Hari sudah menjelang sore akan tetapi Tasha tetap sibuk menyikati lantai wc beserta wcnya.
Sedangkan Devan tetap mengawasi Tasha sesekali serius membaca buku yang tadi sempat diambilnya.
Semua lantai dan dinding keramik sudah tersikat begitu juga lantai di bilik masing-masing toilet tetapi hanya kloset saja yang belum.
Peluh nampak bermunculan di dahi Tasha. Ia mendengus dan cemberut saat melihat Devan yang masih cuek baca buku di tempatnya.
Tasha berdiri lalu membuang sikat dengan kesal kearah Devan.
"Ih !!"
Kemudian ia bergegas masuk ke dalam bilik toilet hendak menyikat kloset dengan sikat yang tersedia disana.
Devan yang melihat itu semua hanya menggeleng geleng maklum lalu kembali fokus ke buku dan membuka halaman selanjutnya.
Tiba-tiba Tasha keluar dan merengek padanya. Devan menaikkan alis heran.
"Kenapa?" Tanya Devan
"Kenapa .. kenapa .. bauu tauukk. Nggak mau tau pokoknya aku nggak mau bersihin kloset bau. Hikz" Tasha menghentakkan hentakkan kaki.
Devan menghela nafas lalu merogoh sakunya dan sebuah masker pun tampak di depan mata.
"Hmm. Pakek ini" Perintah Devan pelan.
Tasha menggeleng dengan cepat tanda tak mau.
"Pakek. Natasha. Tadi katanya bau" ujar Devan lagi.
Tasha cemberut lalu menggeleng.
"Kalau kamu masih begini. Nanti kemaleman kamu mau nginep disini?" Pancing Devan.
Tasha tetap diam dan mengerucutkan bibir.
"Haah.. yasudah. Nanti kalau kamu sudah berumah tangga siapa yang bersihin toilet kalau bukan kamu" Devan bersandar dan bersedakap menatap Tasha datar.
"Pembantu" jawab Tasha singkat.
"Kalau pembantu pulang kampung?" Tanya Devan lagi.
"Cari pembantu lagi" jawab Tasha dengan hidung kembang kempis namun tetap cemberut.
"Uang siapa yang kamu pakai buat cari pembantu lagi" Devan menaikkan alis.
Tasha diam sebentar lalu nyengir " Suami.hehe"
Devan menggeleng-geleng heran lalu tampak menahan tawanya.
Setelah itu mentralkan ekspresinya menjadi datar."Sekarang pakai maskernya. lanjutin!" Perintah Devan.
Tasha berdecak sebal lalu menggerutu tetapi tetap mengambil masker itu. Ia berbalik lalu menghentak-hentakkan kaki kesal.
Tasha berjalan cepat menuju kloset tadi dia bahkan lupa kalau lantainya licin penuh sabun.
Tiba-tiba
'BRUAG'
Tasha jatuh terduduk
"Hueeee... iio. Huee"
lalu tangannya menggapai ke arah Devan yang juga sedang kaget.
"Astagaaa" Devan seketika itu juga menghampiri Tasha yang masih merengek.
"Kamu nggak papa?" Tanya Devan panik.
Tasha menggeleng walaupun rasanya memang sakit. Lebih tepatnya di pantatnya karena jatuh terduduk.
Devan menatapnya khawatir, ia tau Tasha kesakitan bahkan sampai meneteskan air mata.
Devan meraih Tasha lalu menggendongnya dan mendudukkannya di kursi tempatnya duduk tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACKSTREET !!!
Teen Fictionby inggitindari Urutan #16 "Teen Fiction" 25 Desember 2016 Natasha Dea Ika Trilova. Siapa yang tidak tahu nama itu, semua orang pasti tahu seorang cewek SMA yang cantik bak Dewi Kecantikan. Akan tetapi di sekolah dia terkenal manja, tukang bully...