Chapter 39

239K 11.1K 479
                                    

Chika Putri Andini itulah nama seorang gadis yang saat ini sedang   duduk santai di ruang OSIS.

Dia sedang senyum-senyum sendiri karena mengingat kejadian kemarin yang menurutnya seru walaupun dia mendapatkan hadiah tamparan gratis oleh sahabat dari anak yang paling dibencinya itu.

Tidak sia-sia rencana yang sudah dia susun kemarin.

Ia kemarin datang ke rumah Devan dengan alasan ingin belajar hal dan materi-materi pelajaran yang belum bisa dipahami nya.

Devan nampak terkejut waktu itu bahkan dia mengizinkannya masuk rumahnya dengan terpaksa.

Walaupun begitu tetap saja rencananya berjalan mulus.

Hanya Tasha saja yang bodoh. Tidak bisa melihat bahwa waktu itu murni ada hal yang lucu dan bukan karena dia yang sedang melawak.

Bodoh. Bahkan akhir ini hubungannya dengan Devan menjadi canggung.

Devan lebih banyak diam ketika bersamanya sekarang.

Dia tahu pasti karena hasutan licik Tasha. Cih.

Dia benci Tasha. Dari dulu, menurutnya Tasha itu hanya gadis bodoh yang manja dan keberuntungan dia hanya ada di wajahnya. Banyak sekali yang memuji-mujinya di sekolah ini bahkan guru-guru selalu memuji kecantikannya.

Kebencian dia kepada Tasha semakin bertambah berkali lipat ketika dia akhirnya tahu bahwa orang yang dikaguminya sejak lama bahkan dia sangatlah menyukainya dan selalu bermimpi untuk bersanding bersama akan tetapi ternyata bayangannya hancur seketika saat tahu bahwa dia ternyata kekasih seorang Tasha.

Dia. Devan Denatario Putra.

Betapa tampannya dia.
Betapa jeniusnya dia dan betapa disiplin ya dia.

Semua orang selalu menjadikannya contoh positif karena memang dia bahkan tidak pernah menyentuh hal-hal yang negatif.

Kenapa dia tahu?

Karena dia selalu memperhatikan ya.

Dia juga selalu berangan-angan untuk menjadi miliknya tetapi angan-angan  itu kini buram hanya karena Tasha.

Dion tiba-tiba masuk ke ruang OSIS sambil membawa buku di tanganya. Dia hanya ingin mengambil tasnya yang dia titipkan disini tadi.

Dion tampak mencueki keberadaan Chika yang saat ini tersenyum misterius.

Ketika selesai mengambil tas dan hendak keluar tiba-tiba ucapan Chika membuat Dion berhenti.

"Thanks buat kemarin . loe berguna banget " ujar China sakartis.

Tangan Dion mengepal tampak emosi dan menghela nafas lalu memilih keluar meninggalkan Chika yang saat ini meledakkan tawa seperti iblis.

---

Istirahat

Waktunya jam istirahat.

Tasha terlihat berjalan untuk menuju toilet.

Akan tetapi dia merasa seperti sedang diikuti. Dia memilih mempercepat laju langkahnya.

Di belakangnya sudah ada Chika. Ya, yang mengikuti Tasha adalah Chika.

Apa yang dia lakukan. Kita tidak tahu dan yang pasti rencana dan niat yang jahat.

Tiba-tiba tangan Chika seperti ditarik keras oleh seseorang sehingga membuat Chika berhenti dan hampir tersungkur.

Ketika berbalik.

Arga.

"Mau ngapain loe, lepasin tangan gue!!" desis Chika emosi.

BACKSTREET !!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang