3.3

34 12 4
                                    

A U T H O R


Hari ini adalah hari minggu. Hari libur seluruh penghuni di bumi ini.

Tidak juga. Ada yang masih bekerja seperti pelayan, dan lain nya.

Dan hari ini Ara Alana Ana Dan Lia berencana membuat Rose baikan lagi dengan Thomas.

Mereka telah mendengar curahan hati si Rose. Kata nya dia tak mencintai Thomas. Tapi Thomas selalu pergi bersama cewek atau membawa cewek itu ke rumah nya dan itu membuat Rose kesal.

Sudah ditebak kalau Rose itu sebenarnya sudah mulai mencintai Thomas.

Jadi rencana mereka adalah pergi ke taman untuk mengajak mereka berdua baikan.

Taman adalah tempat yang paling tenang. Kalau ada masalah pasti orang-orang akan memilih pergi ke taman untuk menjernihkan pikiran.

Begitu pula dengan mereka. Mereka ingin masalah Rose dengan Thomas bisa diselesaikan dengan baik-baik di taman.

Ara dengan Ana yang bertugas membawa Rose. Sedangkan Alana dengan Lia bertugas membawa kakak ipar nya.

"Rose"

"Ya Ara?"

"Ke taman yok bersama Ana."

"Bagaimana dengan bodyguard nya?"

"Tenang. Aku sudah bilang kalau kita ke taman di sekitar rumah. Dan dia setuju untuk tak mengikuti kita kali ini. Oh ayolah."

"Alana dengan Lia?"

"Dia masih tidur. Biasa hibernasi."

"Ooh ayok."

Di tempat yang lain. Di kamar para ketiga cowok tersebut. Alana dengan Lia berusaha sebisa nya memaksa kakak ipar untuk ikut.

"Kak. Oh kak. Kakak ipar."

"Kakak ipar?"

"Maksudnya calon kakak ipar. Tapi tak lama lagi kalian kan menikah jadi kami membiasakan diri memanggil mu dengan kakak ipar. Hehe."

"Hh. Terserah. Mau apa kalian kesini?"

"Ke taman yok."

"Bertiga aja?"

"Iya. Kalau mau ngajak mereka berdua juga boleh."

"Aku ikut Thom. Aku mau belik es krim" kata Steve.

"Aku tak bisa. Lain kali ya?"

"Kenapa?"

"Aku ada janjian dengan cewek ku."

"Apa? Pacar? Kalau Mami Dedi tahu bisa habis kau kakak ipar."

"Aku tak peduli. Rose aja dulu berpacaran. Masa aku tidak?"

"Itu kan sudah lama. Lagi pula para lelaki itu yang menembak Rose bukan Rose yang menembak mereka. Sedang kan kau. Kau yang menembak mereka. Lagi pun itu kan sudah lama sekali. Waktu kelas satu Junior High. Huh"

"Terserah. Aku tetap tak mau ikut kalian."

"Oh ayolah. Kau kan yang paling tua. Dan Mami mempercayai mu untuk menjaga kami. Kalau kami hilang dibunuh gimana?"

"Lain kali ya?"

"Pergi aja lah Thom. Ingat Amanah." kini Aaron buka suara.

"Huh, ayo. Cepat lah."

"Yeyy."

***

Ketika sampai di taman mereka secara sengaja bertemu lalu

Alana dengan Lia langsung pergi begitu saja.

Sekarang tinggal lah Ara Ana Aaron Steve dan pasangan itu.

Ara memberi kan tatapan ayo–kita–pergi–tinggalkan–mereka–berdua–disini–nanti–aku–beri–tahu–kalau–kita–sudah–menjauh–dari–mereka.

"Ehm Thom aku dengan Aaron mau beli es krim sesuai janji ku tadi di rumah. Bye." kata Steve lalu berlalu pergi.

Ternyata Ara dengan Ana sudah pergi duluan ketika Steve sedang bicara tadi.

Dasar kakak adik sama saja. Suka menghilang.

Sekarang tinggal lah mereka berdua.

Ara and the geng berada di belakang mereka berdua sekarang. Tepat nya di balik semak-semak.

Mereka berdua benar-benar tak tahu dan tak mengerti kenapa bisa bertemu seperti ini. Maksudnya, ini seperti direncanakan.

"Rose."

Tak ada jawaban.

"Apa kau masih marah?"

"Siapa yang marah? Aku tak berhak melarang mu untuk dekat dengan perempuan mana pun."

"Kau cemburu."

"Tidak. Siapa yang bilang?"

"Tak ada. Tapi sifat mu itulah yang mengatakan kalau kau cemburu Rose."

"Kau juga cemburu."

"Iya memang. Aku memang cemburu kau punya pacar lebih tampan dari ku."

"Lalu?"

"Jujurlah Rose. Belajar jujur kepada diri sendiri."

"Ya ya. Aku mulai mencintai mu. Ana pernah bilang tentang karma dan sekarang sudah terjadi."

"Aku juga mencintai mu."

"Terus sekarang apa?" tanya Rose.

"Will you be mine?"

"Don't ask it. You know it."

Lalu mereka berdua berciuman. Thomas yang memulai nya. (Bayangkan Aja dicium Thomas Kuc)

***

Astaga. Aku benci dan cinta chapter ini di waktu yang sama.

Aku tak habis pikir. Rose ciuman dengan Thomas.

Bayangin aja Thomas Kuc. Ugh. Aku muak.




Same Old Story Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang