Chapter 29

245K 11.9K 136
                                    

Jam Pulang

Tasha dan Dinda berjalan melewati koridor demi koridor sambil ngobrol dan bercanda.

"Ciee. Yang tadi disamperin trus berduaan" goda Dinda.

Tasha terkekeh dan tersenyum sumringah.

'DRRRT'

Tiba-tiba dia mendapat pesan masuk di handponenya.

'Dari iio'

Iio: Cha, kamu ke halte kedua yang jauh dari sekolah dulu aja sama Dinda. Bilang ke Dinda minta temenin. Nanti aku samperin.

Tasha membalas.

Chacha: siap komandan 💪🏃

Dinda yang mengetahui Tasha mendapat pesan pun mengerutkan kening.

"Dari siapa? Dia?"

Tasha mengangguk.

"Eh, ikut gue yuukk. Nungguin dia di Halte kedua yang dekat taman ituloh. Temenin" rajuk Tasha ke Dinda.

Dinda mengangguk lalu tiba-tiba menepuk dahinya.

"Ogeb, gue lupa. Nyokap gue nyuruh gue beli bahan-bahan bikin kue. Mumpung dia nggak sibuk katanya. Dan kalo ke sorean ntar gue diomelin. Gimana doong" terang Dinda.

Tasha  cemberut.

"Yaah. Sebentar doang, iio nggak lama kok" rajuk Tasha.

Dinda menghela nafas lalu tersenyum.

"Iyaudah deh. Ayo. Tapi kalo kelamaan gue tinggal ya" ujar Dinda.

Tasha merengut dan terpaksa mengangguk.

Untung saja hari ini Dinda bawa motor matic kesayangannya bukan mobil jadi tidak perlu bolak balik ke parkiran lagi.

Saat di parkiran mereka bertemu Lina dan Dion yang berjalan bersama sembari bercanda.

Seketika sebuah ide muncul, Dinda dan Tasha pun menggoda mereka.

"CIIIEEEE. Suit suittt"

Mereka berdua akhirnya menoleh ke arah sumber suara dan memasang ekspresi heran.

"Ngapain loe berdua, suat suit" ujar Lina heran.

Dinda mendengus dan mengejek.

"Halaah. Gaya bilang gitu padahal kesengsem sama Dion"

Lina menghapiri Dinda dan memukul lengannya.

"Jangan aneh-aneh deh"

Dion? Ya, sedari tadi Dion memandangi Tasha dan tersenyum.

Tasha berusaha cuek dan mengacuhkan hal itu tapi lama-lama risih juga hingga akhirnya ia menyapa Kakak dari pujaan hatinya itu.

"Hai kak" Sapa Tasha ramah.

Dion mengedipkan mata dan tersenyum.

"Hai juga Natasha"

Tak berapa lama, Dion melihat jam di tangannya kemudian pamit.

"Eh, gue pamit dulu ya girls. Bye" ujar Dion kemudian mengedipkan sebelah mata ke Tasha diam-diam.

Tasha hanya diam dan melihat Dion yang pergi menuju motornya yang terparkir.

"Ciee. Lina.. gue tahu loe sebenernya suka kan sama Dion. Ya kan. Ya kan" Seru Dinda kemudian menaik naikkan alis.

Lina bersemu merah.

Tasha yang melihatnya tersenyum.

"Lin, perjuangin perasaan loe. Tolong" ucap Tasha.

----

BACKSTREET !!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang