1.9

44 14 5
                                    

A U T H O R

Setelah makan di Restaurant Ayam Penyet tadi mereka memutuskan untuk langsung pulang ke rumah.

Tiba-tiba lampu di pinggir jalan berubah menjadi merah dan itu berarti semua kendaraan beroda dua atau empat atau lebih seperti bus harus berhenti sesaat.

Tiba-tiba, datang Om-Om koran. Satu orang ya yang datang bukan dua.

Om itu berdiri di samping mobil Rose ingin menjual Koran nya kepada penghuni yang ada di dalam mobil Rose.

Lia yang jahil pun membuat baper Om tersebut dengan membuat bentuk love dengan jari nya.

Lalu, Oom itu terdiam seperti memikat. Kayak, memiliki perasaan setelah melihat Lia membuat bentuk love lalu meng-kissbye Oom itu.

"We Li, apa yang kau lakukan hah?" tanya Al penasaran.

"Tak ada. Hanya mengerjai tukang koran itu." jawab Lia lalu ketawa.

"Woy, kaca mobil ni nampak dari luar lho. Ayoklah kau mampus." Ucap Al lagi.

"Ha? Serius lah? Aku biasa nya kayak gitu juga setiap aku naik mobil aku sendiri. Mobil aku kaca nya hitam." kata Lia panik.

"Iya. Ini sebenarnya juga hitam kaca nya tapi bisa dilihat juga dari luar kalau cuaca nya cerah kayak gini." jawab Al penuh keyakinan.

"Hahahahahah. Ayoklah kau eng. (Eng adalah aeng. Aeng adalah nama panggilan dari Mamy nya. Kayak kesayangan gitu)" Ucap Ana lalu diikuti tawaan semua nya.

"Ayoklah kau. Dia nengoin ke kau terus Lho." kini Ara yang membuka suara.

"Mampus kau Neng." sambung Rose.

"Biarin." kata Lia tenang lalu tetap mengerjai Oom itu.

Oom itu tampang nya hitam tak kelihatan mana mata, hidung, mulut. Terus tak terlalu tinggi. Pakai baju dilapisi jaket hitam. Rambut nya bukan botak bukan banyak tapi ya begitulah. Pakai Celana hitam. Di tangan kanan nya terdapat setumpuk koran.

Lalu lampu berubah menjadi hijau. Terakhir Lia meng-kissbye nya lagi.

Dan apa reaksi Oom itu?

Oom itu membalas kiss bye an nya si Lia dengan melambaikan tangan nya dengan terus melihati Mobil Rose yang mulai menjauhi Oom itu lalu menghilang dari pandangan nya.

Semua yang ada di dalam mobil ketawa cekikikan menyaksikan apa yang dilakukan Oom itu.

Selama perjalanan menuju rumah hanya dipenuhi oleh suara tawaan. Bahkan suara musik yang besar dari dalam tape mobil tak terdengar saking kuat nya suara mereka.

***

Dari kisah nyata lagi yuuhuu. Makasih aeenng atas ide nya.

Aku aja gak kepikiran sampai situ. Tapi berkat kau aku jadi ingat lagi kejadian waktu itu. Itu disaat kita mau pergi hang out merayakan anniv Wita.








Same Old Story Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang