Chapter 7

352K 15.5K 350
                                    

'Kok bisa? Mere.. mereka tunangan, berarti udah dari jaman smp dong'

Batin Lina sambil tetap memandangi undangan itu seolah-olah melihat hal yang mengerikan .

'Nggak nyangka anak sedisiplin Devan ternyata tunangannya Tasha yang Rusuh, bikin onar, trus nyebelin pula'

Kriiet.
Suara pintu terbuka. Lina langsung gugup dan sontak melihat ke arah pintu.

Ternyata Dinda sudah kembali sambil membawa nampan berisi minuman dan cemilan di toples. Ia kaget ketika melihat Lina berdiri dan memegang undangan Pertunangannya Tasha .

"Loe .. loe udah tau ya ?" Ucap Dinda masih kaget . Wajahnya tampak memucat .

"Jelasin ke gue sekarang Din!" Geram Lina .

Dinda menghela nafas "Baiklah, tapi apa nggak sekalian nunggu Sheyla?"

Lina terbelalak "Astagaa. Gue lupa soal Sheyla , loe nggak tau ya .. sheyla itu naksir Devan trus dia berniat nembak Devan"

Dinda melotot "Apaaa !! Astaga . Nambah juga saingannya Tasha"

Dinda berjalan menaruh nampan di meja lalu menuju karpet diikuti Lina yg masih setia memegang undangan tadi.

"Loe tadi bilang Sheyla naksir Devan?"
Tanya Dinda melanjutkan pembahasan tadi .

"Beeuh . Gue pernah mergokin dia nulis di buku diarynya . Banyak banget hal-hal soal Devan yang ditulis disana" cerocos Lina

Dinda akhirnya manggut-manggut.

"Oh iya, tadi kata Loe saingan Tasha nambah trus selain Sheyla yang satu lagi siapa?" Tanya Lina.

"Siapa lagi kalo bukan miss sok pinter si Chika , loe tau nggak Tasha jengkel banget sama Chika dia pernah ngelempar biji salak dari jauh ke chika cuman gara-gara dia nyentuh tangan Devan" Jawab dinda sambil tertawa.

Lina ikut tertawa mendengarnya. Lalu tak lama terdengar bunyi langkah kaki . Mereka bisa menebak itu adalah Sheyla.

Seakan tersadar Lina langsung menyembunyikan undangan itu didalam Tasnya .

Sheyla masuk ke dalam kamar.
"Kenapa loe berdua kok tegang gitu mukanya. Emang gue hantu , ngeliat gue langsung sepi .. gue juga tadi yakin kalian lagi ketawa . Ngetawain apa sih ? " dahi Sheyla berkerut menatap Dinda dan Lina yang duduk tegak .

Mereka langsung bersikap santai "Eng.. enggak kok . Kita cuman lagi ngomongin Tasha" jelas Lina berbohong .

Sheyla manggut manggut lalu bertanya "oh , trus kenapa sama Tasha?"

Jadilah mereka menyiapkan cerita bohong soal Tasha dan membuka aib alias cerita konyol Tasha yang memalukan . Itu terpaksa , teman-teman . Lina juga nampaknya dengan sendirinya memahami tentang Tasha yang memilih merahasiakan soal hubungannya dengan Devan. Ia mengerti jarang di sekolah atau di SMA Pelita sekolah mereka , jarang adanya murid yg bertunangan bahkan peraturannya tidak membolehkan karena sekolah menganggap tunangan sama dengan nikah. Aneh kan ? Sekolah kita .

---

Keesokan paginya

Tasha sudah mulai seperti masuk sekolah seperti biasanya. Ia bersiap siap akan turun menuju ruang makan lalu sarapan karena jam masih menunjukkan pukul 06.30 tinggal setengah jam lagi sekolah masuk.

Saat ia turun dari tangga dia melihat Dion yang juga ikut sarapan bersama yang lain.

"Waah.. akhirnya anak mama udah nggak ngambek lagi " ucap mama ceria.

Kak Leo menoleh melihat Tasha yang hari ini cantik dengan kuncir kuda beserta pita di kuncirannya.

"Duh adek gue manis banget kemaren aja kusut kayak benang ruet " ledek kak Leo yang diikuti tawaan dari kak Kelvin.

BACKSTREET !!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang