Last Chapter

355K 13.5K 695
                                    

Suara tawa riang seorang gadis kini menggema ketika dirinya sedang berada dalam gendongan tunangannya.

Ya, dia Tasha yang saat ini sedang asyik memeluk leher Devan dari belakang sambil menjerit dan tertawa ceria ketika dirinya diayun ayunkan Devan seolah-olah akan dibuangnya.

Devan pun ikut tersenyum melihat gadisnya yang sudah bisa tertawa ceria lagi.

Ngomong-ngomong, Ia saat ini sedang berjalan menuju kamar milik Tasha sambil setia menggendong gadisnya itu.

Tak lama mereka akhirnya sudah sampai di depan kamar milik Tasha.

Devan masuk dengan santai.

"Baiklah nona, hamba ingin mengajukan permintaan bolehkah?" Tanya Devan usil.

Tasha tersenyum menahan tawa kemudian mengangguk antusias.

"Hamba mohon, Tuan Putri melepaskan sepatu kerajaan Tuan Putri. Biar Hamba selaku Asisten Pribadi Tuan Putri ini yang akan membereskan sepatu kerajaan milik Tuan Putri" Ujar Devan dengan gaya yang dibuat-buat.

Tasha terus tertawa kecil dengan mata yang berbinar-binar.

Kemudian Tasha menengok ke arah sepatu kebesaran yang dimaksud Devan.

Dan langsung tertawa ketika melihat dia hanya memakai sandal tidur hello kity.

Yah, sepatu kerajaan versi Tasha.

Setelah itu Tasha akhirnya menggoyang-goyangkan kedua kakinya sampai sandal hello kity itu lepas sendiri.

Devan tersenyum melihatnya kemudian membawa Tasha mendekati kasurnya.

Setelah sampai, akhirnya didudukkannya Tasha.

Tasha naik dan langsung bersandar sambil menutupi setengah tubuhnya dengan selimut tebal karena tampaknya cuaca bertambah dingin saja.

Dari luar jendela tampak langit sedang mendung dan angin yang berhembus membuat dinginnya menusuk kemana-mana.

Devan melepaskan sarung tangan riders yang memang sedari tadi telah dipakainya.

Tapi tiba-tiba Tasha menghentikan aktivitas Devan.

"Tunggu" Ujar Tasha lalu mengerutkan kening.

Tasha mengambil sarung tangan itu dan menelitinya.

Devan menaikkan alisnya kemudian melotot karena baru sadar satu hal.

"Iio, kamu habis berantem lagi ya. Ini ada darah sedikit. Iih, kamu habis mukulin siapaa?" Tanya Tasha dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Devan gugup seketika.

"Eng.. Enggak kok, aku nggak mukulin siapa-siapa sayang" jawab Devan lembut dan berusaha menutupi rasa gugup yang melandanya.

Tasha memicingkan matanya curiga.

"Kamu bohong" Ucap Tasha singkat lalu cemberut.

Devan yang ditatap seperti itu akhirnya menghela nafas lalu duduk di kasur dekat dengan Tasha.

Sedangkan Tasha langsung menepuk tempat di sampingnya yang kosong dengan antusias.

Devan pun menurutinya kemudian naik mendekati Tasha lalu ikut masuk kedalam selimut.

Dan pada saat itu juga Devan mulai menceritakan kejadian di sekolah tadi.

---

Di Sekolah

Suasana saat ini sudah sepi karena pelajaran kembali dilanjutkan seperti semula.

Walaupun masih ada saja segerombolan murid yang memilih membolos pelajaran hanya untuk menggosip.

BACKSTREET !!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang