A U T H O R
Setelah sekian lama Harry Niall dan Calum mencoba mengambil lagi hati Ara Alana Dan Nathalie yang telah beku Akhirnya mereka berhasil juga. Tapi Ara, dia masih tak tahu apa yang dia rasakan sekarang tapi dia tetap menerima ajakan Calum yang selalu mengajaknya kencan itu. Tapi tetap, Dia belum bisa memaafkan Calum.
Sekarang, mereka seperti biasa makan siang di kantin sekolah bersama. Beda nya kali ini Calum duduk di samping Ara, Harry duduk di samping Alana, Niall duduk di samping Lia. Itu adalah keinginan tiga cowok tersebut. Yang lain nya hanya bisa menggelengkan kepala melihat nya. Dan kawan-kawan nya yang lain setuju kalau mereka bersama.
"Al"
"Ya?"
"Nanti malam pakai baju yang indah ya. Akan ku jemput kau jam 8 malam, oke?" kata Harry sambil mengedipkan sebelah mata nya.
"Untuk apa?"
"Jangan banyak tanya. Makan saja makanan mu itu."
"Hm Baiklah."
"Bek"
"Apa Bong?"
"Bong? Apa itu?"
"Bong adalah bongsor. Bongsor adalah perut bongsor."
"Ih kamu ngegemesin deh." setelag itu Niall mencubiti kedua pipi Lia.
"Aw aw. Hentikan. Ada apa kau memanggilku?"
"Nanti pulang sekolah ke taman hiburan lagi yok?"
"Ayok."
"Ara"
"Iya?"
"Nanti aku mau mengajak mu ke taman, apakah kau mau ikut?"
"Boleh."
***
Setelah pulang sekolah Nathalie dan Niall pergi ke taman hiburan untuk bersenang-senang. Tapi itu memiliki rencana tersendiri tanpa Nathalie sadari.
Setelah sampai Niall menyuruh untuk duduk dulu di kursi taman untuk menikmati pemandangan dan untuk menghirup udara segar terlebih dahulu baru pergi bermain.
"Nath"
"Hm?"
"Apakah kau sudah memaafkan ku?"
"Mungkin?"
"Hah, kau tahu kencan favorit aku itu adalah bersenang-senang di taman hiburan seperti saat ini. Tanda nya ini adalah kencan favorit ku bersama mu Nathalie Sayang. Will you be Mine?" kata Niall lalu meraih tangan Lia dan mulai mencium punggung tangan nya.
"Kalau kau tak mau atau tak suka juga tak apa." lanjut Niall lalu tersenyum pahit.
"Aa... aak.. aku–" Lia yang tak bisa melanjutkan kata-kata nya hanya bisa menangis bahagia lalu mencium Niall. Niall awal nya sempat kaget tapi dia tetap membalas ciuman Nathalie dan beranggapan ciuman tadi adalah bentuk balasan 'Ya' yang tak dapat dikatakan dengan kata-kata.
Setelah berciuman yang cukup lama Niall mengajak Lia untuk bermain dan dibalas anggukan semangat dari Lia.
***
"Dah kita sampai Ara." kata Calum senang lalu menghirup udara taman yang kelewat segar dengan berdiri sambil merentangkan tangan nya. Ara yang melihat itu hanya bisa terkekeh pelan.
"Kenapa kau mengajak ku kesini?" tanya Ara to the point.
"Kemana gitar ku tadi? Ah ini dia. Aku membuat kan lagu special untuk mu Ara."
Lalu Calum mulai memainkan gitar nya dan bernyanyi dengan suara nya yang kelewat merdu itu,
taking every breath away
with all of the mistakes i've madeAra ingat dengan kesalahan si Calum.
from all the letters that i've saved
this is everything i didn't sayAra ingat Calum pernah bahkan sering meletakkan surat di loker nya.
i wish i could've made you stay
and i'm the only one to blame
i know that it's a little too late
this is everything i didn't sayLalu berakhir lah lagu yang dibawakan oleh Calum tadi.
"Kau belum telat Cal. Kau bisa membuat ku bertahan." ucap Ara lalu tersenyum.
"Apa maksud mu?"
"Aku tahu kalau kau pasti mengerti apa maksud ku.
"Thank You. I love you. And i won't let you go." ucap Calum lalu mencium puncak kepala nya Ara.
***
"Mau kemana kau malam-malam begini udah rapi?" tanya Lia menginterogasi kepada Alana.
"Sama seperti apa yang kalian lakukan tadi tapi Harry kepingin yang berbeda. Bye bye." ucap Al kelewat girang. Sebenarnya, dia juga tak mengerti kenapa dia bisa kelewat senang seperti ini.
"Are U Ready My Prince?" tanya Harry sambil menyindir.
"I'm ready My Beautiful Princess." setelah itu Alana menyeringai. Harry hanya diam karena kalah dari Al.
Lalu mereka menuju tempat yang harry rencanakan tadi.
Harry benar-benar membawa nya ke restoran mewah. Tapi ini di pinggir pantai. Waw.
"Waw. Ini indah. Lumayan lah." kata Al sok cuek.
"Kalau kau sangat senang bilang saja." ejek Harry.
Setelah selesai memesan makanan Harry pun memulai perbincangan, "Ehm, maafkan aku." sambil mengelus tangan kanan Al yang dia letak diatas meja. Sekarang dia menyesal telah meninggalkan tangan nya di atas meja. Ugh.
"Maafkan aku. Aku tahu aku telah mengucapkan itu beribu kali bahkan sampai membuat mu bosan. Tapi aku meminta maaf sekali lagi. Will you be my girlfriend?"
"Hm mm hm mm." Al berpura-pura sedang berpikir dengan meletakkan tangan nya di dagu nya sambil mengelus ngelus nya.
"Aku tahu kau tak benar-benar berfikir." kata Harry mulai bosan dengan jawaban Al yang lama sekali.
"Ku kira kau tahu apa jawaban nya." kata Al lalu menyeringai.
"Seriously?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Same Old Story Of Us
Teen FictionSequel To Our Past Deja Vu? Nah! So? Same Old Story Of Us! Not Really Same, cause they're such a freak! - Mom and Dad [Kisah Fantasy Keluarga WITA] copyright © 2016 by alana amazing cover by aliffia