A U T H O R
"Aku merasa kasihan melihat nya, ya kan?" tanya Ara kepada saudara nya. Sekarang, mereka sedang berkumpul di kamar nya si Rose di hari Minggu yang cerah nan dingin ini.
Mereka berkumpul di kamar Rose untuk membicarakan soal Crystal yang masih patah hati. Mereka memilih di kamar Rose agar Crystal tak bisa menguping mereka. Karena mereka tahu kalau Crystal suka menguping pembicaraan orang lain.
"Aku juga. Aku merasa kasihan melihat Crys yang ditinggal pergi oleh Chris. Tapi seperti yang kalian tahu, kalian pasti sudah tahu bahwa Chris telah putus dengan pacar nya yang cantik jelita itu." sahut Rose.
"Itu kesempatan bagus untuk Crystal. Aku tahu apa yang akan kita lakukan," sambung Ana.
***
Sekarang, mereka berlima plus Crystal dan Christian sedang berada di mall untuk belanja,—ralat Yang belanja hanya mereka berlima. Mereka meninggalkan mereka berdua supaya mereka bisa dekat. Itulah rencana mereka.
"Hahah. Lihat lah kelakuan saudara mu yang rakus belanja itu." kata Chris memulai perbincangan diantara nya dengan Crystal.
"Hehe. Mereka memang seperti itu sikap nya. Tak bisa diubah. Mungkin turunan dari Mami yang dulu juga rajin belanja. Sedangkan, aku turunan Dady yang sangat malas untuk hal seperti ini." balas Crys lalu terkekeh setelah nya.
"Kau tak belanja?"
"Tidak perlu. Aku tak tertarik sama sekali."
"Ayolah ku mohon biar kutraktir."
"Aku tak pandai memilih."
"Biar aku yang pilihkan."
"Ya sudah deh kalau begitu."
***
Setelah selesai belanja mereka memutuskan untuk makan di restoran sekitaran mall.
Setelah sampai di restoran. Mereka berlima memilih kursi yang berjumlah lima sehingga Crystal dan Chris terpaksa memilih kursi yang isi nya untuk dua orang.
"Aduuuh capek nya." seru Lia kecapean membawa barang belanjaan yang banyak.
"Iya betul. Pegal-pegal nih badan aku." sambung Al.
"Eh lihat deh mereka berdua. So Sweet ya. Kita dengarin yuk apa yang mereka bicarakan." kata Ara lalu mereka semua mulai menguping. Jarak meja mereka hanya selangkah. Di sebelah kanan mereka adalah meja Crystal dan Chris jadi mereka tak perlu kesusahan untuk menguping.
"Eh, Chris. Kabar nya kau putus ya dengan Runa." kata Crystal memulai.
"Iya. Tahu dari mana? Aku kan bukan anak eksis. Kok bisa tahu? Stalker ya?" goda Chris dan itu membuat pipi Crystal memerah merona karena malu.
"Hahah. Gak usah malu kayak gitu. Biasa aja kali. Iya aku putus dengan nya."
"Kenapa? Kok bisa?"
"Sudahlah tak penting. Eh, btw kamu cantik deh hari ini." ya iyalah cantik. Tadi Crys di make over habis-habisan oleh kakak-kakak nya.
"Serius? Makasih. Ini hasil karya mereka. Awal nya aku menolak. Tapi mereka memaksa akhirnya aku mengalah deh."
"Kalau perlu setiap hari aja kau di make over sama mereka biar kau bisa cantik terus kayak gini."
"Hahah bisa aja."
Setelah selesai makan Chris langsung bertanya dengan pasti dan yakin, "Crys, kau mau tidak bersama ku?"
"Eh?"
"Aku tahu jawaban mu Sayang."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Same Old Story Of Us
Teen FictionSequel To Our Past Deja Vu? Nah! So? Same Old Story Of Us! Not Really Same, cause they're such a freak! - Mom and Dad [Kisah Fantasy Keluarga WITA] copyright © 2016 by alana amazing cover by aliffia