Chapter 30

252K 12K 153
                                    

Devan melajukan motornya dengan cepat. Ketika sampai di daerah rumah Tasha, ia memelankan laju motornya.

Motor Devan memasuki gerbang rumah Tasha yang terbuka.

Tasha turun dari motor dan menunggu Devan yang sedang membuka helm dan masker.

Tiba-tiba Devan diam dan hanya menatap dalam Tasha.

"Iio, kenapa?" Tanya Tasha pelan.

Sedangkan Devan hanya diam dengan wajah datar lalu menghela nafas.

"Aku tadi bilang ke kamu apa?" Tanya Devan masih dengan muka datar.

Tasha berkerut kening.

"Bilang apa? Emang aku salah apa?" Jawab Tasha.

"Aku kan bilang, waktu nunggu aku di halte minta temenin Dinda aja. Kenapa malah bareng cowok. Siapa dia?" Tanya Devan masih menatap datar Tasha.

"udah kok tapi dia ada keperluan jadi pulang dulu. Kalo nggak percaya tanya ke Dinda aja" Terang Tasha.

"Dia siapa? Kenapa bisa kenal?" Tanya Devan lagi.

"Dia Arga anak baru. Aku kira kamu tahu" jawab Tasha pelan.

Devan masih bersikap datar seolah menyembunyikan emosi.

Tasha yang melihatnya takut dan sedih bercampur jadi satu.

"Dia nggak baik buat kamu, jauhin dia. Kenapa tadi kamu biarin dia ngerokok di depan kamu? Itu nggak baik Cha"

Tasha terdiam.

"Kamu ngelihat?"

"Iya. Kenapa kamu nggak menjauh aja, atau kamu suka dekat dekat sama dia?"

Tasha tercengang.

"Enggak. Enggak sama sekali, kenapa sih kamu marah-marah. Dia yang deketin aku. Aku tetep disana karena nungguin kamu. Yaudah kalo kamu nuduh aku yang enggak-enggak mendingan pergi!!! Pergi.." ujar Tasha penuh emosi.

Tasha mendorong-dorong punggung Devan yang masih diatas motornya.

Tapi Devan tetap diam.

"Iio nyebeliinnn!! Pak satpaaaammmm... usir dia. Aku nggak mau dia disini. Dia nyebeliiiinnnnn..."

Tak ada sahutan dari satpam karena satpam tahu mereka sedang bertengkar dan menghindari keikut campuran akhirnya satpam tetap sembunyi di pos.

"PAAAAAAAKKKK Denger nggak siihh.." Teriak Tasha.

Devan tetap menatap intens Tasha lalu menyahut tiba-tiba.

"Nggak baik merintah orang yang lebih tua seperti itu, Cha"

Tasha sebal.

"BODO' .. hush hush .. pergiii..." usir Tasha dengan mata berkaca-kaca.

Devan menghela nafas lembut kemudian berbicara menenangkan.

"Sayang, aku cuma khawatir..."

Ucapan Devan disela oleh Tasha.

"Tapi kamu ngeselin kamu kira aku cewek gampangan suka deket-deket cowok disaat aku udah punya tunangan.. ish, aku bete sama kamu" ucap Tasha kemudian berlari masuk ke rumah meninggalkan Devan yang memijat pelipisnya dan memejamkan mata.

Sedangkan Tasha menangis keras sembari berlari masuk kamar mengagetkan semua penghuni rumahnya.

Devan yang mendengar tangisan itu memilih masuk ke rumah walaupun sudah diusir tunangannya.

Tasha sedang menangis di kamarnya. Ia kesal dibilang suka dekat dekat cowok selain dia. 'Aku bukan tukang selingkuh' batin Tasha.

Devan mengetuk pintu kamar Tasha.

BACKSTREET !!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang