagiaanku pertama kali adalah ketika bertemu seorang gadis kecil dengan mata polosnya yang cantik. Kebahagiaanku selanjutnya adalah ketika melihat dirinya tersenyum ceria padaku. Tuhan. Dia sangatlah lucu. Dia sangatlah polos dan cantik. Aku ingin bersamanya. izinkan aku bisa bersamanya selamanya. Oh Tuhanku apakah ini yang namanya cinta. Jika iya, aku sangatlah mencintainya. Jangan biarkan dia menangis. Jika aku sudah kau kabulkan bersamanya maka janganlah biarkan dia menangis karenaku.Tuhan, Gadis cantik jelita yang sanggup melemahkan hatiku itu bernama Natasha Dea Cantik kan, namanya. Lindungi dia jika aku berada jauh darinya karena aku sangat mencintainya"

BACKSTREET !!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang