0.7

71 19 3
                                    

V I V I

Duh, aku panik. Kenapa mereka tak pulang-pulang?

Dari tadi malam mereka tak kembali. Bahkan tadi pagi mereka tak pulang juga palingan untuk sekolah. Atau beristirahat kalau sangat kecapean. Ini tidak.

"I'm home." teriak Crys ketika sampai di rumah.

Bahkan Crys sudah pulang sekolah pun mereka belum menampakkan lobang hidung nya.

"Crys, di sekolah tadi apakah kau melihat mereka berlima?" tanya ku kepada Crys yang sedang nonton tv di ruang tengah.

"Tidak. Kawan-kawan nya pun juga tak ada." kata Crys santai.

Hah? Kemana mereka? Apa aku harus ke rumah Zayn? Iya.

Tanpa basa-basi lagi aku langsung keluar rumah dan menjalankan mobil ku menuju rumah Zayn.

Aku tahu semua kawan se geng mereka dengan alamat rumah, biodata, bahkan nama nenek kakek nya pun aku tahu.

Lagipun kawan nya hanya 9. Cowok semua lagi.

***

Ting Nong

A U T H O R

Lah bunyi bel? Batin mereka semua.

"Itu mungkin pasti Mami atau Gak Dady. Habislah kita." kata Lia panik.

"Iya gimana ni? Aku gak mau bukain pintu. Zayn kau yang punya rumah kau yang buka sana hus hus." kata Ana ikut panik lalu mengusir Zayn ke depan sana.

"Kok aku sih? Lou kawanin aku dong. Aku takut." kata Zayn merengek minta pertolongan Louis.

"Iya iya ayo." kata Louis mulai kesal. Ambil Snickers.

"Eh Mami. Ada apa Mi? Mau jemput Mereka berlima ya?" tanya Zayn ketika sampai di pintu depan dan membuka nya.

Momy Vivi yang menyuruh mereka semua memanggil nya Mami.

"Iya. Kok Zayn tahu?" tanya Mami balik.

"Karena mereka masih ada disini." jawab Zayn cengengesan sambil terus tersenyum menampakkan gigi nya.

"Ooh begitu. Kalian tadi gak sekolah ya?" tanya Mami lagi.

"Iya karena telat bangun. Tadi Lana bangun deluan jam 10 pagi trus baru kami yang bangun karena dia teriak-teriak karena terlambat bangun." jelas Zayn jujur kepada Mami tapi Zayn tak menceritakan kalau mereka semua bolos.

"Ooh begitu. Boleh Mami masuk?" izin Mami kepada Zayn.

"Oh ayok. Silahkan masuk Mami." Zayn mempersilahkan lalu menutup pintu.

Fiiuuuhh - Zayn.

***

A U T H O R

'Mampus lah kita' batin mereka berlima melihat Mami nya datang.

"Gimana nih?" tanya Ara panik.

"Ini bukan salah ku cop. Salah kau Lan. Ini ide kau." kata Lia mulai menuduh sambil nunjuk lobang idung nya.

"Hah? Kok aku? Coba kalian pikir, kalau kita tetap datang ke sekolah kita bakalan telat juga karena kita memang telat. Makanya aku ngusulin untuk bolos. Lagian hari ini kita free di sekolah. Masa kalian lupa?" kata Lana panjang lebar.




"Oiya ya. Kan hari ini semua guru rapat. So, tak masalah." kata Ana tenang.

"Ngapain kalian disini?" tanya Mami kepada mereka.

"Kami terlambat bangun Mom. Seperti biasa." kata Lia sambil nyengir kayak kudanil.

'Awas aja kalo sampai si culun iu ngomong yang enggak-enggak. Kita penggal kepala nya.' kata mereka bersama dengan suara kecil.

"Oh jadi karena kalian alasan telat bangun kalian gak pulang ke rumah dan bolos sekolah gitu?" teriak Mami mulai emosi.

"Ampun Mi. Ini bukan salah ku. Ini salah dia." kata Rose nunjuk lobang idung nya Lana lagi.

"Maaf kan aku Mi. Aku bingung harus apa. Maaf." kata Alana mulai menangis. Lalu mereka berlima pun menangis karena mereka tak bisa dibentak.

Namanya juga anak Mami. Hadeh.

"Ayo sekarang keluar. Pulang Cepat." kata Mami lalu diikuti dengan mereka mulai keluar dari rumah Zayn dengan telinga brubah menjadi ungu karena di jewer Mami Vivi.

Setelah mereka keluar harry pun membuka suara.

"Aku kasihan melihat mereka serius." kata Harry iba.

"Aku juga. Tapi mereka sudah jahat ke Crys tadi malam. So, inilah balasan nya." kata Liam mengoreksi.

"Crys memang pantas mendapatkan bullyan dari mereka karena gara Crys mereka selama tujuh tahun belakangan ini tak pernah tersenyum sedikit pun. Tapi setelah Crys ditemukan mereka bisa merasakan apa itu bahagia." terang Harry kepada mereka.

"Kau tahu dari mana? Emang ada apa sebenarnya ini?" tanya Ashton penasaran diikuti semua nya mendekat ke harry duduk.

"Hah. Aku tahu itu dari Lana karena setiap dia murung aku selalu memaksanya untuk cerita. Aku akan memberi tahu kalian. Tapi janji untuk diam ya?" kata harry.

"Oke." kata mereka bersama.

Lalu harry mulai menceritakan semua nya dari awal sampai akhir kepada mereka.

***







Same Old Story Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang