Chapter 47

263K 12.2K 207
                                    

Dalam tidurnya, Tasha berkerut kening  bahkan ia masih memejamkan matanya walaupun sebenarnya sudah bangun.

Hidungnya kembang kempis.

'Wanginya iio'

Tasha yang seakan sadar spontan membuka kedua matanya.
 

Dan benar saja, kini wajah tampan Devan sudah berada dekat dengan wajahnya hanya berjarak 5 cm mungkin.

Tasha terpukau menatap kedua mata teduh sekaligus tajam milik Devan yang menatapnya dalam.

Karena terlalu dekat akhirnya Tasha juga bisa merasakan hembusan nafas Devan yang berharumkan daun mint.

"Hai" bisik Devan dengan senyum mematikan miliknya.

'Oh Tuhan, Akhirnya kau mendengar doaku' batin Tasha.

Tasha mulai merasakan ia akan menangis. Salah satunya karena rindu pada orang ini. Sangat merindukannya.

Tasha sudah tidak tahan lagi akhirnya tangisnya meledak dan secara spontan memeluk Devan erat.

Hikz. Terima kasih, Aku rindu kamu. Aku butuh kamu.

---

"Whaat?!!"

Dinda, Diko, dan Lina membulatkan matanya kaget ketika mendengar segala cerita dari Arga tentang kebusukan Chika.

"Gila, itu anak. Herannya kenapa Dion bisa ikutan coba?!" geram Dinda.

Sedangkan Lina masih shock dan beberapa menit terakhir ia hanya terdiam.

"Kayaknya kita harus bertindak cepat" usul Arga yang mendapat anggukan setuju dari Diko.

"Tindakan mereka sudah melampaui batas, mereka bisa dipenjara atas tuduhan pencemaran nama baik" sahut Diko.

Dinda mendengus.

"Gue ikhlasnya Chika aja yang dipenjara" celetuk Dinda.

Arga terdiam.

Dinda menyipitkan matanya curiga.
"Kenapa diem?"

Arga menghela nafas lalu menggeleng.

"Oh iya, tadi gue sempet denger kalo Dion itu kakaknya Devan. Itu emang bener?" Tanya Arga mengalihkan topik.

Dinda tersentak, ia tiba-tiba teringat akan Devan.

"Mampus, bisa bahaya kalau Devan tahu" gumam Dinda pelan.

Arga mengerutkan kening.

"Bahaya kenapa?" tanya Arga kebingungan.

Dinda tersentak dan gugup.

Arga semakin menyipitkan matanya curiga.

"Loe nyembunyiin sesuatu kan?" selidik Arga.

Dinda lunglai ia dengan terpaksa menjawab kecurigaan Arga.

"Sebenernya, akan bahaya kalau Devan sampai tahu kelakuan Dion kali ini karena dulu pernah terjadi konflik panas antara mereka karena Tasha" terang Dinda.

Arga semakin heran.

"Dulu Dion pernah babak belur cuman gara-gara dipukul Devan yang ngamuk. Serem kan? Nggak nyangka kan? Sama. Dulu itu masalahnya karena Dion naksir dan deketin Tasha bahkan ngasih bunga segala " sahutnya lagi.

Arga berkerut kening bingung.

"Terus apa salahnya Dion deketin Tasha?" ujar Arga.

Dinda menghela nafas.

BACKSTREET !!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang