Chapter 46

239K 11.5K 327
                                    

Dinda sangatlah terkejut karena Tasha dikeluarkan dari sekolah.

Ia tidak pernah menyangka akan seperti ini jadinya.

"Lalu gimana sekolah Tasha Om?" tanya Dinda khawatir.

Papa Tasha berdeham.

"Om akan beri dia home schooling" ujarnya pelan.

Tiba-tiba Kak Leo menyahut.

"Bagaimana dengan rehabilitasi?"

Semuanya tercengang.

Dinda seakan teringat cerita tentang bagaimana susahnya di rehabilitasi.

Entah kenapa dia yakin sahabatnya itu tidak bersalah.

Kemana-mana ia selalu bersamanya.

Ia juga selalu bersama Devan dan orang-orang yang pasti bisa berpengaruh positif padanya.

"Om Tante apa tidak seharusnya kita Check ulang?" tanya Dinda hati-hati.

Mama menghela nafas.

"Kita cuma takut bagaimana kalau Tasha memang positif narkoba, astaga. Siapa yang tega mempengaruhinya.." ujar Mama yang mulai menangis.

Dinda ikut menghela nafas.

Ia berfikir lagi.

Ini sangat janggal dan tidak masuk akal.

---

Esok harinya

Di sekolah kini ramai dengan gosip-gosip tentang Tasha.

Gosip yang semakin memperburuk keadaan.

Bahkan di mading sudah terpampang artikel-artikel jahat tentang Tasha.

Dinda semakin sedih akan hal itu.

Bahkan guru-gurunya sangatlah tak menyangka akan hal itu.

Tiba-tiba Lina menghampirinya.

"Din, emang bener ya gosip itu?!" Tanya Lina heboh.

Dinda menghela nafas kemudian mengangguk pasrah.

"Hah? Kok bisa? Gue yakin Tasha nggak pakek gituan. Gue yakin" ujar Lina.

Dinda mengumam setuju.

"Ya, gue juga yakin. Entah kenapa firasat gue mengatakan kalo dia dijebak" sahut Dinda.

Lina semakin heboh.

"Kok firasat loe sama kayak gue sih. Tapi siapa yang jebak cobaa"

Dinda dan Lina terdiam.

Difikiran masing-masing sudah ada satu nama yang pas untuk menjadi kandidat sebagi dalang dari kekacauan ini.

----

Di sisi lain

Arga tengah asyik merokok di gudang tempat paling favoritnya.

Pikirannya kini gusar, ia tidak menyangka gadis idamannya ternyata pengguna narkoba.

Ia tidak menyangka kalau boleh jujur ia tidak percaya.

Dirinya tidak peduli lagi kepada jam yang menunjukan bahwa waktunya pelajaran sudah dimulai .

Ia masih memikirkan bagaimana keadaan Tasha sekarang.

Entah kenapa dia jadi suka dengan Tasha padahal tujuannya sekolah disini sebenarnya adalah karena alasan lain, yaitu karena gadis yang dulu pernah disakitinya.

BACKSTREET !!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang