EXTRA CHAPTER

314K 12K 169
                                    

' Srek srek srek'

Suara buku dibolak balik terdengar.

'Tuk tuk tuk'

Bolpoin dan pensil diketuk-ketukan ke meja.

Suara-suara itu nampaknya ada di ruang tamu rumah Tasha yang dihuni oleh beberapa orang yang sedang sibuk belajar.

Terdapat Tasha yang sedang duduk bersandar di punggung Devan yang juga berada disana sedang membolak balikkan lembaran soal-soal.

Dinda, Lina serta Diko juga berada disana sedang serius belajar.

Sebentar lagi ujian kenaikan kelas dimulai tepatnya kurang seminggu lagi.

Beberapa kali suara helaan nafas terdengar dan kerutan di dahi masing-masing muncul.

Begitu pula dengan Tasha yang memasang tampang cemberut bahkan terkadang beberapa kali menggerutu.

Devan yang berada di belakang Tasha terlihat memaklumi gadisnya itu.

Tasha mulai gusar dan berdecak kesal.

"Iiihhh.. Bete dari tadi nggak hafal-hafal" gerutunya lalu bertambah cemberut.

Devan tersenyum sekilas tetapi pandangan tetap mengarah kepada lembaran-lembaran soal.

"Jangan dihafalin sayang tapi di mengerti" pungkasnya.

Tasha mendengus.

"Aku udah coba mengerti dia tapi dia nggak pernah peka dan nggak pengertian sama aku. Aku bete" gerutu Tasha lucu sambil menunjuk-nunjuk buku yang dia bawa.

Devan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya menahan tawa.

Dinda terkikik kecil begitu pula dengan Lina.

Kini mereka memutuskan setiap sepulang sekolah selalu akan diadakan kerja kelompok bersama untuk mempersiapkan bekal menuju kenaikan kelas dengan nilai yang memuaskan.

Diko yang memang selalu antusias dengan pelajaran pun setuju dan dia selalu meramaikan suasana walaupun lebih banyak dia yang selalu jadi bahan bullyan.

Hari ini masih siang jadi diluar sangatlah panas karena hal itulah mereka yang awalnya berencana belajar bersama di halaman belakang rumah pun memutuskan untuk membatalkan niat tersebut.

Tiba-tiba Tasha berkata sesuatu dengan riang.

"Eh ayo bikin rujak yuk"

Dinda dan Lina berbinar mendengarnya. Sangatlah berbeda dengan Devan dan Diko yang mendengus malas.

Diko akhirnya nyeletuk "Biasa cewek-cewek"

Dinda melotot.

"Alaah, kalau udah jadi aja palingan loe minta" sahut Dinda.

Tasha berdiri dan melempar bukunya ke sofa.

"Ayooo.." ajaknya kemudian berlari ke dapur menghiraukan tatapan tajam Devan.

---

Saat ini Tasha, Dinda dan Lina sudah berada di dapur untuk membuat rujak ala mereka.

Tasha membuka kulkas dan berbinar ketika melihat banyaknya buah mangga muda.

Lina berkerut kening.

"Seneng banget kayaknya loe waktu liat mangga muda, nyidam ya loe?" tanya Lina iseng.

Tasha melotot.

"Enak aja, dari dulu gue emang ngefans sama mangga muda" ujar Tasha sambil tetap memandangi mangga muda itu dengan tatapan memuja.

BACKSTREET !!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang