Chapter 18

268K 12.2K 117
                                    

" Sst.. Sha bangun woy"

"Natasha banguuun .. gue pulang hari ini ya"

Di dalam tidurnya sayup-sayup Tasha mendengar suara berbisik.

Tiba-tiba badannya terguncang yang otomatis membuat Tasha langsung membuka matanya walau masih setengah mengantuk.

"Hoy.. gue mau pulang" bisik Dinda yang tampaknya sudah rapi.

"Loe mau kemana? Terus jam berapa sekarang?" Tanya Tasha sambil melihat ke arah jam dinding.

"Subuh sekarang, yaudah gue pulang ya.. " Ucap Dinda nampak terburu-buru.

Tasha mengerutkan kening melihat Dinda yang terburu-buru menuju keluar. Tanpa pikir panjang ia menyusul Dinda.

Saat sudah di pintu depan Tasha langsung bertanya.

"Loe kok buru-buru sih nunggu entar kita berangkat bareng kenapa sih? Lagian loe nggak ada yang nganter? Biar kak Kelvin aja ya" Ujar Tasha.

Dinda langsung cepat menjawab

"Ah.. eng.. enggak gue pulang sendiri aja udah" jawab Dinda sambil bergegas pergi.

Tasha semakin mengerutkan kening.

"Aneh deh.. itu anak, perasaan kemarin malu-malu tapi malu-maluin. Eh sekarang kok ekspresinya begitu " heran Tasha.

Akhirnya Tasha memutuskan mengantar Dinda sampai ke depan yang nampak terburu-buru.

----

Pagi hari

Di pagi hari ini Tasha sudah bersiap-siap hendak berangkat sekolah. Dengan santai Tasha turun dari tangga sambil membawa sepatu di tangan kiri dan tas di tangan kanan.

Di ruang makan sudah ada Mama dan Papanya juga Kakak2nya tercinta.

"Pagii.. sayang" ucap Mama ketika melihatnya diikuti Papa yang tersenyum padanya.

"Pagiiii" balas Tasha dengan senyum manisnya.

"Pagii adekku yang tengil" giliran Kak Leo yang menyapa.

"Pagi . Weee" Tasha menjulurkan lidah.

Sejenak Tasha merasa aneh karena biasanya Kak Kelvin juga menyapanya tapi lihatlah dia hanya diam dengan raut yang mendung.

Ketika Tasha sudah duduk ia mengode Kak Leo tentang Kak Kelvin tapi dia hanya mengedikkan bahu tanda tidak tahu menahu.

Tasha menghela nafas lalu mengambil sepiring nasi goreng cumi yang tersedia.

"Gimana sayang pemotretan kemarin?" Tanya Mama ingin tahu.

"Biasa aja Ma" jawab Tasha santai.

"Oh iya, cita-cita kamu nggak jadi model beneran kan?" Tanya Papa ikut nimbrung.

"Enggak lah, itu cuma hobby.. Papaku sayang" Tasha menegaskan.

Papa mengangguk tanda mengerti.

"Okey, soalnya nanti kamu bakal kerja di DRP.Corp" gumam Papa.

Tasha menghentikan makannya lalu melotot.

"Whaat!! Emang mau jadi apa aku, aku nggak bakat di kantoran pa" Sungut Tasha.

"Yaelah, bersyukur aja kenapa. Loe dimasukin disana itu karena biar gampang mantaunya.. dek" Cerocos Kak Leo.

"Maksudnya?"

Tasha mengerutkan kening bingung.

"Iya kamu kan tau sayang, DRP Corp itu kan milik keluarga Denatario dan ketika kamu udah kelas 3, Devan diangkat jadi CEO karena Ayahnya sudah sering lupa beberapa hal karena faktor umur jadi yah .. kamu yang jadi Sekretaris Devan" jelas Mama panjang lebar.

BACKSTREET !!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang