(Sorry kalo gaje ya.)
-lin_levich--=--=--=--=--=--=--=--=--=--=--=--=--=
Aku mengedarkan pandangan keseluruh penjuru Alun alun kota yang benar benar ramai, tersenyum sendiri seperti orang gila. Kami baru saja sampai beberapa menit yang lalu."An kalau udah selesai nanti telpon bapak, ya." Katanya lalu masuk kemobil, dan menghidupkan lagu dangdut kesukaannya. Aku mengangguk singkat dan berjalan menuju stan makanan yang tersebar di seluru penjuru, sesekali berpaspasan dengan Closplayer . Bukannya aku gak mau ajak pak kawa ikut jalan jalan karna badannya dekil plus kayak tuyul item, tapi kalau pak Kawa ikut nanti dia banyak nanya hal yang gak jelas dan bisa bisa aku meledak.
Aku membeli banyak makanan seperti, yakisoba, takoyaki, es serut, dan banyak lagi. Lalu langsung menyambar bangku taman dan mulai melahap makanan yang kubeli tadi. Walaupun di pesta tadi banyak makanan tapi aku gak selera karna bosan, dan juga jijik dengan pasangan baru yang mesra mesraan gk jelas. Tiba tiba hpku berbunyi.
"An, kamu dimana?, tadi Tuan Mami kamu telepon bapak nanya kamu dimana. Jadi bapak bilang kamu di Alun alun dan Tuan Mami mau kamu ke taman sekarang, katanya ada urusan penting" kata orang yang ada disebrang sana, aku yakin wajahnya pucat karna ditelpon Mami.
Aku mendecah sebal dan mengangkut makananku lalu berjalan kearah mobil. Sesampai disana kami langsung masuk dan tancap gas tanpa basa basi, karna kalau kelamaan Mami bakalan marah lagi.
Sesampai di taman aku mencari MamiDedi. Mereka masih bicara dengan om Jacob dan Istrinya, disana juga ada AyahBunda. Aku berjalan kearah mereka, sesekali melirik kearah orang orang gila. Si Nath tampak senang sambil jingkrak jingkrak, sepertinya lagi telponan dengan si Niall. Bang Heri juga udah datang, dan si Al teriak teriak gk jelas. Si Rose masih mesra mesraan dengan Martin. Eh, tunggu si Beast lagi liatin merekab dengan wajah cemburu. Aku lalu memalingkan wajah ku kearah kue pernikahan, berharap belum habis. Sedangkan disebelah kue pernikahan yang manis itu kak Ara dan si Calum lagi sibuk selfie gak jelas.
"Apa mam" tanya ku malas. Mam menatapku tajam sepertinya dia ingin aku mengganti bajuku dengan gaun tadi, aku hanya mengangkat bahu tidak peduli.
"Lain kali, jangan kabur lagi ya" bisik Mami tajam sepertinya dia marah "dan juga jangan ganti baju dan gaunmu yang tadi jangan diletakkan sembarangan nanti rusak" ceramahnya, lalu menarik tas yang berisi gaunku dan memberikannya kepada bang YUDI, pembantu kami.
"Ana-ana duduk disini" kata istrinya om Jacob senang. Sepertinya mereka merencanakan sesuatu, tapi aku tidak terlalu peduli dan langsung menyambar kursi itu.
"Ada apa tante?" Tanya ku dengan tampang semanis manisnya, padahal dalam hati aku mengutuk mereka karna mengganggu kesenaganku.
"Gak ada apa apa kok." Jawabnya sambil tersenyum manis. Aku merinding melihatnya "tante mau minta bantuan sama kamu, boleh gak?" Tanyanya dengan tampang sok polos yang bikin orang pada muntah. Aku pun mengangguk kecil.
"Kamu lihat kan anak tante si Liu." Katanya sambil menunjuk anaknya yang duduk agak jauh dari kami, aku mengangguk lagi, " dia lagi sendirian si Julian, pelayannya lagi pergi ngambil tas tante di mobil, jadi bisakan Ana nemenin dia bentar?, tante liat kamu dari tadi sendirian aja. Jadi lebih bagus kamu ngobrol aja dengan Liu" katanya kepadaku, perkataannya menurutku seperti sedang mempromosikan barang kepadaku.
Dan juga si tante ini jelas kali bohongnya, buktinya si Tuan pelayan sedang bersembunyi di semak semak.
Aku menatap Dedi, meminta perlindungan darinya. Aku malas harus berbicara dengan orang baru, tapi dedi malah memalingkan muka kepadaku. Dan tiba tiba saja bunda Bora mendorongku dan mengedipkan sebelah matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Same Old Story Of Us
Teen FictionSequel To Our Past Deja Vu? Nah! So? Same Old Story Of Us! Not Really Same, cause they're such a freak! - Mom and Dad [Kisah Fantasy Keluarga WITA] copyright © 2016 by alana amazing cover by aliffia