3.4

44 12 4
                                    


A U T H O R

Seperti biasa. Pada senin pagi semua murid datang ke sekolah tentu saja untuk belajar. Ada yang keinginan dari hati dan ada pula yang karena paksaan orang tua.

***

Ketika waktu istirahat telah dimulai semua murid langsung berhambur keluar kelas untuk ke kantin, perpustakaan, atau taman.

Siang ini Ana berjalan sendiri ke Kantin. Sebelum itu Ana pergi ke loker nya dulu untuk mengambil beberapa buku.

"An." suara yang Ana rindukan dan Ana benci di waktu yang sama terdengar di telinga nya.

Tak ada jawaban dari Ana.

Ana langsung Cepat-Cepat menutup loker dan mengunci nya lalu hendak pergi dari hadapan bintang tapi Ana kalah cepat.

Tangan Bintang sudah Duluan mencegat lengan Ana.

"Lepas gak?"

"Enggak. Sampai kamu membiarkan aku menjelaskan semua nya."

Ana yang awal nya memberontak langsung diam memberi kesempatan untuk Bintang menjelaskan semua nya.

"Waktu itu aku sebenarnya sedang berjalan sendirian menuju loker. Sampai tiba-tiba saja si Laura datang mengikuti ku. Jadi aku membiarkan nya saja. Lalu kami mulai bercerita normal. Sampai di dekat loker dia tiba-tiba saja menciumku ketika aku mau melepasnya dia malah memperkuat nya. Aku tak tahu harus apa. Aku bingung. Berbagai cara aku mencoba untuk melepaskan nya sampai Akhirnya kau datang dan memarahi ku. Setelah itu dia mengatakan "biarkan saja dia pergi sayang. Aku masih setia kepada mu. Aku mencintai mu." setelah dia mengatakan itu aku langsung menampar nya lalu pergi ke kelas. Tak jadi pergi ke loker,––"

"Terserah kau mau percaya atau tidak yang penting sekarang kau sudah tahu yang sebenarnya. Dan aku sungguh-sungguh mencintai mu."

"Aku mempercayai mu."

***

Maafkan Aku Rose Ana. Ini bukan salah ku membuat chapter beginian. Aku ngikutin alur. Ugh.










Same Old Story Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang