Chapter 49

269K 12.2K 385
                                    

"Aarrrghhh!!" teriak Dion kesakitan.

Hidung Dion semakin berdarah dan terengah-engah sesekali mengaduh kesakitan.

Orang itu akhirnya melepas helm miliknya dan maskernya.

Dion memucat kaget melihat siapa sebenarnya orang itu.

Devan.

Dia Devan adiknya.

Itukah kenapa dia merasa tidak asing dengan pukulan mematikannya?

"Devan?!"

Devan menatap Dion dengan tatapan dinginnya.

"Ke.. Kenapa.. Ada apa?!" Tanya Dion Lagi  dan menahan rasa sakit di kakinya.

Devan tetap diam.

Tatapan matanya menatap Dion dengan terluka. Rahangnya mengeras menahan emosi yang tengah melambung.

Namun dia tetap diam.

Devan seperti inilah yang kebanyakan mereka merasa takut padanya.

Setelah lama Dion menunggu jawaban dari Devan akhirnya adiknya itu menjawab pertanyaanya tadi dengan sangat dingin.

"Kenapa kakak ganggu dia lagi?" Tanya Devan dingin dan terluka.

Dion tersentak.

Ia pun kini akhirnya mengerti ada apa dengan adiknya kini.

"Apa sebenarnya tujuan kakak?!" Bisik Devan geram.

Dion masih terdiam ia gugup, tidak menyangka akan terbongkar secepat ini.

Devan mendengus.

"Jawab kak, atau kakak suka melihatnya sedih dan memfitnahnya seperti itu?" Tanya Devan lagi.

Dion masih diam.

Devan memejamkan matanya frustasi.

"Kakak masih suka dengannya sampai sekarang kan? Aku tidak masalah dengan itu tapi aku juga  ingin meminta maaf karena kakak menyukai orang yang salah"

Jeda sejenak.

"Dia milikku kak. Tolong jangan ganggu dia" bisik Devan.

Dion kini kehilangan kata-kata.

"Jika kakak menggangunya lagi. Kakak akan berhadapan denganku. Lebih dari ini" ujar Devan singkat kemudian berlalu pergi meninggalkan Dion yang diam terpaku.

---

Chika berjalan menuju UKS untuk memenuhi panggilan dari Pak Bagas.

Tak lama, Chika sudah sampai di depan pintu UKS yang tertutup rapat itu.

Chika berkerut kening.

"Kenapa sepi yah?" gumamnya pelan.

Chika pun membuka pintu.

Dilihatnya keadaan ruangan UKS yang ternyata kosong.

Chika masuk ke dalam dan melihat sekeliling

Tetap kosong.

"Anjrit gue dibegoin" serunya.

Tapi tiba-tiba tangannya diseret dan ia pun dibekap.

Pusing langsung melanda dirinya.

Gelap pun menyerangnya.

'Brug'

Chika  terkulai lemas.

---

Chika membuka matanya perlahan.

Pusing masih terasa.

BACKSTREET !!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang